Agung Nugroho menyampaikan bahwa otonomi daerah bukan sekadar kewenangan, melainkan keberanian untuk menciptakan solusi tepat bagi masyarakat. Wako Pekanbaru menekankan bahwa keterbatasan anggaran bukan alasan untuk stagnasi.
“Kita tidak boleh terhenti hanya karena anggaran terbatas. Justru di situ tantangan kepemimpinan, bagaimana berinovasi, memprioritaskan yang penting, dan tetap transparan,” ujar Agung Nugroho pada Kamis (24/4/2025).
Wako Pekanbaru menilai otonomi daerah memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menangani masalah lokal seperti banjir, jalan berlubang, serta layanan pendidikan dan kesehatan secara efektif.
“Fokus kita adalah memastikan anggaran benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Strategi menghadapi keterbatasan anggaran dilakukan melalui tiga pendekatan: efisiensi, penajaman prioritas, dan sinergi lintas sektor. Anggaran dialihkan ke sektor prioritas seperti perbaikan jalan dan pengendalian banjir.
Program makan bergizi gratis juga menjadi fokus dengan pendekatan berbasis lokal untuk memenuhi gizi anak sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. Agung mendorong kolaborasi intensif dengan pemerintah provinsi, pusat, dan sektor swasta untuk mendukung proyek strategis, seperti masterplan penanggulangan banjir, pembangunan fasilitas kesehatan dan pengembangan kawasan ekonomi lokal.
Baca Juga: 11 Lulusan STTD Terima SK Pengangkatan PNS dan CPNS
“Kami tidak hanya menunggu bantuan, tapi aktif membangun komunikasi untuk mewujudkan pembangunan,” jelas Wako Pekanbaru.
Peringatan Hari Otda ini, menurut Agung Nugroho, bukan sekadar seremonial, melainkan pemantik semangat untuk bekerja lebih cerdas, transparan, dan berpihak pada masyarakat.
“Mari bersama wujudkan Pekanbaru yang inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi,” ajaknya.(ali)