Kamis, 19 September 2024

Sopir Truk Jadi Tersangka Pembunuhan 39 Orang Warga Tiongkok

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus penemuan 39 mayat di dalam truk kontainer di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 km dari London, pada Rabu (23/10) pagi lalu waktu setempat memasuki babak baru. Sopir truk yang merupakan warga negara Irlandia Utara dan sudah ditangkap serta ditahan, akhirnya dimunculkan di depan pengadilan. Namun, kemunculannya tak lama karena polisi langsung membawanya ke tahanan kembali atas perintah hakim di Chelmsford.

Sopir truk yang belakangan diketahui bernama Maurice Robinson itu dijadikan tersangka dan dituduh melakukan pembunuhan terhadap 39 migran warga Tiongkok yang mayatnya disimpan dalam kontainer. Selain itu, dia dituduh dalam sindikat perdagangan manusia dan pencucian uang.

Selain dakwaan pembunuhan massal, pria berusia 25 tahun itu didakwa terlibat konspirasi perdagangan manusia, konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal, dan pencucian uang. Robinson tidak diminta untuk memberikan pembelaan. Dia selanjutnya akan muncul di Old Bailey pada 25 November mendatang untuk menghadapi persidangan di pengadilan.

Robinson ditangkap tak lama setelah 39 mayat yang terdiri dari 8 wanita dan 31 pria ditemukan di dalam truk kontainer di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 km dari London, pada Rabu (23/10) pagi waktu setempat. Seorang pria lain yang disebut polisi sangat penting dalam proses penyelidikan kasus tersebut juga ditangkap di pelabuhan Dublin, Sabtu (26/10).

- Advertisement -
Baca Juga:  258 Orang Terjangkit HIV

Polisi Irlandia mengatakan, orang tersebut yang berusia sekitar 20 tahun dan berasal juga dari Irlandia Utara, ditahan atas perintah pengadilan. Dia diyakni dicari oleh Kepolisian Essex, Inggris, sebagai bagian dari penyelidikan ditemukannya 39 mayat di dalam truk kontainer.

Sementara itu, tiga orang lainnya juga telah ditangkap dan ditahan. Seorang pria berusia 48 tahun, dari Irlandia Utara, ditahan di Bandara Stansted pada Jumat (25/10) atas dugaan konspirasi untuk mengangkut orang dan pembunuhan. Petugas sebelumnya menangkap pasangan suami istri yang sama-sama berusia 38 tahun di Warrington. Pasangan suami istri yang berasal dari Irlandia ditahan atas dugaan tuduhan pembunuhan 39 orang dan perdagangan manusia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Andi Putra Jalani Sidang Perdana, Ini Kata KPK

Sementara itu, di Belgia, polisi memburu pengemudi yang mengantarkan truk kontainer ke Zeebrugge, pelabuhan yang ditinggalkannya sebelum tiba di Inggris.

Di sisi lain, semua jenazah kini telah dipindahkan dari truk kontainer ke Rumah Sakit Broomfield di Chelmsford, untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem. Kepolisian Essex menegaskan bahwa mereka semua adalah warga negara Tiongkok. Namun, ada dugaan beberapa pria dan wanita Vietnam termasuk di dalamnya.

Kepala Detektif, Inspektur Martin Pasmore, mengatakan bahwa di luar memang telah berkembang dan diyakini 39 mayat adalah warga negara Tiongkok. Hanya saja, kewarganegaraan para korban belum diketahui kebenarannya. Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan ada warga negara Vietnam yang menjadi korban.

Kepolisian Essex mengatakan bahwa dokumen identitas yang ada di tubuh korban sangat minim. Langkah yang memungkinkan adalah dengan sidik jari dan kepolisian Essex tengah bekerja sama dengan pihak berwenang Vietnam dalam upaya untuk mengidentifikasi mayat-mayat tersebut.

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus penemuan 39 mayat di dalam truk kontainer di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 km dari London, pada Rabu (23/10) pagi lalu waktu setempat memasuki babak baru. Sopir truk yang merupakan warga negara Irlandia Utara dan sudah ditangkap serta ditahan, akhirnya dimunculkan di depan pengadilan. Namun, kemunculannya tak lama karena polisi langsung membawanya ke tahanan kembali atas perintah hakim di Chelmsford.

Sopir truk yang belakangan diketahui bernama Maurice Robinson itu dijadikan tersangka dan dituduh melakukan pembunuhan terhadap 39 migran warga Tiongkok yang mayatnya disimpan dalam kontainer. Selain itu, dia dituduh dalam sindikat perdagangan manusia dan pencucian uang.

Selain dakwaan pembunuhan massal, pria berusia 25 tahun itu didakwa terlibat konspirasi perdagangan manusia, konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal, dan pencucian uang. Robinson tidak diminta untuk memberikan pembelaan. Dia selanjutnya akan muncul di Old Bailey pada 25 November mendatang untuk menghadapi persidangan di pengadilan.

Robinson ditangkap tak lama setelah 39 mayat yang terdiri dari 8 wanita dan 31 pria ditemukan di dalam truk kontainer di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 km dari London, pada Rabu (23/10) pagi waktu setempat. Seorang pria lain yang disebut polisi sangat penting dalam proses penyelidikan kasus tersebut juga ditangkap di pelabuhan Dublin, Sabtu (26/10).

Baca Juga:  Lusa, Didi Kempot Bakal Sapa Sobat Ambyar

Polisi Irlandia mengatakan, orang tersebut yang berusia sekitar 20 tahun dan berasal juga dari Irlandia Utara, ditahan atas perintah pengadilan. Dia diyakni dicari oleh Kepolisian Essex, Inggris, sebagai bagian dari penyelidikan ditemukannya 39 mayat di dalam truk kontainer.

Sementara itu, tiga orang lainnya juga telah ditangkap dan ditahan. Seorang pria berusia 48 tahun, dari Irlandia Utara, ditahan di Bandara Stansted pada Jumat (25/10) atas dugaan konspirasi untuk mengangkut orang dan pembunuhan. Petugas sebelumnya menangkap pasangan suami istri yang sama-sama berusia 38 tahun di Warrington. Pasangan suami istri yang berasal dari Irlandia ditahan atas dugaan tuduhan pembunuhan 39 orang dan perdagangan manusia.

Baca Juga:  Andi Putra Jalani Sidang Perdana, Ini Kata KPK

Sementara itu, di Belgia, polisi memburu pengemudi yang mengantarkan truk kontainer ke Zeebrugge, pelabuhan yang ditinggalkannya sebelum tiba di Inggris.

Di sisi lain, semua jenazah kini telah dipindahkan dari truk kontainer ke Rumah Sakit Broomfield di Chelmsford, untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem. Kepolisian Essex menegaskan bahwa mereka semua adalah warga negara Tiongkok. Namun, ada dugaan beberapa pria dan wanita Vietnam termasuk di dalamnya.

Kepala Detektif, Inspektur Martin Pasmore, mengatakan bahwa di luar memang telah berkembang dan diyakini 39 mayat adalah warga negara Tiongkok. Hanya saja, kewarganegaraan para korban belum diketahui kebenarannya. Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan ada warga negara Vietnam yang menjadi korban.

Kepolisian Essex mengatakan bahwa dokumen identitas yang ada di tubuh korban sangat minim. Langkah yang memungkinkan adalah dengan sidik jari dan kepolisian Essex tengah bekerja sama dengan pihak berwenang Vietnam dalam upaya untuk mengidentifikasi mayat-mayat tersebut.

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari