Minggu, 10 November 2024

Pemerintah Bantah Tutupi Kasus Virus Corona

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardhani membantah jika pemerintah menutupi kasus virus corona di Indonesia. Hal ini menyusul dipastikannya 2 warga Depok, Jawa Barat, positif corona.

Jaleswari mengatakan, pemerintah baru kali ini mengumumkan kasus pertana corona karena memang baru kali ini ditemukan di Indonesia. Selain itu, untuk memutuskan seseorang positif corona pun membutuhkan waktu.

- Advertisement -

“Oh tidak sama sekali, tidak pernah bermaksud menyembunyikan. Ini kan proses tentang spesimen yang diteliti dengan presiden mengumumkan kan sebetulnya kita transparan soal itu,” kata Jaleswari di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (2/3).

Dia kemudian meminta masyarakat tidak panik atas kasus corona pertama di Indonesia ini. Karena korban saat ini sudah ditangani oleh tim medis untuk disembuhkan. “Masyarakat juga harus bersatu tidak boleh panik dan tetap kita menghadapi bersama-sama soal isu corona,” imbuhnya.

Baca Juga:  GE Way

Di sisi lain, pemerintah melakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai leading sector, dipastikan sudah menyiapkan langkah-langkah ketika corona datang. “Saya rasa ini bukan mendadak tapi Menteri Kesehatan dan seluruh stakeholder di pemerintahan juga sudah mengantisipasi ini,” tandas Jaleswari.

- Advertisement -

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan virus corona sudah masuk ke Indonesia. Dua orang warga Negara Indonesia (WNI) positif terkena COVID-19. Mereka adalah ibu dan anak.

Dalam kasus itu, Presiden Jokowi mengklaim sejak awal pemerintah serius dan sangat ketat mengikuti protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berkaitan dengan virus corona. Bahkan pemerintah bekerja sama dengan perwakilan WHO di Jakarta. Ketika ada kasus itu di Wuhan, Hubei China, pemerintah juga mempersiapkan mengevakuasi 238 WNI.

Baca Juga:  Kunjungan Wisman Diprediksi Turun, Erick Minta Garuda Cari Pasar Baru

Kejadian awal dimulai dari informasi bahwa orang Jepang yang datang ke Indonesia terkena virus dan kemudian tinggal di Malaysia. Pria itu dicek positif virus corona. Ternyata orang yang terkena virus corona itu berhubungan dengan 2 orang, yakni ibu yang berusia 64 tahun dan putrinya dengan umur 31 tahun. Lalu dicek, ternyata mereka sakit.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardhani membantah jika pemerintah menutupi kasus virus corona di Indonesia. Hal ini menyusul dipastikannya 2 warga Depok, Jawa Barat, positif corona.

Jaleswari mengatakan, pemerintah baru kali ini mengumumkan kasus pertana corona karena memang baru kali ini ditemukan di Indonesia. Selain itu, untuk memutuskan seseorang positif corona pun membutuhkan waktu.

- Advertisement -

“Oh tidak sama sekali, tidak pernah bermaksud menyembunyikan. Ini kan proses tentang spesimen yang diteliti dengan presiden mengumumkan kan sebetulnya kita transparan soal itu,” kata Jaleswari di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (2/3).

Dia kemudian meminta masyarakat tidak panik atas kasus corona pertama di Indonesia ini. Karena korban saat ini sudah ditangani oleh tim medis untuk disembuhkan. “Masyarakat juga harus bersatu tidak boleh panik dan tetap kita menghadapi bersama-sama soal isu corona,” imbuhnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dianggap Sosok Kontroversial, Alasan UGM Tolak UAS Ceramah

Di sisi lain, pemerintah melakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai leading sector, dipastikan sudah menyiapkan langkah-langkah ketika corona datang. “Saya rasa ini bukan mendadak tapi Menteri Kesehatan dan seluruh stakeholder di pemerintahan juga sudah mengantisipasi ini,” tandas Jaleswari.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan virus corona sudah masuk ke Indonesia. Dua orang warga Negara Indonesia (WNI) positif terkena COVID-19. Mereka adalah ibu dan anak.

Dalam kasus itu, Presiden Jokowi mengklaim sejak awal pemerintah serius dan sangat ketat mengikuti protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berkaitan dengan virus corona. Bahkan pemerintah bekerja sama dengan perwakilan WHO di Jakarta. Ketika ada kasus itu di Wuhan, Hubei China, pemerintah juga mempersiapkan mengevakuasi 238 WNI.

Baca Juga:  BRK dan BKD Permudah Pembayaran PBB-P2

Kejadian awal dimulai dari informasi bahwa orang Jepang yang datang ke Indonesia terkena virus dan kemudian tinggal di Malaysia. Pria itu dicek positif virus corona. Ternyata orang yang terkena virus corona itu berhubungan dengan 2 orang, yakni ibu yang berusia 64 tahun dan putrinya dengan umur 31 tahun. Lalu dicek, ternyata mereka sakit.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari