PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas penimbunan lahan kosong di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, kembali dikeluhkan warga. Ceceran tanah timbun dari proyek tersebut mengotori jalan dan menimbulkan debu pekat yang mengganggu pengendara, Senin (27/10).
Hampir seluruh lajur jalan di sekitar lokasi penimbunan tampak menguning akibat sisa tanah timbun yang berceceran. Kondisi ini membuat arus lalu lintas terganggu, terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang melintas di kawasan padat tersebut.
Dari pantauan Riau Pos, Senin (27/10), tidak tampak petugas yang membersihkan tanah timbun di area proyek. Justru warga sekitar dan juru parkir terlihat berinisiatif membersihkan jalan dengan alat seadanya, seperti sapu dan selang air, untuk mengurangi debu yang beterbangan.
Seorang juru parkir bernama Ajo mengaku sudah lebih dari sepekan menghadapi keluhan serupa. Ia menyebut, sisa tanah timbun dibiarkan begitu saja oleh pihak proyek tanpa ada tindakan pembersihan.
“Sudah lama kami keluhkan, tapi tidak ada petugas yang membersihkan. Banyak pengendara motor tergelincir karena tanah timbun di jalan. Jadi saya bersihkan sendiri biar tidak terlalu parah,” ujarnya.
Ajo juga menuturkan, truk pengangkut tanah yang keluar dari lokasi proyek tidak mencuci bagian ban kendaraan, sehingga tanah yang menempel terbawa hingga ke badan jalan. Akibatnya, jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengguna jalan.
Warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan memastikan kegiatan penimbunan lahan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan serta kenyamanan masyarakat sekitar.
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas penimbunan lahan kosong di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, kembali dikeluhkan warga. Ceceran tanah timbun dari proyek tersebut mengotori jalan dan menimbulkan debu pekat yang mengganggu pengendara, Senin (27/10).
Hampir seluruh lajur jalan di sekitar lokasi penimbunan tampak menguning akibat sisa tanah timbun yang berceceran. Kondisi ini membuat arus lalu lintas terganggu, terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang melintas di kawasan padat tersebut.
Dari pantauan Riau Pos, Senin (27/10), tidak tampak petugas yang membersihkan tanah timbun di area proyek. Justru warga sekitar dan juru parkir terlihat berinisiatif membersihkan jalan dengan alat seadanya, seperti sapu dan selang air, untuk mengurangi debu yang beterbangan.
Seorang juru parkir bernama Ajo mengaku sudah lebih dari sepekan menghadapi keluhan serupa. Ia menyebut, sisa tanah timbun dibiarkan begitu saja oleh pihak proyek tanpa ada tindakan pembersihan.
“Sudah lama kami keluhkan, tapi tidak ada petugas yang membersihkan. Banyak pengendara motor tergelincir karena tanah timbun di jalan. Jadi saya bersihkan sendiri biar tidak terlalu parah,” ujarnya.
Ajo juga menuturkan, truk pengangkut tanah yang keluar dari lokasi proyek tidak mencuci bagian ban kendaraan, sehingga tanah yang menempel terbawa hingga ke badan jalan. Akibatnya, jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengguna jalan.
Warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan memastikan kegiatan penimbunan lahan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan serta kenyamanan masyarakat sekitar.