Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Bayi Berumur Dua Hari Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap

KOTA (RIAUPOS.CO) – Seorang bayi meninggal dunia diduga karena terpapar kabut asap. Bayi yang berusia dua hari itu, menurut sang ibu mengalami panas tinggi dan wajah membiru. Informasi yang diperoleh sang ibu dari dokter, anaknya terpapar asap.

Di rumah semi permanen itu tampak anggota keluarga dan masyarakat sekitar membesuk. Kelopak mata orangtua bayi tampak memerah. Bayi malang itu anak dari pasangan suami Evan Zebdrato dan istri Lismayani Zega.

Sesekali sang ayah Evan Zebdrato menitikan air mata. Kepada wartawan menyampaikan bahwa anaknya lahir dalam kondisi normal dan sehat. Di sebuah klinik di Jalan Lintas Timur Km 19 lah sang istri melahirkan buah hatinya.

Baca Juga:  Ritel Diminta Terapkan Minyak Goreng Kemasan Satu Harga

"Lahir Senin sore (16/9) pukul 16.50 WIB. Selasa (17/9) pagi dibawa pulang. Meninggal pada Rabu malam (18/9) pukul 22.00 WIB," jelasnya,  Kamis (19/9).

Lebih lanjut, pascamelahirkan baik ibu dan buah hati menginap di klinik milik dr Cristian Siagian. Dokter itu pulalah yang merawat sejak kandungan tiga bulan hingga melahirkan.

Lalu, pada pagi hari Selasa keluarga kecil pulang ke rumah mereka yang berada di belakang gudang karton. Sekira pukul 15.00 WIB kondisi bayi panas hingga 40 derajat.

Dokter datang kembali saat diberitahu keluarga. Lalu diperiksa. Pada Rabu malam sore, istrinya kembali melapor ke suami, anaknya makin panas, dan muka menghitam serta pucat. Akhirnya dokter datang, lalu membawa ke RS Syafira, Pekanbaru.

Baca Juga:  Apresiasi Polsek Bukit Raya, Pecinta Hewan Tanah Air Kirim Karangan Bunga

Di perjalanan sekitar pukul 08.00 WIB, buah hatinya dinyatakan kondisi kritis. Lalu,  pukul 22.00 WIB, dokter dari Syafira menyatakan telah tiada. "Dokter bilang terkena virus asap," jelasnya.

Evan menceritakan, anak laki-laki itu adalah anak pertamanya. Beratnya 2.8 Kg dan panjang 49 cm. "Belum dikasih nama, karena memakai adat Nias. Biasanya menunggu kering dan menyusui. Berkisar sebulan baru dikasih nama," terangnya.

Tampak para kaum adam di luar sedang membuat peti. Ia katakan, akan dikebumikan di TPU Binjai, Tenayan Raya sekira pukul 13.00 WIB.

 
Laporan : *3/Muslim Nurdin
Editor     : Deslina

KOTA (RIAUPOS.CO) – Seorang bayi meninggal dunia diduga karena terpapar kabut asap. Bayi yang berusia dua hari itu, menurut sang ibu mengalami panas tinggi dan wajah membiru. Informasi yang diperoleh sang ibu dari dokter, anaknya terpapar asap.

Di rumah semi permanen itu tampak anggota keluarga dan masyarakat sekitar membesuk. Kelopak mata orangtua bayi tampak memerah. Bayi malang itu anak dari pasangan suami Evan Zebdrato dan istri Lismayani Zega.

- Advertisement -

Sesekali sang ayah Evan Zebdrato menitikan air mata. Kepada wartawan menyampaikan bahwa anaknya lahir dalam kondisi normal dan sehat. Di sebuah klinik di Jalan Lintas Timur Km 19 lah sang istri melahirkan buah hatinya.

Baca Juga:  PSPS Matangkan Persiapkan

"Lahir Senin sore (16/9) pukul 16.50 WIB. Selasa (17/9) pagi dibawa pulang. Meninggal pada Rabu malam (18/9) pukul 22.00 WIB," jelasnya,  Kamis (19/9).

- Advertisement -

Lebih lanjut, pascamelahirkan baik ibu dan buah hati menginap di klinik milik dr Cristian Siagian. Dokter itu pulalah yang merawat sejak kandungan tiga bulan hingga melahirkan.

Lalu, pada pagi hari Selasa keluarga kecil pulang ke rumah mereka yang berada di belakang gudang karton. Sekira pukul 15.00 WIB kondisi bayi panas hingga 40 derajat.

Dokter datang kembali saat diberitahu keluarga. Lalu diperiksa. Pada Rabu malam sore, istrinya kembali melapor ke suami, anaknya makin panas, dan muka menghitam serta pucat. Akhirnya dokter datang, lalu membawa ke RS Syafira, Pekanbaru.

Baca Juga:  Dishub Evaluasi Layanan Bus TMP

Di perjalanan sekitar pukul 08.00 WIB, buah hatinya dinyatakan kondisi kritis. Lalu,  pukul 22.00 WIB, dokter dari Syafira menyatakan telah tiada. "Dokter bilang terkena virus asap," jelasnya.

Evan menceritakan, anak laki-laki itu adalah anak pertamanya. Beratnya 2.8 Kg dan panjang 49 cm. "Belum dikasih nama, karena memakai adat Nias. Biasanya menunggu kering dan menyusui. Berkisar sebulan baru dikasih nama," terangnya.

Tampak para kaum adam di luar sedang membuat peti. Ia katakan, akan dikebumikan di TPU Binjai, Tenayan Raya sekira pukul 13.00 WIB.

 
Laporan : *3/Muslim Nurdin
Editor     : Deslina
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari