JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Gelombang pengungsian masih terus terjadi. Tercatat, masih ada sekiatr 1.600-an warga menunggu di Bandara Wamena untuk bisa diungsikan ke tempat lebih aman.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menuturkan, masyarakat sebetulnya tidak ingin pulang kampung. Mereka hanya ingin mencari tempat berlindung terlebih dahulu.
“Karena mikirnya kalau pulang juga kerja apa. Harta Benda juga ada di sana,” ujarnya.
Karena itu, mereka mencoba mencari perlindungan ke Kodim dan Polres. Namun, ketika disediakan Hercules, masyarakat pun mulai merapat ke bandara. Jumlahnya pun terus bertambah. Merespons hal tersebut, pemerintah pun menambah jumlah penerbangan.
”Dari tadinya hanya tiga, sekarang empat. Hari ini (kemarin, red) diperkirakan sekiatr 500-an orang bisa terangkut. Diprioritaskan anak-anak,” tegasnya.
Selain Hercules, pihak Kemenkes bersama dengand TNI dan Polri mulai mengirimkan satgas kesehatan. Tim yang terdiri dari 30 orang tersebut ditugaskan untuk memberikan layanan kesehatan di titik-titik pengungsi.
”Kami minta cakupannya diperluas. Tidak hanya di bandara atau gereja. Tapi disisir terus,” ungkap pria yang akrab disapa Yuri tersebut.
Tim satgas ini juga disiagakan di Jayapura. Mereka bertugas untuk menangani pengungsi yang baru sampai dari Wamena. Tim dokter Polri pun sudah disiagakan sebanyak 58 orang. Layanan kesehatan ini pun turut di-back up oleh satu unit Kapal Rumah Sakit Dokter Soeharso yang berisi 66 puluhan petugas medis.
”Tapi sejauh ini, Rumah Sakit di Wamena sudah berjalan normal kembali. Operasi-operasi sudah berjalan lancar,” sambung Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes), TNI Bambang Dwi Hasto.(mia/wan/far/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Gelombang pengungsian masih terus terjadi. Tercatat, masih ada sekiatr 1.600-an warga menunggu di Bandara Wamena untuk bisa diungsikan ke tempat lebih aman.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menuturkan, masyarakat sebetulnya tidak ingin pulang kampung. Mereka hanya ingin mencari tempat berlindung terlebih dahulu.
- Advertisement -
“Karena mikirnya kalau pulang juga kerja apa. Harta Benda juga ada di sana,” ujarnya.
Karena itu, mereka mencoba mencari perlindungan ke Kodim dan Polres. Namun, ketika disediakan Hercules, masyarakat pun mulai merapat ke bandara. Jumlahnya pun terus bertambah. Merespons hal tersebut, pemerintah pun menambah jumlah penerbangan.
”Dari tadinya hanya tiga, sekarang empat. Hari ini (kemarin, red) diperkirakan sekiatr 500-an orang bisa terangkut. Diprioritaskan anak-anak,” tegasnya.
Selain Hercules, pihak Kemenkes bersama dengand TNI dan Polri mulai mengirimkan satgas kesehatan. Tim yang terdiri dari 30 orang tersebut ditugaskan untuk memberikan layanan kesehatan di titik-titik pengungsi.
- Advertisement -
”Kami minta cakupannya diperluas. Tidak hanya di bandara atau gereja. Tapi disisir terus,” ungkap pria yang akrab disapa Yuri tersebut.
Tim satgas ini juga disiagakan di Jayapura. Mereka bertugas untuk menangani pengungsi yang baru sampai dari Wamena. Tim dokter Polri pun sudah disiagakan sebanyak 58 orang. Layanan kesehatan ini pun turut di-back up oleh satu unit Kapal Rumah Sakit Dokter Soeharso yang berisi 66 puluhan petugas medis.
”Tapi sejauh ini, Rumah Sakit di Wamena sudah berjalan normal kembali. Operasi-operasi sudah berjalan lancar,” sambung Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes), TNI Bambang Dwi Hasto.(mia/wan/far/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos