PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penyebab Kota Pekanbaru belum bisa turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 saat ini adalah tracing yang masih di bawah indikator pusat. Di Pekanbaru saat ini, tracing berada di angka 1 berbanding 10. Sementara pusat mensyaratkan 1 berbanding 14.
Angka 1 berbanding 10 ini memiliki arti bahwa satu orang pasien Covid-19, pelacakan terhadap orang yang pernah berkontak erat sudah dapat dilakukan hingga 10 orang. Angka tracing ini membaik dari sepekan sebelumnya yang berada di kisaran 1 berbanding 7.
"Kami berupaya mengejar tracing 1 banding 14 untuk memenuhi indikator untuk turun ke (PPKM) level 1,” kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (28/10).
Menurutnya, untuk mencapai target tracing tersebut tidak mudah. Petugas di lapangan mengaku kesulitan untuk melacak kontak erat hingga 14 orang.
Ia mengaku, kendala Satgas di lapangan adalah menemukan kontak terbatas atau terputus. Pasien hanya tertular dari keluarga dekat dan tidak melakukan perjalanan. "Kesulitannya, orang yang terkena (positif Covid-19, red) ini bukan orang yang banyak bepergian. Lalu, ada juga yang tidak mau jujur menjawab dia sudah kemana saja. Ini juga jadi kendala untuk mencapai 1 banding 14,” terangnya.
Kasus Covid-19 dalam bulan ini rata-rata di bawah 10 orang di Pekanbaru. Dalam pekan ini tambahan kasus hanya dibawah 5 orang. Ia menilai, jika tidak dapat memenuhi indikator tersebut, dikatakan Firdaus, ada kemungkinan Kota Pekanbaru tidak akan bisa berada pada PPKM level 1. Oleh sebab itu tim di lapangan terus menggesa tracing pasien positif.
Indikator lainnya untuk mencapai PPKM level 1 sudah dipenuhi Kota Pekanbaru. Seperti capaian vaksinasi secara menyeluruh sudah 71 persen dari total penerima vaksin sebanyak 845.247 orang. Kemudian jumlah tambahan kasus harian saat ini hanya di bawah 10 kasus per hari. Dan keterisian rumah sakit juga sudah menurun.(ali)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penyebab Kota Pekanbaru belum bisa turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 saat ini adalah tracing yang masih di bawah indikator pusat. Di Pekanbaru saat ini, tracing berada di angka 1 berbanding 10. Sementara pusat mensyaratkan 1 berbanding 14.
Angka 1 berbanding 10 ini memiliki arti bahwa satu orang pasien Covid-19, pelacakan terhadap orang yang pernah berkontak erat sudah dapat dilakukan hingga 10 orang. Angka tracing ini membaik dari sepekan sebelumnya yang berada di kisaran 1 berbanding 7.
- Advertisement -
"Kami berupaya mengejar tracing 1 banding 14 untuk memenuhi indikator untuk turun ke (PPKM) level 1,” kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (28/10).
Menurutnya, untuk mencapai target tracing tersebut tidak mudah. Petugas di lapangan mengaku kesulitan untuk melacak kontak erat hingga 14 orang.
- Advertisement -
Ia mengaku, kendala Satgas di lapangan adalah menemukan kontak terbatas atau terputus. Pasien hanya tertular dari keluarga dekat dan tidak melakukan perjalanan. "Kesulitannya, orang yang terkena (positif Covid-19, red) ini bukan orang yang banyak bepergian. Lalu, ada juga yang tidak mau jujur menjawab dia sudah kemana saja. Ini juga jadi kendala untuk mencapai 1 banding 14,” terangnya.
Kasus Covid-19 dalam bulan ini rata-rata di bawah 10 orang di Pekanbaru. Dalam pekan ini tambahan kasus hanya dibawah 5 orang. Ia menilai, jika tidak dapat memenuhi indikator tersebut, dikatakan Firdaus, ada kemungkinan Kota Pekanbaru tidak akan bisa berada pada PPKM level 1. Oleh sebab itu tim di lapangan terus menggesa tracing pasien positif.
Indikator lainnya untuk mencapai PPKM level 1 sudah dipenuhi Kota Pekanbaru. Seperti capaian vaksinasi secara menyeluruh sudah 71 persen dari total penerima vaksin sebanyak 845.247 orang. Kemudian jumlah tambahan kasus harian saat ini hanya di bawah 10 kasus per hari. Dan keterisian rumah sakit juga sudah menurun.(ali)