PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak diresmikan penggunaan Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru 2018 lalu, hingga kini masih banyak yang harus dipenuhi, termasuk soal layanan yang belum maksimal.
Oleh karena itu, ditegaskan, supaya RSD Madani ini bisa maju dan menjadi contoh layanan terbaik bagi rumah sakit lainnya, perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Pekanbaru dan juga DPRD Kota Pekanbaru.
"Masih banyak yang perlu dibenahi dan ini tentu menjadi tanggung jawab pemko dan juga kami di DPRD," kata anggota DPRD Kota PekanbaruAidil Amri kepada wartawan, Selasa (25/2).
Penegasan ini disampaikannya setelah, bersama Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Pekanbaru melakukan sidak ke RSD Madani. Disebutkan, untuk progres pelayanan RSD tipe c ini baru mencapai 85 persen.
Ketua Bapemperad DPRD Kota Pekanbaru Zulfahmi usai sidak menyimpulkan, ada beberapa fasilitas dan pelayanan yang harus dipenuhi oleh RSD Madani. Seperti tempat penyimpanan mayat, dan sebagai rumah sakit pemerintah itu disarankan mesti menyediakan layanan rawat inap. Untuk layanan saat ini dinilai perlu peningkatan lagi, termasuk soal tenaga medisnya.
"Kita lihat segi pelayanan aja dulu, kalau soal fasilitas nanti kita lihat di dalam aturanya, kalau itu wajib untuk diadakan supaya terakreditasi tentu kita gesa, " kata Zulfahmi.
Disebutkan politisi Hanura ini, dari keterangan pihak RSD, untuk layanan sampai saat ini masih gratis. Diharapkan dengan kondisi saat ini pihak RSD Madani tetap dapat memberikan layanan dengan baik.
Muhammad Sabarudi anggota Bapemperda juga menyampaikan Ranperda Retribusi pelayanan kesehatan yang saat ini sedang dibahas oleh tim Bapemperda DPRD Pekanbaru tentu harus beriringan dengan situasi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSD Madani.
"Kalau ada kekurangan atau kendala segera koordinasi dengan kita," papar Sabarudi.
Kalau dilihat dari hasil sidak, dipresentasikan politisi PKS ini sekitar 85 persen sudah rampung dan sudah harus segera sampai 100 persen.
"Kita gesa untuk itu supaya RSUD ini lengkap dan bisa menampung pengobatan masyarakat yang membutuhkan," sebut Sabarudi.
Sementara itu, Dirut RSD Madani Mulyadi mengakui bahwa ada beberapa pelayanan yang belum bisa dipenuhi oleh pihak RSD dengan maksimal. Termasuk soal belum adanya kamar mayat yang menjadi tempat penyimpanan mayat.
"Untuk tempat penyimpanan mayat ini belum prioritas, karena yang prioritas saat ini lebih ke pelayanan dasar RSD tipe C. Karena kalau untuk penyimpanan kita harus sediakan tenaga ahli harus ada dokter forensik nya," ungkap Mulyadi.
Yang paling utama katanya, saat ini RSD Madani memerlukan mesin genset berkapasitas besar untuk mengantisipasi kebutuhan serta pasokan listrik rumah sakit.
Untuk saat ini, Mulyadi juga menyampaikan secara fisik dan pelayanan, 98 persen RSD Madani sudah bisa melayani masyarakat. Tinggal ada beberapa tahapan dan fase pembersihan alat, ruangan dan fasilitas penunjang seperti AC, air dan lainnya yang perlu dilakukan.
"Kita akan tes satu-satu alat dan fasilitas yang apakah sudah berfungsi dengan baik, setelah itu baru kita buka pelayanan dengan maksimal. Untuk saat ini saya kira sudah mencapai 98 persen," bebernya.
RSD Madani Pekanbaru saat ini memiliki fasilitas sebanyak 84 bed. Selain itu, RSD Madani juga memiliki pelayanan tambahan seperti fasilitas rawat jalan termasuk alat tredmil, laboratorium, 3 kamar operasi, radiologi (kerjasama dengan rumah sakit swasta untuk alat CT-Scan), unit sterilisasi serta sejumlah peralatan dokter bedah untuk tingkat dasar.(gus)