Minggu, 7 Juli 2024

PTM, Belum Ada Pelajar Positif Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mayoritas SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Pekanbaru sudah mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak awal pekan. Sejak berjalan PTM, belum ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 di antara peserta didik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Rabu (15/9). "Masih berjalan baik. Survei kami, sekolah masih disiplin menerapkan prokes secara ketat," kata dia.

- Advertisement -

Ismardi menyebut, bahwa pihaknya punya jurnal harian yang dikirim kepala sekolah setiap harinya. Jurnal ini untuk melihat kondisi peserta didik.

Seperti adanya peserta didik yang sakit atau terkonfirmasi positif Covid-19. Ia mengingatkan bahwa peserta didik yang kurang enak badan bisa istirahat di rumah saja. Karena dalam SOP, salah satunya tidak membolehkan peserta didik dalam kondisi sakit masuk sekolah," terangnya.

Pihaknya tetap punya catatan dalam penyelenggaraan belajar tatap muka terbatas. Ia menyarankan agar sekolah yang punya banyak ruang kelas bisa belajar satu shift atau satu sesi saja.

- Advertisement -

Pihak sekolah bisa membagi kelas agar tidak terlalu menumpuk di satu kelas. Mereka bisa membagi sesuai dengan kebijakan 50 persen dari total kapasitas. "Jadi kalau satu shift tidak ada pertukaran, karena kelasnya mencukupi. Karena jam belajar itu hanya 2 jam," singkatnya.

Baca Juga:  Mobil Pengangkut Ayam Tabrak Mobil dan Motor

Wako Tinjau PTM di Dua SMP

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah menengah pertama (SMP), Rabu (15/9). Ini dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (proses) berjalan baik.

Penerapan pokes yang ketat memang menjadi syarat utama pelaksanaan PTM. Setelah Kota Pekanbaru turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, PTM di sekolah memang salah satu sektor yang disiapkan untuk berlaku.

Sekolah yang ditinjau Firdaus kemarin adalah SMP Negeri (SMPN) 13 dan SMP Madani. Tampak Wako didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas.

"Hari ini (kemarin, red) kita melihat langsung pelaksanaan belajar tatap muka. Kita ingin memastikan prokes berjalan dengan baik," kata Wako Pekanbaru di sela-sela peninjauan yang dilakukan.

Baca Juga:  Bersama Tiga Bawahannya, Wako Pekanbaru Berangkat ke Jepang

Menurutnya, pasca-diizinkan PTM, proses belajar di sekolah berjalan baik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Siswa yang mengikuti proses belajar tatap muka dibatasi setiap kali pertemuan. Mereka juga telah mendapat persetujuan dari orang tua untuk mengikuti belajar tatap muka.

"Di sekolah juga diawasi oleh satu guru didalam kelas, dan satu guru di luar kelas. Jadi siswa benar-benar diawasi," paparnya.

Ia melihat alat penunjang Prokes seperti alat pengukur suhu tubuh dan tempat pencuci tangan juga telah dilengkapi pihak sekolah. "Kita juga harus menjamin bahwa murid harus dalam kondisi sehat dan selamat dari pandemi Covid-19," ungkapnya.

Wako mengimbau, guru dan siswa tetap menjalankan Prokes dalam belajar tatap muka. Terutama menggunakan masker dan mencuci tangan. Ia tidak ingin adanya penyebaran kasus Covid-19 dari kelompok sekolah.

"Kita berharap agar penurunan kasus terus terjadi dengan disiplin menerapkan Prokes. Agar kita bisa turun ke PPKM level 2," ujarnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mayoritas SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Pekanbaru sudah mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak awal pekan. Sejak berjalan PTM, belum ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 di antara peserta didik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Rabu (15/9). "Masih berjalan baik. Survei kami, sekolah masih disiplin menerapkan prokes secara ketat," kata dia.

Ismardi menyebut, bahwa pihaknya punya jurnal harian yang dikirim kepala sekolah setiap harinya. Jurnal ini untuk melihat kondisi peserta didik.

Seperti adanya peserta didik yang sakit atau terkonfirmasi positif Covid-19. Ia mengingatkan bahwa peserta didik yang kurang enak badan bisa istirahat di rumah saja. Karena dalam SOP, salah satunya tidak membolehkan peserta didik dalam kondisi sakit masuk sekolah," terangnya.

Pihaknya tetap punya catatan dalam penyelenggaraan belajar tatap muka terbatas. Ia menyarankan agar sekolah yang punya banyak ruang kelas bisa belajar satu shift atau satu sesi saja.

Pihak sekolah bisa membagi kelas agar tidak terlalu menumpuk di satu kelas. Mereka bisa membagi sesuai dengan kebijakan 50 persen dari total kapasitas. "Jadi kalau satu shift tidak ada pertukaran, karena kelasnya mencukupi. Karena jam belajar itu hanya 2 jam," singkatnya.

Baca Juga:  Masyarakat Diminta Melapor ke Kejaksaan

Wako Tinjau PTM di Dua SMP

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah menengah pertama (SMP), Rabu (15/9). Ini dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (proses) berjalan baik.

Penerapan pokes yang ketat memang menjadi syarat utama pelaksanaan PTM. Setelah Kota Pekanbaru turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, PTM di sekolah memang salah satu sektor yang disiapkan untuk berlaku.

Sekolah yang ditinjau Firdaus kemarin adalah SMP Negeri (SMPN) 13 dan SMP Madani. Tampak Wako didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas.

"Hari ini (kemarin, red) kita melihat langsung pelaksanaan belajar tatap muka. Kita ingin memastikan prokes berjalan dengan baik," kata Wako Pekanbaru di sela-sela peninjauan yang dilakukan.

Baca Juga:  IKA Smagama pererat tali persaudaraan

Menurutnya, pasca-diizinkan PTM, proses belajar di sekolah berjalan baik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Siswa yang mengikuti proses belajar tatap muka dibatasi setiap kali pertemuan. Mereka juga telah mendapat persetujuan dari orang tua untuk mengikuti belajar tatap muka.

"Di sekolah juga diawasi oleh satu guru didalam kelas, dan satu guru di luar kelas. Jadi siswa benar-benar diawasi," paparnya.

Ia melihat alat penunjang Prokes seperti alat pengukur suhu tubuh dan tempat pencuci tangan juga telah dilengkapi pihak sekolah. "Kita juga harus menjamin bahwa murid harus dalam kondisi sehat dan selamat dari pandemi Covid-19," ungkapnya.

Wako mengimbau, guru dan siswa tetap menjalankan Prokes dalam belajar tatap muka. Terutama menggunakan masker dan mencuci tangan. Ia tidak ingin adanya penyebaran kasus Covid-19 dari kelompok sekolah.

"Kita berharap agar penurunan kasus terus terjadi dengan disiplin menerapkan Prokes. Agar kita bisa turun ke PPKM level 2," ujarnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari