PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Banyaknya jalan rusak di Kota Pekanbaru, menjadi perhatian anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Nurul Ikhsan. Disampaikan Nurul, perbaikan jalan-jalan protokol dan jalan lingkungan belum maksimal dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pekanbaru.
Maka, di tahun 2020 ini, dia meminta agar perbaikan jalan harus menjadi hal prioritas. Sebab, anggarannya sudah disiapkan.
"Jalan rusak itu membahayakan pengendara. Jika dibiarkan secara terus menerus, dikhawatirkan akan menelan korban, " kata Nurul kepada wartawan ditemui usai rapat di DPRD.
Dijelaskannya, Dinas PUPR merupakan organisasi perangkat daerah (OPD) yang termasuk besar anggarannya. Anggaran untuk tahun 2020 ini saja sebesar Rp 301 miliar. Namun, karena refocusing anggaran, ada pengurangan di bidang Bina Marga dan Bidang Cipta Karya. Pengurangan sekitar Rp 30 miliar lebih. Sehingga, kini anggarannya hanya tinggal Rp 271 miliar lebih.
"Perbaikan jalan ini, anggarannya juga sudah kita bahas di rapat badan anggaran (Banggar) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)," sebut anggota Komisi IV ini.
Sebelumnya, Dinas PUPR Pekanbaru mencatatkan sejak Januari 2020, perbaikan jalan sudah mencapai 68 persen atau 180 ruas jalan. Sisanya, 32 persen lagi akan digesa di sisa waktu yang ada hingga akhir tahun.
Perbaikan yang dilakukan Dinas PUPR adalah berupa penambalan (patching, red) terhadap jalan-jalan yang berlubang.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, setiap tahun, Dinas PUPR Kota Pekanbaru terus melakukan survei kerusakan jalan. Dari hasil survei itu, maka target volume aspal itu lebih kurang 3.186 ton. Dari jumlah tersebut, rencananya akan bisa patching atau menutup lubang-lubang lebih kurang seluas 34.640 meter bujur sangkar.
"Sekarang, kami sudah patching lebih kurang 180 ruas jalan di seluruh Kota Pekanbaru atau lebih kurang 68 persen. Artinya, masih ada waktu September, Oktober, November dan Desember untuk patching 32 persen ruas jalan yang masih mengalami kerusakan atau berlubang," terang Indra Pomi.
Dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, yang paling banyak mengalami kerusakan atau jalan berlubang berada di wilayah Kecamatan Tampan sebanyak 30 persen.
Sementara, untuk wilayah lainnya seperti Tenayan Raya 18 persen, Payung Sekaki 14 persen, Limapuluh 9 persen, Marpoyan Damai 8 persen, Bukit Raya 6 persen, Rumbai Pesisir 6 persen, Senapelan 5 persen, Pekanbaru Kota 1 persen, Rumbai 1 persen, Sukajadi 1 persen dan Sail 1 persen.
"Tentu kita berharap, dengan adanya anggaran, jelang akhir tahun ini, semua titik jalan yang rusak itu sudah selesai diperbaiki," harapnya. (azr)
Laporan : Agustiar (Pekanbaru)