BATAM (RIAUPOS.CO) — Seiring dengan dinaikkannya level kewaspadaan penularan dan penyebaran virus corona menjadi maksimum oleh WHO, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Batam semakin meningkatkan pengawasan di pintu-pintu masuk dari luar negeri ke Batam. Metode pengawasan selama ini dilakukan KKP juga diubah.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survilance Epidemiologi KKP Batam, Romer Simanungkalit, mengatakan selama ini pengawasan dilakukan dengan thermal scanner, terhadap rombongan yang datang dari luar negeri.
"Namun kini, kami sistemnya berbeda," katanya kemarin.
Ia mengatakan, pengawasannya dilakukan lebih teliti dan cermat. Penumpang yang datang dari luar negeri, dipersilakan maju satu per satu menuju ke depan alat thermal scanner. Selain melakukan pemeriksaan dengan thermal scanner. Petugas KKP juga akan melakukan pemeriksaan secara visual.
"Kami amati dan cermati kondisi penumpang yang datang. Istilahnya biarlah lambat atas selamat," ungkapnya.
Dengan lebih mencermati setiap penumpang yang masuk, Romer berharap pengawasan atas masuknya virus corona bisa terdeteksi lebih dini.
Ia mengatakan, saat ini seluruh pelabuhan dan bandara yang menjadi pintu masuk ke Batam dari luar negeri, sudah dipasang alat thermal scanner. Pelabuhan Nongsa Pura, yang sebelumnya belum ada thermal scanner-nya, kni, sudah terpasang secara permanen.
"Sebelumnya di sana dilakukan pemeriksaan secara manual," ucapnya.
Ke depan, KKP akan terus bekerja siang dan malam, mengawasi setiap orang yang masuk ke Batam dari luar negeri.
"Kami pastikan KKP akan melakukan pengawasan detail, untuk menjamin tidak ada yang terlewat dari pengamatan kami," ungkapnya.
Hingga kini, kata Romer, belum ada pemetaan menyatakan daerah dengan kode kuning, hijau, atau merah.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi