Satpol PP Razia ke Sekolah-Sekolah

DUMAI (RIAUPOS.CO) –Kasus HIV di Kota Dumai cukup meresahkan, bahkan sudah menyasar di kalangan pelajar. Hal itu tentunya saja menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Dumai khususnya Satpol PP Kota Dumai.

“ Mulai Selasa (20/8) depan Razia ke sekolah- sekokah selama tiga hari,” ujar Kasatpol PP Kota Dumai Bambang Wardoyo, Senin (19/8).

- Advertisement -

Ia mengatakan untuk sasaran razia yakni anak sekolah berkeliaran di luaran di dalam jam pelajaran. “Hal ini dalam rangka penanggulang­an kenakalan remaja dan menekan lajunya perkembangan HIV d kalangan pelajar,” ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan  ini merupakan tindak lanjut dari patroli Satpol PP  yang mendapati siswa di jam sekolah berada di warnet. “Ini juga merupakan hasil rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS bersama instansi terkait dari data pemaparan yang disurvei didapati usia sekolah sudah ada yang terinveksi HIV,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia menyebutkan kegiatan yang  dilaksanakan adalah upaya untuk mengantisipasi maraknya  kenakalan remaja yang terjadi d Kota Dumai. “Kami harap agar guru, wali murid dan aparat bersama-sama saling mengawasi generasi penerus bangsa,” jelasnya.

Ia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan hingga Juni 2019 jumlah penderita HIV/AIDS di Dumai sebanyak 442 orang. “Dari jumlah itu, ada  296 orang masih hidup. Penderita HIV/AIDS tersebut berada di tujuh kecamatan di Kota Dumai, untuk meminimalisir dan menghapuskan penyebaran HIV/AIDS perlu kerja sama, keseriusan dan kerja sama lintas sektoral,” tutupnya.(ade)

DUMAI (RIAUPOS.CO) –Kasus HIV di Kota Dumai cukup meresahkan, bahkan sudah menyasar di kalangan pelajar. Hal itu tentunya saja menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Dumai khususnya Satpol PP Kota Dumai.

“ Mulai Selasa (20/8) depan Razia ke sekolah- sekokah selama tiga hari,” ujar Kasatpol PP Kota Dumai Bambang Wardoyo, Senin (19/8).

Ia mengatakan untuk sasaran razia yakni anak sekolah berkeliaran di luaran di dalam jam pelajaran. “Hal ini dalam rangka penanggulang­an kenakalan remaja dan menekan lajunya perkembangan HIV d kalangan pelajar,” ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan  ini merupakan tindak lanjut dari patroli Satpol PP  yang mendapati siswa di jam sekolah berada di warnet. “Ini juga merupakan hasil rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS bersama instansi terkait dari data pemaparan yang disurvei didapati usia sekolah sudah ada yang terinveksi HIV,” ujarnya.

Ia menyebutkan kegiatan yang  dilaksanakan adalah upaya untuk mengantisipasi maraknya  kenakalan remaja yang terjadi d Kota Dumai. “Kami harap agar guru, wali murid dan aparat bersama-sama saling mengawasi generasi penerus bangsa,” jelasnya.

Ia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan hingga Juni 2019 jumlah penderita HIV/AIDS di Dumai sebanyak 442 orang. “Dari jumlah itu, ada  296 orang masih hidup. Penderita HIV/AIDS tersebut berada di tujuh kecamatan di Kota Dumai, untuk meminimalisir dan menghapuskan penyebaran HIV/AIDS perlu kerja sama, keseriusan dan kerja sama lintas sektoral,” tutupnya.(ade)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya