Senin, 8 Juli 2024

Siapkan Konsep Sekolah New Normal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — New normal (kenormalan baru) adalah kebijakan pemerintah selanjutnya yang diterapkan pasca-pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam dunia pendidikan di Kota Pekanbaru, pola bersekolah yang baru akan menunggu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengatakan, pihaknya masih menunggu Permendikbud seperti apa yang menjadi pedoman di dunia pendidikan saat new normal diberlakukan. Namun, Disdik menyiapkan konsep sebelum new normal diberlakukan sepenuhnya.

- Advertisement -

"Dari kementerian belum menyampaikan dan nantinya juga tergantung dari Satgas Covid-19. Akan tetapi, kami juga menyiapkan ancang-ancang," kata dia, Jumat (29/5).

Abdul Jamal melanjutkan, nantinya akan ada konsep terlebih dahulu. Konsep yang utama dalam dunia pendidikan di Pekanbaru akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disdik akan membuat SOP untuk pelaksanaan tersebut di antaranya para peserta didik harus menggunakan masker di lingkungan sekolah, pemeriksaan suhu badan, menyediakan tempat mencuci tangan.

Baca Juga:  DPRD Minta Perubahan Adminduk Disosialisasikan

Sementara itu, untuk di dalam ruangan, kapasitas ruangan belajar akan diisi hanya setengahnya saja. "Biasa itu 40 orang. Akan tetapi, untuk melaksanakan jaga jarak maka hanya bisa diisi 20 orang saja. Kami akan mengajukan kepada Pak Wali Kota untuk melaksanakan belajar setengah saja yakni sehari di sekolah dan sehari di rumah," imbuhnya.

- Advertisement -

Pelaksanaan belajar nantinya juga tidak melalui daring (dalam jaringan) lagi.

Melainkan pada saat pelaksanaan tatap muka atau di akhir pelajaran para guru memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah tanpa harus ke sekolah. Kemudian, di hari berikutnya pekerjaan rumah yang diberikan akan dibahas lagi di sekolah.

"Pembelajaran, nantinya akan kita laksanakan dengan membatasi jamnya yang mana kami menyarankan dari 08.00 WIB hingga sebelum Zuhur," ungkapnya.

Baca Juga:  Peduli Terdampak Covid-19, Perti Riau Salurkan Sembako

Kemudian, pelajaran olahraga ditiadakan pada tahap awal dan nantinya Disdik akan meminta kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penyemprotan lingkungan sekolah.

"Saat ini sedang dikaji untuk bantuan alat cek suhu," katanya.

Saat pembatasan jam belajar itu, diharapkan nantinya juga para pedagang yang berjualan di kantin dan di luar lingkungan sekolah untuk tidak berjualan dahulu demi menghindari orang berkumpul. Disdik juga akan menyarankan kepada peserta didik untuk membawa bekal makanan dari rumah saja.

"Kami tetap menunggu dari Kemendikbud. Akan tetapi kami sudah siap melaksanakannya. Terkait dengan PPDB (penerimaan peserta didik baru, red), kami juga berharap dapat melaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada," tutupnya.(yls)

Laporan: M ALI NURMAN (Pekanbaru)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — New normal (kenormalan baru) adalah kebijakan pemerintah selanjutnya yang diterapkan pasca-pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam dunia pendidikan di Kota Pekanbaru, pola bersekolah yang baru akan menunggu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengatakan, pihaknya masih menunggu Permendikbud seperti apa yang menjadi pedoman di dunia pendidikan saat new normal diberlakukan. Namun, Disdik menyiapkan konsep sebelum new normal diberlakukan sepenuhnya.

"Dari kementerian belum menyampaikan dan nantinya juga tergantung dari Satgas Covid-19. Akan tetapi, kami juga menyiapkan ancang-ancang," kata dia, Jumat (29/5).

Abdul Jamal melanjutkan, nantinya akan ada konsep terlebih dahulu. Konsep yang utama dalam dunia pendidikan di Pekanbaru akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disdik akan membuat SOP untuk pelaksanaan tersebut di antaranya para peserta didik harus menggunakan masker di lingkungan sekolah, pemeriksaan suhu badan, menyediakan tempat mencuci tangan.

Baca Juga:  Narkotika Masih Jadi Fokus Kepolisian

Sementara itu, untuk di dalam ruangan, kapasitas ruangan belajar akan diisi hanya setengahnya saja. "Biasa itu 40 orang. Akan tetapi, untuk melaksanakan jaga jarak maka hanya bisa diisi 20 orang saja. Kami akan mengajukan kepada Pak Wali Kota untuk melaksanakan belajar setengah saja yakni sehari di sekolah dan sehari di rumah," imbuhnya.

Pelaksanaan belajar nantinya juga tidak melalui daring (dalam jaringan) lagi.

Melainkan pada saat pelaksanaan tatap muka atau di akhir pelajaran para guru memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah tanpa harus ke sekolah. Kemudian, di hari berikutnya pekerjaan rumah yang diberikan akan dibahas lagi di sekolah.

"Pembelajaran, nantinya akan kita laksanakan dengan membatasi jamnya yang mana kami menyarankan dari 08.00 WIB hingga sebelum Zuhur," ungkapnya.

Baca Juga:  Harga Sayur-mayur Masih Mahal

Kemudian, pelajaran olahraga ditiadakan pada tahap awal dan nantinya Disdik akan meminta kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penyemprotan lingkungan sekolah.

"Saat ini sedang dikaji untuk bantuan alat cek suhu," katanya.

Saat pembatasan jam belajar itu, diharapkan nantinya juga para pedagang yang berjualan di kantin dan di luar lingkungan sekolah untuk tidak berjualan dahulu demi menghindari orang berkumpul. Disdik juga akan menyarankan kepada peserta didik untuk membawa bekal makanan dari rumah saja.

"Kami tetap menunggu dari Kemendikbud. Akan tetapi kami sudah siap melaksanakannya. Terkait dengan PPDB (penerimaan peserta didik baru, red), kami juga berharap dapat melaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada," tutupnya.(yls)

Laporan: M ALI NURMAN (Pekanbaru)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari