PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga kompleks Taman Arengka Indah (Tamarin) memprotes terputusnya pembangunan drainase di sisi jalan Soekarno-Hatta, tepatnya depan Ecogreen. Terputusnya drainase tersebut karena ada kandang kambing yang berdiri di atas parit tersebut.
"Kami khawatir drainase yang putus tersebut akan menyebabkan banjir di komplek Tamarin bila hujan. Karena aliran air yang terhambat akan membalik ke drainase di kompleks," kata Ketua RW XI Firdaus mewakili warga kepada Riaupos.co, Ahad (25/7/2021).
Masih menurut Firdaus, dirinya bersama perangkat RT sudah menanyakan kejanggalan tersebut kepada pekerja di lapangan.
"Kata pekerja mereka tidak membuat drainase karena pemilik kandang kambing sendiri nanti yang akan membongkar dan membangunnya,” katanya.
Sementara itu aketua RT 1 dan RT 2, Seto Biantoro dan Bambang SW yang meninjau ke lokasi juga mengaku heran melihat pekerjaan pembangunan drainase tersebut.
“Kok bisa pembangunan drainasenya melompati kandang kambing. Sudah jelas parit ini termasuk daerah milik jalan ( DMJ) Soekarno-Hatta, bukan milik pribadi. Kami mewakili warga kompleks meragukan kata pemilik kandang kambing itu. Kapan mau dibangunnya? Bagaimana speknya? Kok bisa pemerintah mengalah begitu saja? Kami khawatir bila musim hujan aliran air terhambat dan membalik ke drainase kompleks,” terangnya.
Sementara itu seorang warga kompleks Tamarin, Jon Alizon juga mempertanyakan keanehan tersebut.
"Kok bisa ya pembangunan drainase sekian meter yang melewati kandang kambing itu dialihkan ke arah hulu parit, depan pasar induk. Apakah tidak ada pengawasan proyek? Nanti siapa pula yang menjamin pemilik kandang kambing akan membangun sendiri?" tutupnya.
Laporan: Furqon Elwe (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga kompleks Taman Arengka Indah (Tamarin) memprotes terputusnya pembangunan drainase di sisi jalan Soekarno-Hatta, tepatnya depan Ecogreen. Terputusnya drainase tersebut karena ada kandang kambing yang berdiri di atas parit tersebut.
"Kami khawatir drainase yang putus tersebut akan menyebabkan banjir di komplek Tamarin bila hujan. Karena aliran air yang terhambat akan membalik ke drainase di kompleks," kata Ketua RW XI Firdaus mewakili warga kepada Riaupos.co, Ahad (25/7/2021).
- Advertisement -
Masih menurut Firdaus, dirinya bersama perangkat RT sudah menanyakan kejanggalan tersebut kepada pekerja di lapangan.
"Kata pekerja mereka tidak membuat drainase karena pemilik kandang kambing sendiri nanti yang akan membongkar dan membangunnya,” katanya.
- Advertisement -
Sementara itu aketua RT 1 dan RT 2, Seto Biantoro dan Bambang SW yang meninjau ke lokasi juga mengaku heran melihat pekerjaan pembangunan drainase tersebut.
“Kok bisa pembangunan drainasenya melompati kandang kambing. Sudah jelas parit ini termasuk daerah milik jalan ( DMJ) Soekarno-Hatta, bukan milik pribadi. Kami mewakili warga kompleks meragukan kata pemilik kandang kambing itu. Kapan mau dibangunnya? Bagaimana speknya? Kok bisa pemerintah mengalah begitu saja? Kami khawatir bila musim hujan aliran air terhambat dan membalik ke drainase kompleks,” terangnya.
Sementara itu seorang warga kompleks Tamarin, Jon Alizon juga mempertanyakan keanehan tersebut.
"Kok bisa ya pembangunan drainase sekian meter yang melewati kandang kambing itu dialihkan ke arah hulu parit, depan pasar induk. Apakah tidak ada pengawasan proyek? Nanti siapa pula yang menjamin pemilik kandang kambing akan membangun sendiri?" tutupnya.
Laporan: Furqon Elwe (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra