PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Riau Drs H Masrul Kasmi MSi mengatakan, saat ini Indonesia sedang menghadapi triple burden atau beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit, yakni penyakit infeksi seperti Covid-19, penyakit menular belum teratasi dengan baik dan penyakit tidak menular (PTM). Sementara penyakit menular yang belum diatasi dengan baik yaitu TBC.
"TBC masih menjadi masalah kesehatan di tingkat global maupun nasional. Meskipun bisa dicegah dan diobati, TBC masih mengintai masyarakat Indonesia," kata Masrul saat membuka acara Workshop District Based Public Private MIX/DPPM Eliminasi TBC Riau yang ditaja Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah (PKBI Daerah Riau) di Hotel Premiere, Selasa (21/6).
- Advertisement -
Pada kegiatan ini dihadiri Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Riau, organisasi profesi, 10 rumah sakit swasta dan lima klinik di Kota Pekanbaru serta puskesmas.
Disebutkannya, pada 2020, tercatat jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 824 ribu kasus, sementara jumlah kematian akibat TB mencapai 93 ribu kasus setiap tahunnya. Data ini menempatkan Indonesia pada daftar 30 negara dengan beban tuberkulosis tertinggi di dunia dan menempati peringkat tertinggi ketiga di dunia terkait angka kejadian tuberkulosis setelah India dan Cina.
- Advertisement -
"Masih terdapat sekitar 54 persen kasus TBC yang belum tercatat, dan ini disebabkan juga pola-pola masyarakat yang berobat ke fasilitas layanan swasta," ujarnya.
Untuk meningkatkan tersebut, upaya temuan kasus baik dari fasilitas layanan pemerintah maupun swasta pemerintah Indonesia mengupayakan pendekatan District-Based Public Private Mix (DPPM), yakni melibatkan semua fasilitas layanan kesehatan baik pemerintah dan swasta untuk meningkatkan akses layanan yang bermutu dan berpihak pada pasien. Melalui pendekatan DPPM diharapkan dapat meningkatkan upaya penemuan kasus dan angka keberhasilan pengobatan TBC.
"Saya mengharapkan yang besar bahwa pertemuan ini menjadi langkah baik dalam implementasi DPPM dengan pelibatan komunitas di Provinsi Riau," ucapnya.(eca)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Riau Drs H Masrul Kasmi MSi mengatakan, saat ini Indonesia sedang menghadapi triple burden atau beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit, yakni penyakit infeksi seperti Covid-19, penyakit menular belum teratasi dengan baik dan penyakit tidak menular (PTM). Sementara penyakit menular yang belum diatasi dengan baik yaitu TBC.
"TBC masih menjadi masalah kesehatan di tingkat global maupun nasional. Meskipun bisa dicegah dan diobati, TBC masih mengintai masyarakat Indonesia," kata Masrul saat membuka acara Workshop District Based Public Private MIX/DPPM Eliminasi TBC Riau yang ditaja Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah (PKBI Daerah Riau) di Hotel Premiere, Selasa (21/6).
Pada kegiatan ini dihadiri Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Riau, organisasi profesi, 10 rumah sakit swasta dan lima klinik di Kota Pekanbaru serta puskesmas.
Disebutkannya, pada 2020, tercatat jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 824 ribu kasus, sementara jumlah kematian akibat TB mencapai 93 ribu kasus setiap tahunnya. Data ini menempatkan Indonesia pada daftar 30 negara dengan beban tuberkulosis tertinggi di dunia dan menempati peringkat tertinggi ketiga di dunia terkait angka kejadian tuberkulosis setelah India dan Cina.
"Masih terdapat sekitar 54 persen kasus TBC yang belum tercatat, dan ini disebabkan juga pola-pola masyarakat yang berobat ke fasilitas layanan swasta," ujarnya.
Untuk meningkatkan tersebut, upaya temuan kasus baik dari fasilitas layanan pemerintah maupun swasta pemerintah Indonesia mengupayakan pendekatan District-Based Public Private Mix (DPPM), yakni melibatkan semua fasilitas layanan kesehatan baik pemerintah dan swasta untuk meningkatkan akses layanan yang bermutu dan berpihak pada pasien. Melalui pendekatan DPPM diharapkan dapat meningkatkan upaya penemuan kasus dan angka keberhasilan pengobatan TBC.
"Saya mengharapkan yang besar bahwa pertemuan ini menjadi langkah baik dalam implementasi DPPM dengan pelibatan komunitas di Provinsi Riau," ucapnya.(eca)