- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau, tahun depan akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) mini. Pembangunan PKS berkapasitas produksi 5 ton per jam ini, rencananya Puskud Riau akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia, Duke Capital dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).
Untuk mewujudkan investasi puluhan miliaran rupiah tersebut, Senin (24/6) lalu, dilakukan penandatangan nota kesepahaman MoU Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf, Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Herman YL Wutun dan pihak terkait yang disaksikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi, perwakilan Dekopin Wilayah Riau Nusirwan, anggota Puskud Riau dan para mitra.
- Advertisement -
“Kami sudah membangun PKS mini di Jambi yang akan diresmikan 19 Juli 2019. Nanti ada tiga unit lagi yang akan dibangun. Kapasitas 5 ton perjam atau 120 ton perhari. Medan juga mau dibangun dan sudah ditandatangi kerja sama untuk pembangunannya. Untuk Riau akan dibangun tahun depan,†ujar Herman YL Wutun.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi mengapresiasi rencana pembangunan PKS mini Puskud Riau. Apalagi Provinsi Riau merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. “Kalau bisa tahun ini langsung dibangun,†ucapnya.
Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf mengatakan, pembangunan PKS mini merupakan terobosan untuk mengembangkan potensi KUD yang tergabung dalam Puskud Riau. Selain itu juga diharapkan dapat menstabilkan harga TBS anggota KUD. “PKS mini akan dibangun di dekat perkebunan masyarakat. Jadi bisa menekan harga produksi sehingga diharapkan harga TBS petani tetap terjaga,†paparnya.
- Advertisement -
Selain pendirian PKS mini, Puskud Riau bersama KUD ke depan bertekad untuk mengelola secara mandiri program replanting sawit tanpa bapak angkat. Apalagi KUD juga sudah berpengalaman mengelola langsung perkebunan sawit. “Ke Pak Gubernur kami juga sudah bertemu dan mengusulkan agar KUD diberi kesempatan untuk mengelola dana replanting sawit. Kami juga sudah menyiapkan pembiayaan secara syariah untuk mendukung program replanting tersebut,†imbuhnya.
Untuk memaksimalkan berbagai potensi, Puskud Riau ke depannya juga akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Sistem tersebut diharapkan juga dapat membantu lebih memaksimalkan bisnis yang dikelola KUD.(rio)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau, tahun depan akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) mini. Pembangunan PKS berkapasitas produksi 5 ton per jam ini, rencananya Puskud Riau akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia, Duke Capital dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).
Untuk mewujudkan investasi puluhan miliaran rupiah tersebut, Senin (24/6) lalu, dilakukan penandatangan nota kesepahaman MoU Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf, Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Herman YL Wutun dan pihak terkait yang disaksikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi, perwakilan Dekopin Wilayah Riau Nusirwan, anggota Puskud Riau dan para mitra.
- Advertisement -
“Kami sudah membangun PKS mini di Jambi yang akan diresmikan 19 Juli 2019. Nanti ada tiga unit lagi yang akan dibangun. Kapasitas 5 ton perjam atau 120 ton perhari. Medan juga mau dibangun dan sudah ditandatangi kerja sama untuk pembangunannya. Untuk Riau akan dibangun tahun depan,†ujar Herman YL Wutun.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi mengapresiasi rencana pembangunan PKS mini Puskud Riau. Apalagi Provinsi Riau merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. “Kalau bisa tahun ini langsung dibangun,†ucapnya.
- Advertisement -
Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf mengatakan, pembangunan PKS mini merupakan terobosan untuk mengembangkan potensi KUD yang tergabung dalam Puskud Riau. Selain itu juga diharapkan dapat menstabilkan harga TBS anggota KUD. “PKS mini akan dibangun di dekat perkebunan masyarakat. Jadi bisa menekan harga produksi sehingga diharapkan harga TBS petani tetap terjaga,†paparnya.
Selain pendirian PKS mini, Puskud Riau bersama KUD ke depan bertekad untuk mengelola secara mandiri program replanting sawit tanpa bapak angkat. Apalagi KUD juga sudah berpengalaman mengelola langsung perkebunan sawit. “Ke Pak Gubernur kami juga sudah bertemu dan mengusulkan agar KUD diberi kesempatan untuk mengelola dana replanting sawit. Kami juga sudah menyiapkan pembiayaan secara syariah untuk mendukung program replanting tersebut,†imbuhnya.
Untuk memaksimalkan berbagai potensi, Puskud Riau ke depannya juga akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Sistem tersebut diharapkan juga dapat membantu lebih memaksimalkan bisnis yang dikelola KUD.(rio)