KOTA (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT menjadi wali kota yang terpegah dan tervokal berdasarkan rilis riset Indonesia Indicator (I2). Sebuah media intelijen menggunakan piranti lunak artificial inteligence sepanjang 2019.
Untuk katagori terpegah, Wali Kota Pekanbaru berada di urutan ketiga, dan untuk kategori tervokal berada di urutan kedelapan. Pemilihan ini dilakukan untuk 10 walikota se-Indonesia dan 10 bupati se Indonesia yang sering menghiasi media.
Untuk urutan paling terpegah dan tervokal dipegang oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Artinya yang sering mendapatkan sorotan media atau menguasai panggung pemberitaan (terpegah) sepanjang tahun 2019.
Saat dikonfirmasi, masuknya Firdaus dalam tiga besar Wali Kota Terpegah 2019 hanya menjawab diplomatis. Dan berharap apa yang dilakukan selama ini ternyata ada riset medianya.
"Alhamdullilah saya ucapkan terima kasih kepada I2 yang telah menobatkan saya sebagai wali kota terpegah dan tervokal tahun 2019. Artinya, apa yang selama ini saya lakukan dalam bekerja dilihat dan dipantau," paparnya usai meresmikan Rumah Pangan Madani Pekanbaru di Pasar Limapuluh. Firdaus menambahkan, selama menjabat Wali Kota Pekanbaru dua periode, dirinya bekerja dengan niat bagaimana pemerintah mampu hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Saya sebagai pelayanan utama di Kota Pekanbaru tentu harus bisa bekerja keras, cerdas dan ikhlas. Akan tetapi, apa yang saya lakukan juga tidak bisa sendiri karena dibantu oleh wakil wali kota, kepala OPD serta legislatif," bebernya yang juga didampingi Kabag Humas Pemko Mas Irba.
Masih dikatakan Wako, dalam bekerja dirinya selalu menegaskan kepada seluruh pejabat dan Kepala OPD agar terus membangun sinergi dan team work yang kuat. "Dalam bekerja itu tidak bisa menjadi Superman. Tapi harus menjadi super tim. Inilah yang selalu saya sampaikan saat ada acara dan agenda rapat," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Firdaus juga berpesan agar seluruh ASN di lingkungan Pemko Pekanbaru agar bisa menjadi juru bicara yang baik kepada masyarakat Pekanbaru. Begitu juga dengan dirinya yang juga dinobatkan sebagai sang visioner nasional.
"Saya sebagai pelayan utama tentu harus bisa menjadi juru bicara dan pelatih yang baik. Selain tentunya menjadi penggerak agen perubahan bagi ASN serta organisasi," tuturnya.(gus)