PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meskipun sebagian wilayah di Provinsi Riau masih kerap dilanda hujan, namun saat ini di wilayah Kota Dumai curah hujan sudah dilaporkan menurun, bahkan sudah ada terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Terkait kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Dumai saat ini sudah menetapkan status siaga darurat karhutla.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, dari laporan yang pihaknya terima saat ini Karhutla di Dumai sudah terjadi dan membakar sekitar 9,8 hektare (Ha) lahan.
Atas dasar itu, pemerintah setempat menetapkan status siaga darurat karhutla. “Pemko Dumai sudah menetapakan status siaga darurat Karhuta. Surat pemberitahuannya sudah kami terima. Saat ini sudah sekitar 9,8 Ha lahan di sana yang terbakar,” katanya.
Lebih lanjut dikatakanya, namun saat ini kondisi Karhuta di Dumai sudah berhasil dipadamkan. Di mana tim saat ini tinggal melakukan pendinginan dil okasi-lokasi karhuta yang sudah dipadamkan.
“Untuk karhuta di Dumai sudah berhasil diatasi, hanya tinggal pendinginan saja,” sebutnya.
Selain Dumai hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya daerah lain yang menetapakan status serupa. Namun memang beberapa waktu lalu, sempat terjadi karhutla di Bengkalis namun sudah berhasil di padamkan dan hingga saat ini tidak terjadi lagi.
“Baru di Dumai saja yang menetapakan, daerah lain belum. Kemarin sempat ada karhutla di Bengakalis, namun sudah padam dan hingga saat ini tidak ada lagi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi karhutla di Riau, pihaknya telah menyiapkan peralatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Karena memang setiap tahun, pihaknya selalu menyiapkan peralatan untuk penanganan karhutla.
“Kalau peralatan pemadaman dan personel selalu siap, karena memang sudah cukup lengkap peralatan di Riau. Jika nantinya kurang, kami juga bisa meminta bantuan dari pemerintah pusat,” katanya.
Diakui Jim, selain Karhuta di Dumai saat ini beberapa daerah di Riau juga masih ada yang terendam banjir. Hal itu karena curah hujan di beberapa daerah di Riau dan daerah provinsi tetangga yang hilir sungainya berada di Riau juga masih tinggi.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru