Kepada Riau Pos, Sabtu (21/9) masing-masing pelajar itu bercerita. Pelajar itu kelas X dan satu kelas di sekolah MAN 1 Pekanbaru yang baru saja selesai latihan Perjusami. Mereka latihan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Hingga pukul 14.00 WIB, pelajar itu masih menunggu orangtuanya menjemput. Wika lebih vokal dibanding kedua temannya. Wika ceritakan asap yang tak kunjung usai mengganggu aktivitasnya.
“Selain sekolah terganggu kegiatan Perjusami jadi tertunda. Harusnya minggu ini. Karena asap jadinya minggu depan,” terangnya.
Meski mengaku senang karena sekolah libur, namun katanya jadi susah mendapat uang jajan. “Jadi susah dapat uang jajan hahaha,” katanya yang memegang helm dan kedua temannya Zahra dan Alifah pun menimpali hal serupa.

Meski libur, tugas selalu diberi oleh pihak sekolah. “Jadi kami dibuatkan grup. Kemudian wali kelas memberi tahu kami di grup itu tentang soal, latihan dan rangkuman,” imbuhnya.
Kepada pemerintah, Wika berharap agar dapat menyelesaikan masalah asap. Karena sudah pada sesak. “Langit belum biru dan masih abu-abu,” tuturnya.
Zahra pun menimpali pernyataan Wika tentang kebenaran bahwa Riau masih berasap. Berasapnya menjadikan aktivitas lingkungan memburuk dan kesehatan pun terganggu.