Senin, 7 April 2025
spot_img

Bandara Changi Siapkan Lab Uji Covid-19

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bandara Changi dikenal sebagai bandara yang memiliki fasilitas terlengkap bagi semua yang datang ke Singapura. Di masa pandemi, fasilitas di bandara tersebut akan makin lengkap karena sebuah laboratorium bakal dibangun. Setiap pelancong atau wisatawan yang masuk ke Singapura melalui Bandara Changi, nantinya akan lebih cepat untuk mengetahui hasil uji Covid-19.

Lab baru pengujian Covid-19 di Bandara Changi dijadwalkan akan dibuka pada kuartal pertama 2021. Dalam pengujian, Singapura akan menggunakan kit uji yang dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk hasil dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Itu waktu lebih pendek bagi para pelancong dari negara-negara yang dianggap memiliki risiko infeksi Covid-19.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan Bandara Changi saat ini dapat menguji hingga 10 ribu sampel per hari dengan masih memanfaatkan laboratorium eksternal. Dan dapat menggandakan kapasitas jika diperlukan.

Baca Juga:  Menko Airlangga: Jaga Stabilitas Politik Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Ong mengatakan bahwa mempercepat proses pengujian Covid-19 adalah pertimbangan utama untuk mendirikan lab baru. “Anda tidak perlu memindahkan sampel dari Changi ke lab, yang akan menghemat banyak waktu,” ungkapnya seperti dilansir The Straits Times. “Setiap menit penting dalam kaitannya dengan operasi di bandara,” tambahnya.

Fasilitas lab akan menggunakan test kit Resolute 2.0 polymerase chain reaction (PCR) yang dikembangkan bersama oleh DSO National Laboratories dan Agency for Science, Technology and Research. Alat tes PCR adalah standar terbaik dalam hal akurasi untuk tes Covid-19. Hanya, lebih mahal dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk diproses daripada opsi lain seperti tes cepat antigen atau tes breathalyser.

“Tentang apakah opsi lain dapat digunakan untuk menguji pelancong, selama itu cukup tinggi dalam hal sensitivitas, boleh dipakai. Lalu masih mempertimbangkan soal tes napas breathalyser apakah akurat untuk pelancong atau tidak,” sebut Ong.

Baca Juga:  Saat Virus HNV-21 Intai Nyawa Wanita

Terkait apakah Pemerintah Singapura akan mempertimbangkan untuk mensubsidi biaya pengujian Covid-19 bagi para pelancong untuk membantu menghidupkan kembali lalu lintas penumpang, Ong berkata sulit mengabulkannya. “Penerbangan selalu menjadi perjalanan komersial. Bagi seseorang yang memilih untuk bepergian, saya pikir itu adil untuk membayar,” pungkasnya. (jpg)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bandara Changi dikenal sebagai bandara yang memiliki fasilitas terlengkap bagi semua yang datang ke Singapura. Di masa pandemi, fasilitas di bandara tersebut akan makin lengkap karena sebuah laboratorium bakal dibangun. Setiap pelancong atau wisatawan yang masuk ke Singapura melalui Bandara Changi, nantinya akan lebih cepat untuk mengetahui hasil uji Covid-19.

Lab baru pengujian Covid-19 di Bandara Changi dijadwalkan akan dibuka pada kuartal pertama 2021. Dalam pengujian, Singapura akan menggunakan kit uji yang dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk hasil dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Itu waktu lebih pendek bagi para pelancong dari negara-negara yang dianggap memiliki risiko infeksi Covid-19.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan Bandara Changi saat ini dapat menguji hingga 10 ribu sampel per hari dengan masih memanfaatkan laboratorium eksternal. Dan dapat menggandakan kapasitas jika diperlukan.

Baca Juga:  Lampiran Perpres Miras Dicabut, Lakpesdam PBNU Apresiasi Jokowi

Ong mengatakan bahwa mempercepat proses pengujian Covid-19 adalah pertimbangan utama untuk mendirikan lab baru. “Anda tidak perlu memindahkan sampel dari Changi ke lab, yang akan menghemat banyak waktu,” ungkapnya seperti dilansir The Straits Times. “Setiap menit penting dalam kaitannya dengan operasi di bandara,” tambahnya.

Fasilitas lab akan menggunakan test kit Resolute 2.0 polymerase chain reaction (PCR) yang dikembangkan bersama oleh DSO National Laboratories dan Agency for Science, Technology and Research. Alat tes PCR adalah standar terbaik dalam hal akurasi untuk tes Covid-19. Hanya, lebih mahal dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk diproses daripada opsi lain seperti tes cepat antigen atau tes breathalyser.

“Tentang apakah opsi lain dapat digunakan untuk menguji pelancong, selama itu cukup tinggi dalam hal sensitivitas, boleh dipakai. Lalu masih mempertimbangkan soal tes napas breathalyser apakah akurat untuk pelancong atau tidak,” sebut Ong.

Baca Juga:  Marwan Dibawa Berobat

Terkait apakah Pemerintah Singapura akan mempertimbangkan untuk mensubsidi biaya pengujian Covid-19 bagi para pelancong untuk membantu menghidupkan kembali lalu lintas penumpang, Ong berkata sulit mengabulkannya. “Penerbangan selalu menjadi perjalanan komersial. Bagi seseorang yang memilih untuk bepergian, saya pikir itu adil untuk membayar,” pungkasnya. (jpg)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Bandara Changi Siapkan Lab Uji Covid-19

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bandara Changi dikenal sebagai bandara yang memiliki fasilitas terlengkap bagi semua yang datang ke Singapura. Di masa pandemi, fasilitas di bandara tersebut akan makin lengkap karena sebuah laboratorium bakal dibangun. Setiap pelancong atau wisatawan yang masuk ke Singapura melalui Bandara Changi, nantinya akan lebih cepat untuk mengetahui hasil uji Covid-19.

Lab baru pengujian Covid-19 di Bandara Changi dijadwalkan akan dibuka pada kuartal pertama 2021. Dalam pengujian, Singapura akan menggunakan kit uji yang dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk hasil dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Itu waktu lebih pendek bagi para pelancong dari negara-negara yang dianggap memiliki risiko infeksi Covid-19.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan Bandara Changi saat ini dapat menguji hingga 10 ribu sampel per hari dengan masih memanfaatkan laboratorium eksternal. Dan dapat menggandakan kapasitas jika diperlukan.

Baca Juga:  Baznas Taksir Potensi Seluruh Zakat Rp217 Triliun

Ong mengatakan bahwa mempercepat proses pengujian Covid-19 adalah pertimbangan utama untuk mendirikan lab baru. “Anda tidak perlu memindahkan sampel dari Changi ke lab, yang akan menghemat banyak waktu,” ungkapnya seperti dilansir The Straits Times. “Setiap menit penting dalam kaitannya dengan operasi di bandara,” tambahnya.

Fasilitas lab akan menggunakan test kit Resolute 2.0 polymerase chain reaction (PCR) yang dikembangkan bersama oleh DSO National Laboratories dan Agency for Science, Technology and Research. Alat tes PCR adalah standar terbaik dalam hal akurasi untuk tes Covid-19. Hanya, lebih mahal dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk diproses daripada opsi lain seperti tes cepat antigen atau tes breathalyser.

“Tentang apakah opsi lain dapat digunakan untuk menguji pelancong, selama itu cukup tinggi dalam hal sensitivitas, boleh dipakai. Lalu masih mempertimbangkan soal tes napas breathalyser apakah akurat untuk pelancong atau tidak,” sebut Ong.

Baca Juga:  Robby Purba Enggan Bahas Kasus Restoran Pesugihan

Terkait apakah Pemerintah Singapura akan mempertimbangkan untuk mensubsidi biaya pengujian Covid-19 bagi para pelancong untuk membantu menghidupkan kembali lalu lintas penumpang, Ong berkata sulit mengabulkannya. “Penerbangan selalu menjadi perjalanan komersial. Bagi seseorang yang memilih untuk bepergian, saya pikir itu adil untuk membayar,” pungkasnya. (jpg)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bandara Changi dikenal sebagai bandara yang memiliki fasilitas terlengkap bagi semua yang datang ke Singapura. Di masa pandemi, fasilitas di bandara tersebut akan makin lengkap karena sebuah laboratorium bakal dibangun. Setiap pelancong atau wisatawan yang masuk ke Singapura melalui Bandara Changi, nantinya akan lebih cepat untuk mengetahui hasil uji Covid-19.

Lab baru pengujian Covid-19 di Bandara Changi dijadwalkan akan dibuka pada kuartal pertama 2021. Dalam pengujian, Singapura akan menggunakan kit uji yang dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk hasil dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Itu waktu lebih pendek bagi para pelancong dari negara-negara yang dianggap memiliki risiko infeksi Covid-19.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan Bandara Changi saat ini dapat menguji hingga 10 ribu sampel per hari dengan masih memanfaatkan laboratorium eksternal. Dan dapat menggandakan kapasitas jika diperlukan.

Baca Juga:  Menteri BUMN Didesak Mundur, Respons Istana Santai

Ong mengatakan bahwa mempercepat proses pengujian Covid-19 adalah pertimbangan utama untuk mendirikan lab baru. “Anda tidak perlu memindahkan sampel dari Changi ke lab, yang akan menghemat banyak waktu,” ungkapnya seperti dilansir The Straits Times. “Setiap menit penting dalam kaitannya dengan operasi di bandara,” tambahnya.

Fasilitas lab akan menggunakan test kit Resolute 2.0 polymerase chain reaction (PCR) yang dikembangkan bersama oleh DSO National Laboratories dan Agency for Science, Technology and Research. Alat tes PCR adalah standar terbaik dalam hal akurasi untuk tes Covid-19. Hanya, lebih mahal dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk diproses daripada opsi lain seperti tes cepat antigen atau tes breathalyser.

“Tentang apakah opsi lain dapat digunakan untuk menguji pelancong, selama itu cukup tinggi dalam hal sensitivitas, boleh dipakai. Lalu masih mempertimbangkan soal tes napas breathalyser apakah akurat untuk pelancong atau tidak,” sebut Ong.

Baca Juga:  Robby Purba Enggan Bahas Kasus Restoran Pesugihan

Terkait apakah Pemerintah Singapura akan mempertimbangkan untuk mensubsidi biaya pengujian Covid-19 bagi para pelancong untuk membantu menghidupkan kembali lalu lintas penumpang, Ong berkata sulit mengabulkannya. “Penerbangan selalu menjadi perjalanan komersial. Bagi seseorang yang memilih untuk bepergian, saya pikir itu adil untuk membayar,” pungkasnya. (jpg)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari