PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak adanya saluran pembuangan air, yang berada di salah satu ruas Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru membuat air bekas limbah rumah tangga meluap ke badan jalan.

Kondisi tersebut dapat dilihat setiap saat di jalan tersebut. Bahkan, derasnya aliran air yang tidak tertampung di selokan itu membuat badan jalan menjadi basah dan licin.

Pantauan Riau Pos dilapangan, debit air yang mengalir dilokasi tersebut tidak terlalu deras. Namun, akibat meluapnya air tersebut membuat kondisi jalanan menjadi basah. Sehingga hal ini dirasa perlu penanganan cepat agar air bekas limbah rumah tangga itu tidak lagi menggenang di badan jalan yang padat dilalui kendaraan.

Pengendara sepeda motor yang melintas mengaku risih dengan kondisi tersebut. Akibat itu, jalanan menjadi basah. "Kapan jadi becek dan air menyiprat pengguna jalan lain," katanya.

Warga sekitar, Darno berharap agar kondisi tersebut segera ditangani. Karena, jika tidak akan memperparah keadaan.

"Kita maunya pemerintah tanggap, dan membangunkan saluran air berupa drainase di lokasi itu. Agar air limbah rumah tangga itu teraliri dengan baik," ungkapnya.(*1)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak adanya saluran pembuangan air, yang berada di salah satu ruas Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru membuat air bekas limbah rumah tangga meluap ke badan jalan.

Kondisi tersebut dapat dilihat setiap saat di jalan tersebut. Bahkan, derasnya aliran air yang tidak tertampung di selokan itu membuat badan jalan menjadi basah dan licin.

Pantauan Riau Pos dilapangan, debit air yang mengalir dilokasi tersebut tidak terlalu deras. Namun, akibat meluapnya air tersebut membuat kondisi jalanan menjadi basah. Sehingga hal ini dirasa perlu penanganan cepat agar air bekas limbah rumah tangga itu tidak lagi menggenang di badan jalan yang padat dilalui kendaraan.

Pengendara sepeda motor yang melintas mengaku risih dengan kondisi tersebut. Akibat itu, jalanan menjadi basah. "Kapan jadi becek dan air menyiprat pengguna jalan lain," katanya.

Warga sekitar, Darno berharap agar kondisi tersebut segera ditangani. Karena, jika tidak akan memperparah keadaan.

"Kita maunya pemerintah tanggap, dan membangunkan saluran air berupa drainase di lokasi itu. Agar air limbah rumah tangga itu teraliri dengan baik," ungkapnya.(*1)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak adanya saluran pembuangan air, yang berada di salah satu ruas Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru membuat air bekas limbah rumah tangga meluap ke badan jalan.

Kondisi tersebut dapat dilihat setiap saat di jalan tersebut. Bahkan, derasnya aliran air yang tidak tertampung di selokan itu membuat badan jalan menjadi basah dan licin.

Pantauan Riau Pos dilapangan, debit air yang mengalir dilokasi tersebut tidak terlalu deras. Namun, akibat meluapnya air tersebut membuat kondisi jalanan menjadi basah. Sehingga hal ini dirasa perlu penanganan cepat agar air bekas limbah rumah tangga itu tidak lagi menggenang di badan jalan yang padat dilalui kendaraan.

Pengendara sepeda motor yang melintas mengaku risih dengan kondisi tersebut. Akibat itu, jalanan menjadi basah. "Kapan jadi becek dan air menyiprat pengguna jalan lain," katanya.

Warga sekitar, Darno berharap agar kondisi tersebut segera ditangani. Karena, jika tidak akan memperparah keadaan.

"Kita maunya pemerintah tanggap, dan membangunkan saluran air berupa drainase di lokasi itu. Agar air limbah rumah tangga itu teraliri dengan baik," ungkapnya.(*1)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tidak adanya saluran pembuangan air, yang berada di salah satu ruas Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru membuat air bekas limbah rumah tangga meluap ke badan jalan.

Kondisi tersebut dapat dilihat setiap saat di jalan tersebut. Bahkan, derasnya aliran air yang tidak tertampung di selokan itu membuat badan jalan menjadi basah dan licin.

Pantauan Riau Pos dilapangan, debit air yang mengalir dilokasi tersebut tidak terlalu deras. Namun, akibat meluapnya air tersebut membuat kondisi jalanan menjadi basah. Sehingga hal ini dirasa perlu penanganan cepat agar air bekas limbah rumah tangga itu tidak lagi menggenang di badan jalan yang padat dilalui kendaraan.

Pengendara sepeda motor yang melintas mengaku risih dengan kondisi tersebut. Akibat itu, jalanan menjadi basah. "Kapan jadi becek dan air menyiprat pengguna jalan lain," katanya.

Warga sekitar, Darno berharap agar kondisi tersebut segera ditangani. Karena, jika tidak akan memperparah keadaan.

"Kita maunya pemerintah tanggap, dan membangunkan saluran air berupa drainase di lokasi itu. Agar air limbah rumah tangga itu teraliri dengan baik," ungkapnya.(*1)