Rabu, 16 April 2025

Sang “Bapak Atletik” Berpulang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak hanya dikenal sebagai pengusaha yang punya bisnis menggurita, Bob Hasan adalah sosok yang sangat berpengaruh di dunia olahraga nasional. Kabar duka pun merebak saat sosok tersebut dikabarkan telah berpulang, kemarin (31/3). Bob Hasan meninggal dunia di usia 89 tahun karena penyakit kanker. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Hendri Firzani. Hendri menyebutkan bahwa Bob menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, setelah sempat dirawat dan menjalani kemoterapi di salah satu rumah sakit di Bangkok, Thailand.

"Pak Hasan meninggal karena kanker tulang yang menyebar ke paru-paru, yang sudah diderita sejak tiga bulan lalu. Insyaallah dimakamkan besok pagi (hari ini, red) di Ungaran Semarang," ujarnya, saat dihubungi Jawa Pos (JPG), kemarin.

Bob Hasan dikenal sebagai bapak atletik Indonesia. Sebutan tersebut tentunya tidak berlebihan. Mengingat, 46 tahun beliau menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dia terpilih menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo pada 1976.

Baca Juga:  Dituding Jadi Kegagalan Bersama

Selama kepemimpinannya, pria kelahiran Semarang 24 Februari 1931 tersebut membawa cabang olahraga atletik melahirkan sederet atlet hebat. Mulai, Suryo Agung, Maria Londa, Nurul Imaniar, hingga yang paling anyar Lalu Muhammad Zohri. Kemarin, Jawa Pos menghubungi Nurul melalui sambungan telepon. "Beliau adalah sosok ayah buat saya. Dari saya menjadi atlet usia pra remaja sampai sekarang jadi pelatih dan pengurus di PB PASI. Itu karena dukungan, doa, dan kepercayaan beliau," ucapnya.

Bob menanamkan, bahwa seorang atlet harus disiplin, berprestasi, dan berpendidikan. Ya, pendidikan merupakan hal penring bagi seorang atlet. Masa keemasan atlet tidak panjang. 10 sampai 15 tahun. Tentu pendidikan yang mumpuni bisa menjadi bekal untuk atlet setelah purna tugas. "Lo jangan jadi orang miskin kayak gue. Harus belajar. Prestasi ada tapi pendidikan juga harus," kenang Nurul.

Atas dorongan Bob, Nurul mengambil kuliah S-1 ilmu komunikasi di Universitas Al Azhar. Kuliah di universitas bukan kaleng-kaleng tentu tidak mudah. Membagi waktu antara kuliah dan serta tugas yang padat dan mengikuti program latihan di pelatnas SEA Games 2011.

Baca Juga:  Peduli Lingkungan, Pemkab Rohil Gencarkan Penghijauan

"Akhirnya, beliau (Bob) turun tangan, menelepon pak rektor supaya diberikan keringanan. Jadi segitu pedulinya. Banyak sekali yang beliau bantu untuk saya," katanya.

Nyatanya, keputusan itu tepat. Nurul sukses mempersembahkan emas SEA Games 2011 bersama tim estafet 4 x 100 meter putri. Begitu juga ketika Nurul mengalami cedera tahun 2013. Tepatnya, dua minggu sebelum Pesta Olahraga se-Asia Tenggara. Bob memberikan support total penanganan medis terbaik.

Sosok Bob Hasan mendapat kesan tersendiri di dunia usaha. Pernah dijuluki sebagai "Raja Hutan" karena bisnis kayunya yang menggurita, Bob dipandang sebagai senior yang meletakkan dasar-dasar industri modern di sektor perkayuan mulai dari hulu hingga hilir. "Beliau menaruh perhatian besar dan sadar betul tentang kekuatan indonesia dalam sektor industri hasil hutan," ujar Sekjen Himki Abdul Sobur, saat dihubungi JPG, kemarin.(afn/agt/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak hanya dikenal sebagai pengusaha yang punya bisnis menggurita, Bob Hasan adalah sosok yang sangat berpengaruh di dunia olahraga nasional. Kabar duka pun merebak saat sosok tersebut dikabarkan telah berpulang, kemarin (31/3). Bob Hasan meninggal dunia di usia 89 tahun karena penyakit kanker. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Hendri Firzani. Hendri menyebutkan bahwa Bob menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, setelah sempat dirawat dan menjalani kemoterapi di salah satu rumah sakit di Bangkok, Thailand.

"Pak Hasan meninggal karena kanker tulang yang menyebar ke paru-paru, yang sudah diderita sejak tiga bulan lalu. Insyaallah dimakamkan besok pagi (hari ini, red) di Ungaran Semarang," ujarnya, saat dihubungi Jawa Pos (JPG), kemarin.

Bob Hasan dikenal sebagai bapak atletik Indonesia. Sebutan tersebut tentunya tidak berlebihan. Mengingat, 46 tahun beliau menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dia terpilih menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo pada 1976.

Baca Juga:  Terpapar Covid, Jane Shalimar Kritis

Selama kepemimpinannya, pria kelahiran Semarang 24 Februari 1931 tersebut membawa cabang olahraga atletik melahirkan sederet atlet hebat. Mulai, Suryo Agung, Maria Londa, Nurul Imaniar, hingga yang paling anyar Lalu Muhammad Zohri. Kemarin, Jawa Pos menghubungi Nurul melalui sambungan telepon. "Beliau adalah sosok ayah buat saya. Dari saya menjadi atlet usia pra remaja sampai sekarang jadi pelatih dan pengurus di PB PASI. Itu karena dukungan, doa, dan kepercayaan beliau," ucapnya.

Bob menanamkan, bahwa seorang atlet harus disiplin, berprestasi, dan berpendidikan. Ya, pendidikan merupakan hal penring bagi seorang atlet. Masa keemasan atlet tidak panjang. 10 sampai 15 tahun. Tentu pendidikan yang mumpuni bisa menjadi bekal untuk atlet setelah purna tugas. "Lo jangan jadi orang miskin kayak gue. Harus belajar. Prestasi ada tapi pendidikan juga harus," kenang Nurul.

Atas dorongan Bob, Nurul mengambil kuliah S-1 ilmu komunikasi di Universitas Al Azhar. Kuliah di universitas bukan kaleng-kaleng tentu tidak mudah. Membagi waktu antara kuliah dan serta tugas yang padat dan mengikuti program latihan di pelatnas SEA Games 2011.

Baca Juga:  Komnas HAM Bakal Cari Tahu dengan Bukti-Bukti Jejak Digital

"Akhirnya, beliau (Bob) turun tangan, menelepon pak rektor supaya diberikan keringanan. Jadi segitu pedulinya. Banyak sekali yang beliau bantu untuk saya," katanya.

Nyatanya, keputusan itu tepat. Nurul sukses mempersembahkan emas SEA Games 2011 bersama tim estafet 4 x 100 meter putri. Begitu juga ketika Nurul mengalami cedera tahun 2013. Tepatnya, dua minggu sebelum Pesta Olahraga se-Asia Tenggara. Bob memberikan support total penanganan medis terbaik.

Sosok Bob Hasan mendapat kesan tersendiri di dunia usaha. Pernah dijuluki sebagai "Raja Hutan" karena bisnis kayunya yang menggurita, Bob dipandang sebagai senior yang meletakkan dasar-dasar industri modern di sektor perkayuan mulai dari hulu hingga hilir. "Beliau menaruh perhatian besar dan sadar betul tentang kekuatan indonesia dalam sektor industri hasil hutan," ujar Sekjen Himki Abdul Sobur, saat dihubungi JPG, kemarin.(afn/agt/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Sang “Bapak Atletik” Berpulang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak hanya dikenal sebagai pengusaha yang punya bisnis menggurita, Bob Hasan adalah sosok yang sangat berpengaruh di dunia olahraga nasional. Kabar duka pun merebak saat sosok tersebut dikabarkan telah berpulang, kemarin (31/3). Bob Hasan meninggal dunia di usia 89 tahun karena penyakit kanker. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Hendri Firzani. Hendri menyebutkan bahwa Bob menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, setelah sempat dirawat dan menjalani kemoterapi di salah satu rumah sakit di Bangkok, Thailand.

"Pak Hasan meninggal karena kanker tulang yang menyebar ke paru-paru, yang sudah diderita sejak tiga bulan lalu. Insyaallah dimakamkan besok pagi (hari ini, red) di Ungaran Semarang," ujarnya, saat dihubungi Jawa Pos (JPG), kemarin.

Bob Hasan dikenal sebagai bapak atletik Indonesia. Sebutan tersebut tentunya tidak berlebihan. Mengingat, 46 tahun beliau menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dia terpilih menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo pada 1976.

Baca Juga:  Fahri Minta Jangan Cari-cari Kesalahan Kivlan Zen

Selama kepemimpinannya, pria kelahiran Semarang 24 Februari 1931 tersebut membawa cabang olahraga atletik melahirkan sederet atlet hebat. Mulai, Suryo Agung, Maria Londa, Nurul Imaniar, hingga yang paling anyar Lalu Muhammad Zohri. Kemarin, Jawa Pos menghubungi Nurul melalui sambungan telepon. "Beliau adalah sosok ayah buat saya. Dari saya menjadi atlet usia pra remaja sampai sekarang jadi pelatih dan pengurus di PB PASI. Itu karena dukungan, doa, dan kepercayaan beliau," ucapnya.

Bob menanamkan, bahwa seorang atlet harus disiplin, berprestasi, dan berpendidikan. Ya, pendidikan merupakan hal penring bagi seorang atlet. Masa keemasan atlet tidak panjang. 10 sampai 15 tahun. Tentu pendidikan yang mumpuni bisa menjadi bekal untuk atlet setelah purna tugas. "Lo jangan jadi orang miskin kayak gue. Harus belajar. Prestasi ada tapi pendidikan juga harus," kenang Nurul.

Atas dorongan Bob, Nurul mengambil kuliah S-1 ilmu komunikasi di Universitas Al Azhar. Kuliah di universitas bukan kaleng-kaleng tentu tidak mudah. Membagi waktu antara kuliah dan serta tugas yang padat dan mengikuti program latihan di pelatnas SEA Games 2011.

Baca Juga:  Dituding Jadi Kegagalan Bersama

"Akhirnya, beliau (Bob) turun tangan, menelepon pak rektor supaya diberikan keringanan. Jadi segitu pedulinya. Banyak sekali yang beliau bantu untuk saya," katanya.

Nyatanya, keputusan itu tepat. Nurul sukses mempersembahkan emas SEA Games 2011 bersama tim estafet 4 x 100 meter putri. Begitu juga ketika Nurul mengalami cedera tahun 2013. Tepatnya, dua minggu sebelum Pesta Olahraga se-Asia Tenggara. Bob memberikan support total penanganan medis terbaik.

Sosok Bob Hasan mendapat kesan tersendiri di dunia usaha. Pernah dijuluki sebagai "Raja Hutan" karena bisnis kayunya yang menggurita, Bob dipandang sebagai senior yang meletakkan dasar-dasar industri modern di sektor perkayuan mulai dari hulu hingga hilir. "Beliau menaruh perhatian besar dan sadar betul tentang kekuatan indonesia dalam sektor industri hasil hutan," ujar Sekjen Himki Abdul Sobur, saat dihubungi JPG, kemarin.(afn/agt/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak hanya dikenal sebagai pengusaha yang punya bisnis menggurita, Bob Hasan adalah sosok yang sangat berpengaruh di dunia olahraga nasional. Kabar duka pun merebak saat sosok tersebut dikabarkan telah berpulang, kemarin (31/3). Bob Hasan meninggal dunia di usia 89 tahun karena penyakit kanker. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Hendri Firzani. Hendri menyebutkan bahwa Bob menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, setelah sempat dirawat dan menjalani kemoterapi di salah satu rumah sakit di Bangkok, Thailand.

"Pak Hasan meninggal karena kanker tulang yang menyebar ke paru-paru, yang sudah diderita sejak tiga bulan lalu. Insyaallah dimakamkan besok pagi (hari ini, red) di Ungaran Semarang," ujarnya, saat dihubungi Jawa Pos (JPG), kemarin.

Bob Hasan dikenal sebagai bapak atletik Indonesia. Sebutan tersebut tentunya tidak berlebihan. Mengingat, 46 tahun beliau menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dia terpilih menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo pada 1976.

Baca Juga:  Korupsi RTH, KPK Periksa Dirut BCA Finance Roni Haslim

Selama kepemimpinannya, pria kelahiran Semarang 24 Februari 1931 tersebut membawa cabang olahraga atletik melahirkan sederet atlet hebat. Mulai, Suryo Agung, Maria Londa, Nurul Imaniar, hingga yang paling anyar Lalu Muhammad Zohri. Kemarin, Jawa Pos menghubungi Nurul melalui sambungan telepon. "Beliau adalah sosok ayah buat saya. Dari saya menjadi atlet usia pra remaja sampai sekarang jadi pelatih dan pengurus di PB PASI. Itu karena dukungan, doa, dan kepercayaan beliau," ucapnya.

Bob menanamkan, bahwa seorang atlet harus disiplin, berprestasi, dan berpendidikan. Ya, pendidikan merupakan hal penring bagi seorang atlet. Masa keemasan atlet tidak panjang. 10 sampai 15 tahun. Tentu pendidikan yang mumpuni bisa menjadi bekal untuk atlet setelah purna tugas. "Lo jangan jadi orang miskin kayak gue. Harus belajar. Prestasi ada tapi pendidikan juga harus," kenang Nurul.

Atas dorongan Bob, Nurul mengambil kuliah S-1 ilmu komunikasi di Universitas Al Azhar. Kuliah di universitas bukan kaleng-kaleng tentu tidak mudah. Membagi waktu antara kuliah dan serta tugas yang padat dan mengikuti program latihan di pelatnas SEA Games 2011.

Baca Juga:  Tentang Embung, Padi Sawah, dan Cerita Gula Lontar

"Akhirnya, beliau (Bob) turun tangan, menelepon pak rektor supaya diberikan keringanan. Jadi segitu pedulinya. Banyak sekali yang beliau bantu untuk saya," katanya.

Nyatanya, keputusan itu tepat. Nurul sukses mempersembahkan emas SEA Games 2011 bersama tim estafet 4 x 100 meter putri. Begitu juga ketika Nurul mengalami cedera tahun 2013. Tepatnya, dua minggu sebelum Pesta Olahraga se-Asia Tenggara. Bob memberikan support total penanganan medis terbaik.

Sosok Bob Hasan mendapat kesan tersendiri di dunia usaha. Pernah dijuluki sebagai "Raja Hutan" karena bisnis kayunya yang menggurita, Bob dipandang sebagai senior yang meletakkan dasar-dasar industri modern di sektor perkayuan mulai dari hulu hingga hilir. "Beliau menaruh perhatian besar dan sadar betul tentang kekuatan indonesia dalam sektor industri hasil hutan," ujar Sekjen Himki Abdul Sobur, saat dihubungi JPG, kemarin.(afn/agt/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari