Selasa, 2 Juli 2024

Tracing Covid-19 Sudah 1 Berbanding 10

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penyebab Kota Pekanbaru belum bisa turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 saat ini adalah tracing yang masih di bawah indikator pusat. Di Pekanbaru saat ini, tracing berada di angka 1 berbanding 10. Sementara pusat mensyaratkan 1 berbanding 14.

Angka 1 berbanding 10 ini memiliki arti bahwa satu orang pasien Covid-19, pelacakan terhadap orang yang pernah berkontak erat sudah dapat dilakukan hingga 10 orang.  Angka tracing ini membaik dari sepekan sebelumnya yang berada di kisaran 1 berbanding 7.

- Advertisement -

"Kami berupaya mengejar tracing 1 banding 14 untuk memenuhi indikator untuk turun ke (PPKM) level 1,” kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (28/10).

Baca Juga:  Samsung Galaxy Note 10 dan 10+ Cashback Rp1 Juta

Menurutnya, untuk mencapai target tracing tersebut tidak mudah. Petugas di lapangan mengaku kesulitan untuk melacak kontak erat hingga 14 orang.

Ia mengaku, kendala Satgas di lapangan adalah menemukan kontak terbatas atau terputus. Pasien hanya tertular dari keluarga dekat dan tidak melakukan perjalanan. "Kesulitannya, orang yang terkena (positif Covid-19, red) ini bukan orang yang banyak bepergian. Lalu, ada juga yang tidak mau jujur menjawab dia sudah kemana saja. Ini juga jadi kendala untuk mencapai 1 banding 14,” terangnya.

- Advertisement -

Kasus Covid-19 dalam bulan ini rata-rata di bawah 10 orang di Pekanbaru. Dalam pekan ini tambahan kasus hanya dibawah 5 orang. Ia menilai, jika tidak dapat memenuhi indikator tersebut, dikatakan Firdaus, ada kemungkinan Kota Pekanbaru tidak akan bisa berada pada PPKM level 1. Oleh sebab itu tim di lapangan terus menggesa tracing pasien positif.

Baca Juga:  Jebolan Aksi Indosiar Beri Tausiah di SDN 170

Indikator lainnya untuk mencapai PPKM level 1 sudah dipenuhi Kota Pekanbaru. Seperti capaian vaksinasi secara menyeluruh sudah 71 persen dari total penerima vaksin sebanyak 845.247 orang. Kemudian jumlah tambahan kasus harian saat ini hanya di bawah 10 kasus per hari. Dan keterisian rumah sakit juga sudah menurun.(ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penyebab Kota Pekanbaru belum bisa turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 saat ini adalah tracing yang masih di bawah indikator pusat. Di Pekanbaru saat ini, tracing berada di angka 1 berbanding 10. Sementara pusat mensyaratkan 1 berbanding 14.

Angka 1 berbanding 10 ini memiliki arti bahwa satu orang pasien Covid-19, pelacakan terhadap orang yang pernah berkontak erat sudah dapat dilakukan hingga 10 orang.  Angka tracing ini membaik dari sepekan sebelumnya yang berada di kisaran 1 berbanding 7.

"Kami berupaya mengejar tracing 1 banding 14 untuk memenuhi indikator untuk turun ke (PPKM) level 1,” kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (28/10).

Baca Juga:  Susi dan Alan Nobar Bareng PSMTI Riau

Menurutnya, untuk mencapai target tracing tersebut tidak mudah. Petugas di lapangan mengaku kesulitan untuk melacak kontak erat hingga 14 orang.

Ia mengaku, kendala Satgas di lapangan adalah menemukan kontak terbatas atau terputus. Pasien hanya tertular dari keluarga dekat dan tidak melakukan perjalanan. "Kesulitannya, orang yang terkena (positif Covid-19, red) ini bukan orang yang banyak bepergian. Lalu, ada juga yang tidak mau jujur menjawab dia sudah kemana saja. Ini juga jadi kendala untuk mencapai 1 banding 14,” terangnya.

Kasus Covid-19 dalam bulan ini rata-rata di bawah 10 orang di Pekanbaru. Dalam pekan ini tambahan kasus hanya dibawah 5 orang. Ia menilai, jika tidak dapat memenuhi indikator tersebut, dikatakan Firdaus, ada kemungkinan Kota Pekanbaru tidak akan bisa berada pada PPKM level 1. Oleh sebab itu tim di lapangan terus menggesa tracing pasien positif.

Baca Juga:  Yamaha Alfa Scorpii Promosikan Produk Terbaru

Indikator lainnya untuk mencapai PPKM level 1 sudah dipenuhi Kota Pekanbaru. Seperti capaian vaksinasi secara menyeluruh sudah 71 persen dari total penerima vaksin sebanyak 845.247 orang. Kemudian jumlah tambahan kasus harian saat ini hanya di bawah 10 kasus per hari. Dan keterisian rumah sakit juga sudah menurun.(ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari