PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru akan menyediakan alat antropometri untuk mengukur anak bawah lima tahun (balita). Alat ini akan ditempatkan di puskesmas pembantu (pustu) guna pengentasan stunting (tengkes).
Menurut Kepala Disdalduk KB Pekanbaru Muhammad Amin, Kamis (30/5), berdasarkan peraturan terbaru, puskesmas pembantu juga dilibatkan dalam pengukuran tinggi dan berat balita dalam upaya pengentasan stunting.
Apalagi, kasus prevalensi stunting di Pekanbaru mencapai 221 anak berdasarkan pengukuran pada Maret lalu. Hal ini terungkap setelah kegiatan Penilaian Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.
Itu sebabnya, Pemerintah Kota Pekanbaru terus berupaya menurunkan angka tengkes di Pekanbaru, yang pada tahun 2023 mencapai 8,7 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan 750 sampel.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi tengkes di Pekanbaru mengalami penurunan signifikan dari 16,8 persen pada tahun 2022 menjadi 8,7 persen pada tahun 2023. Ini jauh di bawah prevalensi stunting nasional yang mencapai 21,4 persen, turun dari 21,5 persen.
Penurunan prevalensi tengkes di Kota Pekanbaru merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Hasilnya cukup signifikan dan mencerminkan komitmen pemerintah daerah.
Saat ini pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terus mengupayakan optimalisasi percepatan penurunan dan pencegahan tengkes untuk mencegah kasus baru. Fokus utama adalah perbaikan struktur dan proses konvergensi di tingkat keluarga.
Meskipun terdapat penurunan angka tengkes, pemerintah tidak merasa puas dan terus mendorong seluruh pihak terkait untuk memastikan upaya pencegahan dan penurunan tengkes berjalan efektif di tingkat kelurahan.
”Kami juga berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat terus konsisten dan fokus dalam melakukan upaya signifikan yang terintegrasi dalam penurunan stunting di Kota Pekanbaru,” katanya.(ayi)