- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru batal menggelar uji coba (simulasi) program pemberian makanan Bergizi, Berimbang, Seimbang dan Aman (B2SA) pekan ini. Namun lokasi simulasi telah ditetapkan, yaitu di SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebutkan, SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru telah ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan simulasi. Hanya saja, program pemberian makan bergizi gratis ini yang semula akan direalisasikan pekan ini ditunda hingga akhir Agustus 2024.
- Advertisement -
”Simulasi program pemberian makan siang gratis tertunda sementara, dikarenakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sedang fokus pada hari ulang tahun Provinsi Riau dan hari ulang tahun Republik Indonesia (17 Agustus),” ujarnya Selasa (13/8).
Sasaran simulasi pemberian makan siang gratis ini akan dilakukan di satu SD dan satu SMP. ”Untuk simulasi baru akan dilaksanakan di dua sekolah, satu SD dan satu SMP. Di SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru,” sambung Abdul Jamal Ia juga memastikan pihaknya sudah siap untuk melakukan simulasi pemberian makan siang gratis dan hanya tinggal menunggu waktu pelaksanaan. ”Sebenarnya kami bisa saja memulai simulasi ini dua hari lagi, karena kami tidak perlu persiapan yang matang, karena ini cuma simulasi. Namun kami tetap menunggu arahan Pak Wali Kota Pekanbaru,” sebutnya. Abdul Jamal menyebutkan pihaknya sudah berdiskusi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan terkait untuk kematangan program pemberian makan bergizi gratis ini.
”Yang penting makanannya terkandung 4 sehat dan 5 sempurna. Dengan anggaran Rp15 ribu (per porsi, red) untuk di Pekanbaru apakah cukup? Jika seandainya harus Rp17 ribu maka akan kami beri masukan ke pusat,” ujarnya.
- Advertisement -
Untuk diketahui program makan siang gratis ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah serta mendukung kesejahteraan pendidikan di Pekanbaru. Program makan siang gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru batal menggelar uji coba (simulasi) program pemberian makanan Bergizi, Berimbang, Seimbang dan Aman (B2SA) pekan ini. Namun lokasi simulasi telah ditetapkan, yaitu di SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebutkan, SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru telah ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan simulasi. Hanya saja, program pemberian makan bergizi gratis ini yang semula akan direalisasikan pekan ini ditunda hingga akhir Agustus 2024.
- Advertisement -
”Simulasi program pemberian makan siang gratis tertunda sementara, dikarenakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sedang fokus pada hari ulang tahun Provinsi Riau dan hari ulang tahun Republik Indonesia (17 Agustus),” ujarnya Selasa (13/8).
Sasaran simulasi pemberian makan siang gratis ini akan dilakukan di satu SD dan satu SMP. ”Untuk simulasi baru akan dilaksanakan di dua sekolah, satu SD dan satu SMP. Di SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 24 Pekanbaru,” sambung Abdul Jamal Ia juga memastikan pihaknya sudah siap untuk melakukan simulasi pemberian makan siang gratis dan hanya tinggal menunggu waktu pelaksanaan. ”Sebenarnya kami bisa saja memulai simulasi ini dua hari lagi, karena kami tidak perlu persiapan yang matang, karena ini cuma simulasi. Namun kami tetap menunggu arahan Pak Wali Kota Pekanbaru,” sebutnya. Abdul Jamal menyebutkan pihaknya sudah berdiskusi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan terkait untuk kematangan program pemberian makan bergizi gratis ini.
- Advertisement -
”Yang penting makanannya terkandung 4 sehat dan 5 sempurna. Dengan anggaran Rp15 ribu (per porsi, red) untuk di Pekanbaru apakah cukup? Jika seandainya harus Rp17 ribu maka akan kami beri masukan ke pusat,” ujarnya.
Untuk diketahui program makan siang gratis ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah serta mendukung kesejahteraan pendidikan di Pekanbaru. Program makan siang gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, Kota