PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah gang kecil di permukiman padat penduduk tidak terjangkau truk sampah. Hal ini menjadi masalah umum pengelolaan persampahan di Kota Pekanbaru. Kemampun armada angkut yang dimiliki pihak ketiga yang menang tender pun harus lebih bervariasi untuk mengakali hal ini.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai beberapa tahun terakhir. Masih ada permukiman yang memiliki jalan sempit menyulitkan pengangkutan sampah. Hal ini bakal menimbulkan risiko penumpukan sampah liar ketika warga berinisiatif membuang sendiri sampahnya.
Untuk Perhentian Marpoyan, untuk saat ini dapat diatasi. Lurah Perhentian Marpoyan Yanuarti Widya Anggarani menyebutkan, dikelurahan yang banyak terdapat perumahan dan jalan-jalan sempit itu, pihak kelurahan sudah berbicara dengan pihak ketiga sebagai pengangkut sampah dengan warga.
"Pengangkutan secara swadayakan memang sudah tidak diperbolehkan lagi, tapi kami mengupayakan warga yang mengangkut, tapi harus bekerja sama dengan pihak ketiga. Kalau pihak ketiga kan mereka lebih banyak truk berukuran besar, sementara kalau kawasan padat penduduk cuma bisa angkutan kelas pick up atau L300," kata Lurah yang akrab disapa Yeyen ini.
Perhentian Marpoyan yang merupakan kelurahan baru ini merupakan salah satu kelurahan berpenduduk terpadat di Kota Pekanbaru. Kelurahan ini didiami oleh lebih dari lima ribu kepala keluarga. Yeyen memperkirakan dengan fluktuasi jumlah penduduk sejak tujuh bulan terkahir, jumlah penduduk di sana mencapai sekitar 13 ribu orang.
Yang membuat akses sulit salah satunya adalah akses ke perumahan. Kelurahan ini terdapat cukup banyak perumahan. Bahkan salah satu perumahan di kelurahan itu terdapat lima Rukun Warga (RW). Jumlah itu hampir setengah dari jumlah total RW sebanyak 11.
"Soal pengangkutan sampah masih tertasi dengan baik. Untuk gang-gang sempit menggunakan pick up yang dikoordinir RW yang bekeja sama dengan pihak ketiga sebagai pengangkut utama yang bertanggung jawab di Perhentian Marpoyan," sebut Yeyen.(lim)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah gang kecil di permukiman padat penduduk tidak terjangkau truk sampah. Hal ini menjadi masalah umum pengelolaan persampahan di Kota Pekanbaru. Kemampun armada angkut yang dimiliki pihak ketiga yang menang tender pun harus lebih bervariasi untuk mengakali hal ini.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai beberapa tahun terakhir. Masih ada permukiman yang memiliki jalan sempit menyulitkan pengangkutan sampah. Hal ini bakal menimbulkan risiko penumpukan sampah liar ketika warga berinisiatif membuang sendiri sampahnya.
- Advertisement -
Untuk Perhentian Marpoyan, untuk saat ini dapat diatasi. Lurah Perhentian Marpoyan Yanuarti Widya Anggarani menyebutkan, dikelurahan yang banyak terdapat perumahan dan jalan-jalan sempit itu, pihak kelurahan sudah berbicara dengan pihak ketiga sebagai pengangkut sampah dengan warga.
"Pengangkutan secara swadayakan memang sudah tidak diperbolehkan lagi, tapi kami mengupayakan warga yang mengangkut, tapi harus bekerja sama dengan pihak ketiga. Kalau pihak ketiga kan mereka lebih banyak truk berukuran besar, sementara kalau kawasan padat penduduk cuma bisa angkutan kelas pick up atau L300," kata Lurah yang akrab disapa Yeyen ini.
- Advertisement -
Perhentian Marpoyan yang merupakan kelurahan baru ini merupakan salah satu kelurahan berpenduduk terpadat di Kota Pekanbaru. Kelurahan ini didiami oleh lebih dari lima ribu kepala keluarga. Yeyen memperkirakan dengan fluktuasi jumlah penduduk sejak tujuh bulan terkahir, jumlah penduduk di sana mencapai sekitar 13 ribu orang.
Yang membuat akses sulit salah satunya adalah akses ke perumahan. Kelurahan ini terdapat cukup banyak perumahan. Bahkan salah satu perumahan di kelurahan itu terdapat lima Rukun Warga (RW). Jumlah itu hampir setengah dari jumlah total RW sebanyak 11.
"Soal pengangkutan sampah masih tertasi dengan baik. Untuk gang-gang sempit menggunakan pick up yang dikoordinir RW yang bekeja sama dengan pihak ketiga sebagai pengangkut utama yang bertanggung jawab di Perhentian Marpoyan," sebut Yeyen.(lim)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota