PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Cuaca buruk serta bencana alam yang melanda sejumlah daerah penghasil bahan kebutuhan pokok yang disuplai ke Kota Pekanbaru menyebabkan sejumlah harga pangan melonjak.
Pantauan Riau Pos, Kamis (15/2) di pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Dupa Kencana harga sayuran masih melambung
tinggi sehingga membuat pedagang hanya menjual lebih sedikit dari biasanya lantaran harganya yang cukup tinggi.
Salah seorang pedagang Riska mengaku saat ini harga cabai merah Bukittinggi masih tinggi dikisaran harga Rp70.000/kg, diikuti cabai rawit merah Rp80.000/kg sedangkan cabai merah keriting dari Aceh dijual Rp53.000 hingga Rp57.000/kg tergantung kualitas. Sedangkan tomat masih di level Rp29.000/kg.
”Tak ada bahan pokok yang murah sekarang ini. Karena jalur distribusinya itu terhambat. Jalan banyak yang putus karena longsor dan juga banjir, belum lagi rusak. Bahkan kawasan penghasil mengalami gagal panen karena hujan, tentu stoknya sedikit dan harga pasti naik,” ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru Maisisco tak menampik jika saat ini harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru masih fluktuatif lantaran hingga kini Kota Pekanbaru masih mengandalkan suplai bahan pokok dari daerah lain.
Apalagi, komoditas pangan lokal hanya berperan hanya 20- 25 persen, selebihnya Pekanbaru hanya dapat mengandalkan suplai bahan pokok dari kabupaten dan provinsi tetangga seperti dari Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Sedangkan sebagian lagi bahan pangan dari kabupaten tetangga seperti Dumai, Telukkuantan, Rengat, dan Kampar.
”Karena adanya suplai dari beberapa provinsi lain, pasokan bahan pokok ke Pekanbaru tidak terlalu mengalami gangguan. Meskipun, akses ke Sumbar sempat terputus akibat longsor,” terangnya.
Sementara itu, saat ini Disperindag Pekanbaru telah menjalani kerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar, terkait pengendalian inflasi serta menjamin ketersediaan bahan pokok di Kota Pekanbaru.
Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, saat ini, sekitar 85 persen pasokan ayam potong di Pekanbaru didatangkan dari daerah Kabupaten Kampar dan Pelalawan. ”Dari informasi yang kami dapat dari pedagang, pasokan ayam terdapat di Kampar. Dengan kerja sama ini, saya harap bisa lakukan pengawasan sampai ke hulu,” jelasnya.(ayi)