PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengingatkan kepada para pelayan publik yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 1 Maret lalu, untuk dapat kembali mengikuti vaksinasi dosis kedua. Jika vaksinasi dosis pertama dilakukan secara massal di satu tempat, untuk vaksinasi dosis kedua akan dilakukan terpisah.
"Pada vaksinasi dosis pertama bagi kelompok pelayan publik di Gelanggang Remaja, total ada 1.416 orang yang divaksin. Kami ingatkan yang sudah mengikuti vaksin pertama, untuk bisa mengikuti vaksinasi dosis kedua 14 hari setelahnya atau pada Senin (15/3)," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk vaksinasi dosis kedua dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang memberikan vaksin pada dosis pertama. Karena, meskipun dilakukan secara massal di Gelanggang Remaja, tetap ada pembagian setiap fasilitas kesehatannya.
"Misalnya saat vaksin pertama mendaftar di meja RSUD Arifin Achmad, maka dosis kedua bisa langsung datang ke RSUD Arifin Achmad. Begitu juga dengan fasilitas kesehatan lainnya. Dengan membawa kartu vaksin serta KTP," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mimi juga menginformasikan bahwa per Ahad (14/3) terdapat penambahan 169 pasien positif baru. Total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 32.722 orang. Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 111 pasien sehingga total 30.812 orang yang sudah sembuh. "Untuk kabar dukanya, juga terdapat empat pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 800 orang," katanya.
Dijelaskan Mimi, dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 354 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 756 orang. "Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 1.110 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 1.381 orang dan yang isolasi di rumah sakit 62 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 75.421, meninggal dunia 228 orang.
"Untuk informasi lainnya, sampai hari ini (kemarin, red) laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sebanyak 233.974 sampel swab pasien," ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Meskipun beberapa orang sudah dilakukan vaksinasi, namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan. "Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.
Libur Panjang Bisa Tingkatkan Angka Kematian
Kasus kematian akibat Covid-19 kerap meningkat menjadi lebih dari 1.000 kasus pascamasa libur panjang. Kendati demikian, arus lalu lintas yang meninggalkan Jakarta terpantau tetap padat. Pada H+2 libur Isra Mikraj atau Sabtu (13/3), Jasa Marga mencatat sebanyak 130.878 kendaraan bergerak kembali menuju wilayah Jabotabek. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa gerbang tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur), GT Cikupa (arah Barat) dan GT Ciawi (arah Selatan).
Corporate Communication and Community Development Group Head Dwimawan Heru menjelaskan bahwa arus balik menuju Jabodetabek ini meningkat 6,64 persen. Sebelumnya pada tanggal 10 dan 11 Maret 2021 atau pada H-1 dan hari H libur Isra Mikraj. Tercatat 296 ribu kendaraan meninggalkan jabotabek dengan kenaikan 16,72 persen jika dibandingkan lalin normal. Jumlah ini juga lebih tinggi dari total kumulatif kendaraan keluar Jabodetabek pada 3 hari periode liburan Imlek yang hanya mencatatkan 268 ribu kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek.
Heru menjelaskan, sebagian besar lalu lintas yang meninggalkan Jakarta atau sekitar 46,85 persen kendaraan menuju arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dengan total sebanyak 138.843 kendaraan. Kemudian 92.157 kendaraan menuju arah Barat (Tangerang-Merak-Lampung) atau sebesar 31,09 persen dari total volume lalu lintas. Sementara sisanya, 65.347 kendaraan menuju arah Selatan (Sukabumi-Bandung) atau 22,06 persen dari total lalu lintas.
"Kami berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas, seperti contraflow dan penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan," kata Heru, kemarin (14/3).
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus kematian bisa meningkat tajam pada bulan-bulan setelah periode libur panjang. Sebagai perbandingan, pada bulan-bulan tanpa periode libur panjang, jumlah kematian antara 50-900 kasus.
Sementara pada bulan-bulan dengan libur panjang, jumlah kematian meningkat tajam mencapai 1.000-2.000 orang. Karenanya Wiku meminta masyarakat bijak dalam menyikapi libur panjang karena secara langsung mempengaruhi jumlah orang yang meninggal.
"Bayangkan dalam 1 bulan, kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa hanya karena memilih melakukan perjalanan dan berlibur," Wiku menyayangkan.
Untuk itu masyarakat dan pemerintah daerah diminta belajar lebih bijaksana lagi dalam mengambil keputusan. Dan jangan sampai keputusan yang diambil membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain. Wiku mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini terus menurun setiap harinya. Dan adanya periode libur panjang Isra Mi’raj 1443 Hijriah, ia berharap agar masyarakat tidak gegabah dalam memanfaatkan hari liburnya.
"Hal ini untuk menjaga agar tren positif penanganan pandemi Covid-19 terus berlanjut," kata Wiku.(sol/tau/jpg)