PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Meski di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), pelaksanaan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) masih dilaksanakan. Kemarin (31/5) Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) melakukan sosialisasi secara daring. Salah satu hal yang berbeda dari pelaksanaan seleksi kali ini adalah hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang tidak diumumkan, namun langsung digunakan untuk SBMPTN.
Ketua Pelaksana LTMPT 2020 Mohammad Nasih menyatakan bahwa pihaknya tetap menjaga proses seleksi tetap adil. Dia yakin nantinya akan ada lebih dari 1 juta siswa lulusan SMA atau SMK yang mengikuti. Namun hanya 150 ribu saja yang diterima. “Soal kami rancang sedemikian rupa. Proses kami rancang untuk menjaga fairness,” ujarnya.
Proses UTBK kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun lalu, nilai UTBK diperlihatkan kepada siswa dan sekolah, lalu siswa memilih program studi yang diinginkan. Tahun ini hasil UTBK tidak diumumkan namun langsung digunakan untuk seleksi SBMPTN.
"Ini perlu disikipasi sendiri. Saran saya, sejak awal siswa mengukur kemampuan. Kompetensi siswa perlu dilihat," katanya.
"Nasih juga mengingatkan agar proses pemilihan prodi perlu dicermati. Apakah yang dipersyaratkan prodi tersebut sesuai dengan kemampuan siswa. Dia menyatakan bahwa persiapan ini penting karena penyelenggaraan di tengah pandemi tidak memungkinkan adanya perubahan. Proses harus dilakukan cepat. Siswa hanya diberikan kesempatan sekali,” bebernya.
Nasih juga menyatakan bahwa menjaga protokol kesehatan harus dilakukan. Misalnya saja saat mendaftar tak perlu untuk beramai-ramai. Dia juga menyarankan agar saat tes menggunakan masker.
Pada kesempatan yang sama Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menegaskan bahwa masing-masing siswa hanya boleh sekali tes. Untuk itu perlu berhati-hati saat melakukan finalisasi. Pada pelaksanaannya, setiap hari ada empat sesi.
"Khusus Jumat hanya dua sesi," bebernya. Pelaksanaannya dilakukan pada 15-20 Juli.
Setelah mendaftar, nantinya akan ada kuisioner yang berkaitan dengan Covid-19 dan harus dijawab. Jika lulus maka peserta akan mendapatkan sertifikat virtual.
"Membawa sertifikat itu maka dibolehkan untuk mengikuti tes tersebut," ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa siswa yang akan mengikuti UTBK harus memiliki akun LTMPT. Untuk pelaksanaan tes, UTBK dilakukan di masing-masing kota. Mereka yang pulang kampung, dapat menyesuaikan tempat UTBK di lokasi terdekat. Untuk tes kali ini, terdapat 85 universitas dan istitut, serta ada delapan politeknik.(lyn/ted)