Sejumlah Pejabat Pemko Tertular Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meningkatnya angka ka­­sus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru juga menya­sar jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Sejumlah pejabat diketahui tertular. Begitupun para tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.

Adanya para pejabat yang tertular Covid-19 ini diungkapkan langsung oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Rabu (23/2). Setidaknya kini ada dua pejabat dalam kondisi positif Covid-19.

- Advertisement -

"Kami (pejabat pemko, red) juga ada.  Kadis (kepala dinas, red) kami yang positif satu.  Camat juga kena satu orang. Ada dua kadis juga baru sembuh," jelasnya.

Dengan tren ka­sus positif Covid-19 varian Omicron yang meningkat saat ini, Wako Pekanbaru mewanti-wanti pen­­tingnya vaksinasi pada masyarakat sebagai salah satu upaya menekan penularan dan mencegah dampak fatal dari Covid-19.

- Advertisement -

“Artinya dengan  kita sudah divaksin tingkat imunitas akan semakin baik. Kalaupun terpapar waktu penyembuhan cepat dan fatalitas rendah. Ada juga yang meninggal tapi tidak seperti (Covid-19, red) varian Delta yang tingkat merusaknya tinggi," jelasnya.

Di Pekanbaru, kata dia lagi meski saat ini dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, pemerintah tetap mengizinkan aktivitas ekonomi berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Kita di PPKM level 3 tetap harus melaksanakan aktivitas masyarakat terutama di bidang pendidikan dan ekonomi," imbuhnya.

Tracing Rendah, Nakes Banyak Positif

Kasus aktif saat ini mencapai 3.790 kasus. Kondisi ini membuat Satgas Covid-19 Pekanbaru harus bekerja ekstra dalam melakukan pelacakan kontak erat pasien positif atau tracing.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi Saragih mengatakan, saat ini capaian tracing 1 banding 7. Satgas harus mengejar target 1 banding 15 sesuai standar satgas Covid-19 nasional. Ia mengaku ada sejumlah kendala di lapangan yang ditemui tim tracing.

"Kendala kami pertama, petugas kami banyak yang terpapar (Covid-19). Lalu pasien yang terpapar tidak terbuka, mereka tidak mau jujur kepada siapa mereka pernah kontak," ujar Zaini.

Kemudian, kendala lain yang ditemukan kasus yang dijumpai adalah klaster keluarga. Sehingga untuk melakukan penelusuran hingga 15 orang itu terputus. Karena mereka hanya berinteraksi dalam lingkup keluarga saja.

Zaini menyebut bahwa pasien yang positif diarahkan ke isolasi terpusat, apabila pasien hanya memiliki gejala ringan. "Yang tanpa gejala, kami perbolehkan isolasi di rumah. Tapi dengan syarat, tetap diawasi puskesmas terdekat," jelasnya.

Menurutnya, pasien yang memiliki gejala sedang dan berat nantinya bisa dirujuk ke rumah sakit. Ia mengakui bahwa selama Februari ini kasus cenderung meningkat.

Walau demikian saat ini tidak ada kasus dengan gejala berat atau mengkhawatirkan. Ia juga memastikan bahwa rumah sakit sudah menyiagakan ruang isolasi.

Satgas juga menyiagakan ruang isoter yang berada di fasilitas milik pemerintah kota maupun Pemerintah Provinsi Riau. Petugas kesehatan di rumah sakit juga siaga di fasilitas kesehatan yang terdapat ruang isolasi khusus bagi pasien Covid-19.

Total ada 923 tempat tidur di ruang isolasi yang ada di rumah sakit pemerintah dan swasta. Satgas juga menyiagakan ruang isolasi di lima fasilitas isolasi terpusat. Kelima isolasi terpusat yakni Rusunawa Rejosari, BPSDM, Bapelkes, LPMP dan Asrama Haji Riau.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meningkatnya angka ka­­sus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru juga menya­sar jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Sejumlah pejabat diketahui tertular. Begitupun para tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.

Adanya para pejabat yang tertular Covid-19 ini diungkapkan langsung oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Rabu (23/2). Setidaknya kini ada dua pejabat dalam kondisi positif Covid-19.

"Kami (pejabat pemko, red) juga ada.  Kadis (kepala dinas, red) kami yang positif satu.  Camat juga kena satu orang. Ada dua kadis juga baru sembuh," jelasnya.

Dengan tren ka­sus positif Covid-19 varian Omicron yang meningkat saat ini, Wako Pekanbaru mewanti-wanti pen­­tingnya vaksinasi pada masyarakat sebagai salah satu upaya menekan penularan dan mencegah dampak fatal dari Covid-19.

“Artinya dengan  kita sudah divaksin tingkat imunitas akan semakin baik. Kalaupun terpapar waktu penyembuhan cepat dan fatalitas rendah. Ada juga yang meninggal tapi tidak seperti (Covid-19, red) varian Delta yang tingkat merusaknya tinggi," jelasnya.

Di Pekanbaru, kata dia lagi meski saat ini dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, pemerintah tetap mengizinkan aktivitas ekonomi berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Kita di PPKM level 3 tetap harus melaksanakan aktivitas masyarakat terutama di bidang pendidikan dan ekonomi," imbuhnya.

Tracing Rendah, Nakes Banyak Positif

Kasus aktif saat ini mencapai 3.790 kasus. Kondisi ini membuat Satgas Covid-19 Pekanbaru harus bekerja ekstra dalam melakukan pelacakan kontak erat pasien positif atau tracing.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi Saragih mengatakan, saat ini capaian tracing 1 banding 7. Satgas harus mengejar target 1 banding 15 sesuai standar satgas Covid-19 nasional. Ia mengaku ada sejumlah kendala di lapangan yang ditemui tim tracing.

"Kendala kami pertama, petugas kami banyak yang terpapar (Covid-19). Lalu pasien yang terpapar tidak terbuka, mereka tidak mau jujur kepada siapa mereka pernah kontak," ujar Zaini.

Kemudian, kendala lain yang ditemukan kasus yang dijumpai adalah klaster keluarga. Sehingga untuk melakukan penelusuran hingga 15 orang itu terputus. Karena mereka hanya berinteraksi dalam lingkup keluarga saja.

Zaini menyebut bahwa pasien yang positif diarahkan ke isolasi terpusat, apabila pasien hanya memiliki gejala ringan. "Yang tanpa gejala, kami perbolehkan isolasi di rumah. Tapi dengan syarat, tetap diawasi puskesmas terdekat," jelasnya.

Menurutnya, pasien yang memiliki gejala sedang dan berat nantinya bisa dirujuk ke rumah sakit. Ia mengakui bahwa selama Februari ini kasus cenderung meningkat.

Walau demikian saat ini tidak ada kasus dengan gejala berat atau mengkhawatirkan. Ia juga memastikan bahwa rumah sakit sudah menyiagakan ruang isolasi.

Satgas juga menyiagakan ruang isoter yang berada di fasilitas milik pemerintah kota maupun Pemerintah Provinsi Riau. Petugas kesehatan di rumah sakit juga siaga di fasilitas kesehatan yang terdapat ruang isolasi khusus bagi pasien Covid-19.

Total ada 923 tempat tidur di ruang isolasi yang ada di rumah sakit pemerintah dan swasta. Satgas juga menyiagakan ruang isolasi di lima fasilitas isolasi terpusat. Kelima isolasi terpusat yakni Rusunawa Rejosari, BPSDM, Bapelkes, LPMP dan Asrama Haji Riau.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya