PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bertempat di Sekretariat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Jalan Setia Budi, Pekanbaru, Sabtu (21/12) ratusan warga Tionghoa kembali menyemarakan Festival Dong Zhi (Tang Cue, red) sebagai tanda masuknya musim dingin menurut penanggalan Tionghoa.
Para peserta yang merupakan keturunan asli Tionghoa bersama-sama menikmati Dong Zhi yang merupakan makanan berbentuk wedang rode yang memiliki arti memperekat persaudaraan. Helatan ini diikuti oleh seluruh pengurus PSMTI Riau, Perwanti PSMTI Riau, PSMTI Kota Pekanbaru, PSMTI Kabupaten Kampar dan PSMTI kecamatan se-Kota Pekanbaru.
Menurut Wakil Ketua PSMTI Riau bidang Seni dan Budaya, Leo Hady Hastomo didampingi Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Media, Ket Tjing menjelaskan, Perayaan Dong Zhi (Tang Cue) dirayakan warga Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan dengan memakan onde-onde bersama yang sarat dengan makna.
"Selain itu, perayaan sekaligus untuk menjalin kebersamaan antar pengurus PSMTI Riau dan lainnya. Kemudian mengenalkan salah satu budaya Tionghoa kepada generasi muda," ujarnya.
Apalagi, onde-onde yang merupakan makanan khas saat perayaan Dong Zhi sudah bervariasi. Mulai dari warnanya yang beragam hingga rasanya.
"Onde-onde sudah memiliki banyak rasa dan sudah berbaur dengan budaya lokal. Contohnya sekarang ini, onde-onde menggunakan campuran sagu yang memang banyak terdapat di Provinsi Riau. Dan kami membuat variasi terbaru ini untuk dinikmati dalam perayaan festival Dong Zhie di Provinsi Riau,"terangnya.
Dijelaskannya lagi, dalam tradisi ini, Suku Tionghoa merayakan festival musim dingin (Dong Zhi) yang merupakan salah satu dari empat musim terakhir. Dari tahun ke tahun di musim dingin (bersalju), orang-orang di Tiongkok memakan semacam kue onde-onde dari tepung ketan atau Tang Yuan. Ini sebagai simbol persatuan dan keharmonisan sebuah keluarga di akhir tahun.(azr)
Laporan Prapti Dwi Lestari, Kota