PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Para pedagang di Pasar Dupa Pekanbaru masih mengabaikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Padahal imbauan dari petugas terus dilakukan.
"Antara percaya dan tidak saja. Tapi memang tak ada buktinya," ujar seorang pedagang ikan di Pasar Dupa Pekanbaru, Hanif, Senin (21/12).
Hanif adalah satu dari puluhan pedagang ikan di Pasar Dupa yang sama sekali tidak mengenakan masker saat bertransaksi. Pantauan Riau Pos, tidak ada satu pun di antara pedagang di los ikan pasar itu yang mengenakan masker. Pada los dan kios lainnya, seperti bumbu dapur, buah, kain, dan lainnya, masih ada juga pedagang yang memakai masker. Tapi jumlahnya kecil sekali. Apakah tidak takut terkena Covid-19?
"Mungkin saya beda dengan Abang. Saya kurang yakin ada Covid-19 itu, Bang. Bukannya tak yakin, tapi kurang yakin saja," ujar Hanif.
Itu yang menjadi alasan sebagian besar pedagang di sana. Hal ini berbeda dengan pembeli. Masih cukup banyak pembeli yang datang ke pasar dengan menggunakan masker bahkan face shield. Tapi yang abai juga masih banyak. Padahal di beberapa tempat di pintu masuk pasar sudah disediakan sabun cair dan air tempat cuci tangan. Tapi jarang yang terlihat menggunakannya. Begitu juga soal jaga jarak dan memakai masker.
Padahal kasus Covid-19 disinyalir pernah terjadi di pasar ini. Seorang pedagang sayuran yang tak mau disebutkan namanya menyebut bahwa setidaknya diketahui bahwa ada dua pedagang yang terkonfirmasi Covid-19. Satu pedagang ikan, satu lagi pedagang cabai. Keduanya disinyalir sudah sembuh. Tapi mereka tak lagi berjualan di pasar ini. Pedagang ikan kemudian melanjutkan usahanya di perkebunan.
"Ada sawitnya luas. Ke situnya dia sekarang," ujar perempuan paruh baya itu dengan logat khasnya.
Sedangkan pedagang cabai yang dikabarkan sempat positif Covid-19, menurutnya juga sudah sembuh. Tapi dia juga tak tampak lagi di pasar ini. Perempuan itu menyebutkan, pedagang cabai itu sebenarnya juga bekerja sebagai petugas medis di bidang pemeriksaan darah di salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Tak tahu apakah dia terkena Covid-19 karena jadi pedagang atau aktivitas di rumah sakit.
"Kabarnya sudah sembuh. Tapi tak pernah ke pasar lagi kulihat," ujarnya.
Apakah petugas dari Gugus Tugas Covid-19 tak pernah memperingatkan? Menurutnya tiap hari. Tapi tak ada sanksi. Petugas hanya datang untuk mengingatkan saja. Mereka berpakaian dinas, membawa polisi dan tentara juga.
"Tadi juga datang. Tapi macam itulah," ujarnya terkekeh.(yls)
Laporan: Muhammad Amin (Pekanbaru)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan