PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasangan Wali Kota (Wako) dan Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT-H Ayat Cahyadi SSi berhasil mewujudkan Pekanbaru sebagai smart city (kota pintar) yang madani. Berbagai program yang dibuat di bawah kepemimpinan Firdaus-Ayat berhasil membuat ibukota Provinsi Riau ini menjadi Smart City Madani.
Firdaus-Ayat memimpin Kota Pekanbaru selama dua periode sejak 2012 hingga 2022. Dalam kepemimpinan ini diusung dan misi dengan tujuan pembangunan Terwujudnya Pekanbaru Metropolitan Madani dan Pekanbaru Smart City Madani.
Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Wako Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan Panca Cita, yaitu penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata. Penyediaan infrastruktur dasar jalan, air bersih atau sanitasi, listrik dan telekomunikasi (jalita). Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan serta berkelanjutan pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus meraih penghargaan sebagai pembina pelayanan terbaik tingkat nasional, diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) Tjahjo Kumolo.
Kemajuan yang telah dirasakan dan dilaksanakan mengantarkan Pekanbaru menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. "Hal ini ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) selama beberapa tahun terakhir," kata Wako Pekanbaru Firdaus, Ahad (27/3).
Pada tahun 2012 nilai IPM Kota Pekanbaru sebesar 77,94. Kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, dan selanjutnya pada tahun 2019 nilai IPM Kota Pekanbaru mencapai 81,35. Atau lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Provinsi Riau (73,00), Provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM Nasional (71,92).
Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 (riau.bps.go.id) dengan rincian pengeluaran perkapita sebesar Rp14,43 juta per tahun. Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus didampingi Sekdako Pekanbaru HM Jamil meninjau penerapan prokes di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM).
Tingginya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh peningkatan kinerja indikator pembentuk antara lain pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, kemudian meningkat menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 meningkat menjadi 72,22 tahun.
Sedangkan pada aspek pendidikan, angka harapan lama sekolah, pada tahun 2012 sebesar 13,83 tahun, kemudian meningkat sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 15,37 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 10,88 tahun kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 11,21 tahun, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun.
Sementara itu, infrastruktur jalan tetap menjadi fokus yang akan digesa. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, antara lain lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Pekanbaru, lanjutan pembangunan Jalan Teluk Lembu Ujung-Kawasan Industri Tenayan (KIT).
"Lalu pelebaran dan pembangunan Jalan Datuk Setia Maharaja menuju Sport Center Pekanbaru, pembangunan Jalan Sembilang menuju Okura, konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road Muara Fajar rencana Jembatan Siak VI," jelasnya.
Kemudian pembangunan Jalan Simpang BPG-Jalan Hang Tuah menuju Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya, serta pembangunan Jembatan Siak V.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus bersama Forkopimda Kota Pekanbaru saat peninjauan perbaikan jalan lingkungan di Kota Pekanbaru.
Untuk penanggulangan banjir, pemerintah kota tetap berupaya untuk membebaskan kota dari banjir dengan melakukan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan.
"Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah," paparnya.
Perkembangan dan dinamika yang terjadi di Pekanbaru tidak terlepas dari perhatian pemerintah pusat, yang menilai bahwa Pekanbaru sangat cocok dan siap untuk implementasi berbagai pilot project atau proyek percontohan dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional, khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.
Selain itu pula visi dan misi smart city madani kini juga sudah diwujudkan dalam sistem perparkiran yang sudah dikelola dengan pola BLUD. Sistem pembayarannya pun sudah dengan sistem uang elektronik. Tak ada lagi alasan tidak bisa bayar parkir, dan ini juga bisa meminimalisir kebocoran anggaran perparkiran di Pekanbaru.
Kemudian, Pekanbaru sudah menerapkan perpustakaan digital, dan pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak. "Semua sudah bisa diakses dengan mudah dan sangat smart. Itulah salah satu indikator Smart City Madani," singkatnya.(adv/ali)