Jumat, 22 November 2024

Sepanjang Juni, Terjadi 13 Lakalantas

- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Mematuhi peraturan lalu lintas menjadi hal wajib bagi pengguna kendaraan, baik roda dua, empat dan transportasi umum lainnya. Ini dapat menghindari dari berbagai hal yang tidak diinginkan seperti tilang maupun kecelakaan, baik tunggal maupun tidak.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Pekanbaru AKP Emil Eka Putra, kemarin. Dijelaskannya, sepanjang Juni 2019, terdapat 13 kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Akibatnya, terdapat tiga orang meninggal dunia, enam luka berat dan tujuh orang luka ringan. Total kerugian material sebesar Rp27.200.000. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya lakalantas pun dipertegas oleh Kepala Sub Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Ipda Ratna Wilis. Katanya, faktor kecelakaan dipengaruhi oleh pertama, manusia. Kedua, kendaraan. Ketiga, alam atau cuaca. Keempat jalan.
‘’Manusia menjadi faktor pertama. Hal itu karena manusia yang mau taat atau tidak kepada peraturan. Jika taat dengan rambu-rambu lalu lintas serta safety dengan memakai helm misalnya untuk pengendara roda dua, surat-surat pun lengkap, tentu memungkinkan kita jauh dari kecelakaan,’’ jelasnya.
Kemudian, taat peraturan selain berguna untuk keselamatan diri sendiri juga berguna untuk keselamatan orang lain. ‘’Ini tidak, begitu nampak lampu APILL berwarna oranye langsung di gas total. Hal-hal yang seperti itu jangan disepelekan,’’ imbuhnya.
Faktor kendaraan pun menjadi bagian penting saat bepergian. Hal itu dikarenakan jika kendaraan tidak dalam kondisi baik atau tiba-tiba merasa tidak enak dipakai, segeralah untuk diservis. ‘’Daripada terjadi apa-apa saat di jalan, seperti mogok, mending diservis. Jika kendaraan sudah diservis kan enak mau dibawa kemanapun,’’ ujarnya.
Selanjutnya, faktor alam pun menjadi momok yang harus diperhatikan. Saat musim hujan, akan menimbulkan jalanan yang licin, sehingga berkendaralah dengan normal. Tidak perlu melaju kencang, begitu juga saat musim panas.
Faktor yang terakhir adalah jalan. Katanya, benar adanya bahwa beberapa jalanan di Pekanbaru ada yang berlubang bahkan sampai seperti kolam pancing. Seperti beberapa waktu lalu yang terjadi di Jalan Sigunggung. ‘’Solusi jalan Sigunggung, tinggal menunggu pelelalangan, begitu kata pihak PUPR kepadanya. Semoga jalan tersebut benar-benar segera diselesaikan agar tidak ada lagi istilah kolam pancing,’’ terangnya.
Tak hanya itu, jalan yang kerap alami banjir pun sering terjadi di Jalan Soebrantas atau sekitar Panam. Sehingga, saat musim hujan dan banjir datang, tim lantas pun langsung turun ke lapangan untuk mengecek dan memandu kendaraan yang melintas supaya tidak jatuh atau mogok di pertengahan jalan.
‘’Kami pihak lalu lintas langsung turun ke jalan. Sehingga dapat langsung memantau bagaimana kondisi yang terjadi di lapangan. Selain itu dapat membaur dengan masyarakat,’’ jelasnya.
Bahkan, pihak lantas pun kerap melakukan penyuluhan kepada masyarakat maupun pelajar. Hal tersebut guna mengedukasi bagaimana tatacara berkendara, hal yang diperlukan saat berkendara dan lainnya. 
Sejauh ini, katanya, upaya yang dilakukan, sosialisasi ke sekolah, instansi, meningkatkan patroli rawan laka, safety riding ke sopir maupun pengendara. Sehingga mengetahui akibat dari kelalaian.(*3)
Baca Juga:  PPKM Aman tapi Tidak Nyaman bagi Masyarakat
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Mematuhi peraturan lalu lintas menjadi hal wajib bagi pengguna kendaraan, baik roda dua, empat dan transportasi umum lainnya. Ini dapat menghindari dari berbagai hal yang tidak diinginkan seperti tilang maupun kecelakaan, baik tunggal maupun tidak.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Pekanbaru AKP Emil Eka Putra, kemarin. Dijelaskannya, sepanjang Juni 2019, terdapat 13 kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Akibatnya, terdapat tiga orang meninggal dunia, enam luka berat dan tujuh orang luka ringan. Total kerugian material sebesar Rp27.200.000. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya lakalantas pun dipertegas oleh Kepala Sub Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Ipda Ratna Wilis. Katanya, faktor kecelakaan dipengaruhi oleh pertama, manusia. Kedua, kendaraan. Ketiga, alam atau cuaca. Keempat jalan.
‘’Manusia menjadi faktor pertama. Hal itu karena manusia yang mau taat atau tidak kepada peraturan. Jika taat dengan rambu-rambu lalu lintas serta safety dengan memakai helm misalnya untuk pengendara roda dua, surat-surat pun lengkap, tentu memungkinkan kita jauh dari kecelakaan,’’ jelasnya.
Kemudian, taat peraturan selain berguna untuk keselamatan diri sendiri juga berguna untuk keselamatan orang lain. ‘’Ini tidak, begitu nampak lampu APILL berwarna oranye langsung di gas total. Hal-hal yang seperti itu jangan disepelekan,’’ imbuhnya.
Faktor kendaraan pun menjadi bagian penting saat bepergian. Hal itu dikarenakan jika kendaraan tidak dalam kondisi baik atau tiba-tiba merasa tidak enak dipakai, segeralah untuk diservis. ‘’Daripada terjadi apa-apa saat di jalan, seperti mogok, mending diservis. Jika kendaraan sudah diservis kan enak mau dibawa kemanapun,’’ ujarnya.
Selanjutnya, faktor alam pun menjadi momok yang harus diperhatikan. Saat musim hujan, akan menimbulkan jalanan yang licin, sehingga berkendaralah dengan normal. Tidak perlu melaju kencang, begitu juga saat musim panas.
Faktor yang terakhir adalah jalan. Katanya, benar adanya bahwa beberapa jalanan di Pekanbaru ada yang berlubang bahkan sampai seperti kolam pancing. Seperti beberapa waktu lalu yang terjadi di Jalan Sigunggung. ‘’Solusi jalan Sigunggung, tinggal menunggu pelelalangan, begitu kata pihak PUPR kepadanya. Semoga jalan tersebut benar-benar segera diselesaikan agar tidak ada lagi istilah kolam pancing,’’ terangnya.
Tak hanya itu, jalan yang kerap alami banjir pun sering terjadi di Jalan Soebrantas atau sekitar Panam. Sehingga, saat musim hujan dan banjir datang, tim lantas pun langsung turun ke lapangan untuk mengecek dan memandu kendaraan yang melintas supaya tidak jatuh atau mogok di pertengahan jalan.
‘’Kami pihak lalu lintas langsung turun ke jalan. Sehingga dapat langsung memantau bagaimana kondisi yang terjadi di lapangan. Selain itu dapat membaur dengan masyarakat,’’ jelasnya.
Bahkan, pihak lantas pun kerap melakukan penyuluhan kepada masyarakat maupun pelajar. Hal tersebut guna mengedukasi bagaimana tatacara berkendara, hal yang diperlukan saat berkendara dan lainnya. 
Sejauh ini, katanya, upaya yang dilakukan, sosialisasi ke sekolah, instansi, meningkatkan patroli rawan laka, safety riding ke sopir maupun pengendara. Sehingga mengetahui akibat dari kelalaian.(*3)
Baca Juga:  Mobil Masuk Kolong Jembatan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari