PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Sudah hampir dua bulan lamanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premuim terjadi di Kota Pekanbaru. Bahkan, antrean panjang kendaraan hingga sampai ke badan jalan dan mulai meresahkan.
Pantauan Riau Pos, Rabu (24/2/2021) di SPBU Jalan Soekarno Hatta tampak antrean kendaraan bermotor mengisi BBM jenis premium. Bahkan antrean pengendara roda empat telah menjalar hingga ke badan jalan dan menutup akses keluar masuk sejumlah ruko yang ada di samping SPBU tersebut.
Bahkan, guna meminimalisir antrean yang terlalu panjang sejumlah petugas SPBU membuat dua jalur antrean premiun untuk mobil yang diselingi dengan sejumlah kendaraan roda dua di sampingnya. Di lain tempat, deretan kendaraan yang memburu bahan bakar bersubsidi itu tak dapat dibendung. Karena tak sabar banyak pengendara yang akhirnya beralih ke bahan bakar non-subsidi. Beberapa pengendara memilih tidak jadi mengisi BBM.
Antrean juga terjadi di SPBU Jalan Tuanku Tambusai. Antrean kendaraan ini membuat marah pemilik usaha di samping SPBU. Pasalnya sejumlah pengendara roda empat menutup akses berjualan mereka sehingga para pembeli kesulitan masuk ke kawasan pertokoan tersebut.
Antrean kendaraan roda empat juga sempat membuat macet Jalan Tuanku Tambusai saat jam sibuk, sehingga menyulitkan pengguna jalan yang ingin melintas.
"Kesal saya sama pemilik kendaraan ini. Sudah jelas kami jualan tapi malah ditutup pula akses di depan ruko kami. Dan sekarang malah membuat macet juga," ucap Neni, seorang pemilik usaha di Jalan Tuanku Tambusai.
Sebagai antisipasi ditutupnya jalan masuk ruko, ia beserta pemilik usaha lain meletakkan tulisan di pinggir jalan agar pengendara yang antre mengisi BBM tidak menutup akses keluar masuk toko mereka.
Sementara itu, Aidil salah seorang pemilik kendaraan roda empat mengaku sudah hampir tiga jam berkeliling untuk mencari premium di sejumlah SPBU di Pekanbaru. Namun, hanya di Jalan Tuanku Tambusai ia menemukan adanya permium. Itupun harus mengantre panjang.
"Dari SPBU Tanjung Batu sampai ke Panam, barulah jumpa premium di sini (Jalan Tuanku Tambusai, red). Dari tadi saya lewati sejumlah SPBU premium kosong dan ada juga yang kata petugasnya masih dalam perjalanan," ucapnya.
Pmilik kendaraan lainnya bernama Ilham mengakutak sabar menunggu antrean panjang bahan bakar bersubsidi. Ia akhirnya berlalu dan mencari alternatif lain. "Panjang kali antreannya, belum lagi kami sedang perlu cepat. Dari pada capek ngantre, mending saya isi pertalite aja," ujarnya.
Sari, seorang petugas SPBU di Jalan Durian mengatakan, sudah beberapa pekan ini ada pembatasan bahan bakar bersubsidi di SPBU tempatnya bekerja. Namun ia tidak mengetahui pasti berapa jumlah pasokan premium yang diterima SPBU setiap harinya.
"Premiumnya baru saja habis. Pasokan premium mulai diberlakukan (pembatasan). Tapi untuk jumlahnya saya kurang tahu," tuturnya.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi, Pertamina menampik jika melakukan pengurangan kuota BBM premium. "Tidak ada pengurangan sama sekali," kata Officer Communicatipn Relation Pertamina Sumbagut, Haris Yanuanza, Selasa (23/2).
Urai Kepadatan
Kendaraan di SPBU
Terpisah, Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman, mengatakan, pasokan BBM aman dan stok mencukupi. Pertamina terus melakukan optimalisasi penyaluran BBM untuk memenuhi keperluan masyarakat dan mengatasi kepadatan kendaraan yang terjadi beberapa waktu lalu di Pekanbaru.
“Selama hampir dua bulan, Januari hingga saat ini kami telah menyalurkan Jenis BBM Tertentu (JBT) sebanyak 18.524 kiloliter (KL) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sejumlah 15.432 KL di Pekanbaru,” katanya, Rabu (24/2).
Sementara untuk mengantisipasi antrean panjang di SPBU yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan raya, PT Pertamina (Persero) Regional Sumbagut mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Pekanbarudi ruang rapat Dishub Pekanbaru, Selasa (23/2).
‘‘Ya kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polres Pekanbaru,’’ sebutnya.
Taufikurachman menjelaskan dalam pertemuan ini, menurut Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, tingginya tingkat perjalanan tol Pekanbaru-Dumai dan banyaknya pengecer BBM dan pelangsir menjadi faktor pendukung terjadinya kepadatan kendaraan di beberapa SPBU Kota Pekanbaru.
“Diakui Dinas Perhubungan, kepadatan kendaraan di SPBU tersebut terjadi bukan hanya di akhir pekan, tetapi juga hari kerja khususnya pada jam-jam tertentu. Beberapa kesimpulan hasil rapat tersebut adalah perlu ada penentuan waktu pelayanan operasional untuk penjualan BBM khususnya jenis JBT dan JBKP serta penempatan petugas di SPBU yang padat kendaraannya,” kata Taufikurachman.
Pertamina terus mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan keperluan dan peruntukannya serta bagi masyarakat yang tergolong mampu diharapkan menggunakan bahan bakar berkualitas (BBK). Karena, selain membuat kendaraan lebih awet, lebih hemat penggunaannya serta ramah lingkungan.
“Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi keperluan konsumen dan mengatasi kepadatan kendaraan di SPBU. Masyarakat yang memiliki saran dan kritik terkait pendistribusian BBM dan pelayanan Pertamina bisa menghubungi call center di nomor 135,” pungkasnya.(ayi/anf/yls)