PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga barang-barang pokok di Kota Pekanbaru terus melambung, Rabu (14/2). Harga daging ayam potong sudah menembus Rp32 ribu per kilogram (kg). Harga cabai merah Rp70 ribu per kg. Dan harga telur ayam ras mencapai Rp44 ribu sampai Rp50 ribu per papan (30 butir) sesuai ukuran.
Pantauan Riau Pos, Rabu (14/2) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, harga telur ayam naik dari Rp48 ribu per papan menjadi Rp50.000 per. Begitu juga dengan harga ayam potong yang kini dijual Rp30.000 hingga Rp32.000 per kg. Sedangkan harga cabai merah bukittinggi sekarang mencapai Rp70.000 per kg dan cabai rawit merah Rp80.000 per kg.
Sedangkan untuk harga sayuran juga masih melambung. Seperti harga kacang panjang yang sampai saat ini masih bertengger di harga Rp16.000 per kg, buncis Rp20.000 per kg, dan tomat Rp29.000 per kg.
Vina (42), warga Kecamatan Marpoyan Damai mengaku kaget saat diberitahu harga daging ayam potong sudah Rp32 ribu per kg. ”Perasaan saya baru beberapa hari yang lalu beli, harganya masih Rp25.000-Rp27.000 per kilogram.
Sekarang naik lagi mencapai Rp32.000 per kilogram untuk ukuran ayam kecil dan Rp30.000 per kilogram untuk ukuran ayam besar,” ucapnya saat berbelanja di tempat daging ayam potong di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, kemarin.
Ia berharap, harga-harag barang pokok bisa turun dan normal kembali. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan 1445 H. ”Mungkin kenaikan ini karena sebentar lagi mau memasuki bulan Ramadan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ajo salah seorang pedagang ayam potong di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru mengakui bahwa saat ini harga daging ayam potong mengalami kenaikan. Dirinya mengaku tidak tahu persis penyebab kenaikan harga ayam, hanya saja saat ini memang mengalami kenaikan.
”Iya naik, sekarang harganya Rp32.000 per kilogram. Itu untuk ayam potong yang ukurannya kecil. Kalau ayam potong yang besar itu harganya Rp30.000 per kilogram,” singkatnya. Pantauan Riau Pos, kenaikan harga daging
ayam potong sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. Bahkan, sekitar tiga hari yang lalu masih Rp 27.000-28.000 per kilogramnya. Saat ini harganya semakin tinggi hingga mencapai Rp32.000. Hal ini terjadi merata di setiap pedagang ayam potong.
Kendati demikian, meskipun terjadi kenaikan, tetapi antusias warga masih terlihat tinggi untuk membeli daging ayam potong. Terbukti dari beberapa tempat penjualan daging ayam potong masih terlihat ramai didatangi warga yang ingin membeli daging ayam potong
OPD Diminta
Perkuat Sinergisitas
Menyikapi harga barang pokok yang masih melambung tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru terus mencari langkah agar harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru tidak trus mengalami gejolak harga sehingga dapat meningkatkan inflasi daerah.
Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ingot Ahmad Hutasuhut, saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru terus memperkuat sinergi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dalam pengendalian inflasi di Kota Pekanbaru dengan membuat aplikasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru.
”Kita ingin memperkuat sinergi antar OPD, mengampu tugas-tugas pengendalian inflasi. Ada beberapa OPD, ada Dinas Perdagangan yang berbicara tentang distribusi, bagaimana kita mencukupi keperluan kota, kemudian ada juga Dinas Pertanian, bagaimana kita berbicara tentang produksi ataupun cara memenuhi keperluan. Dan ada juga Dinas Ketahanan Pangan yang melakukan pemetaan terhadap pola keperluan kita dan juga membuat konsep untuk melakukan diversifikasi,” jelasnya.
Dijelaskan Ingot lagi, dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Kota Pekanbaru, diharapkan dapat membangun alternatif dalam memenuhi keperluan bahan pokok bagi masyarakat.
”Sampai saat ini, sebagian kebutuhan bahan pokok kita masih tergantung dari luar daerah. Jadi tadi kita sepakat membuat sebuah sistem yang sederhana, update dan bisa dipahami oleh publik,” ujarnya.
Menurutnya, di dalam sistem ini nantinya, bisa diperoleh data secara cepat. Baik itu yang berkaitan tentang harga, suplai, stok, hingga jumlah konsumsi bahan pokok. ”Kita berharap harga keperluan pokok ini bisa stabil sehingga bisa menekan inflasi di Kota Pekanbaru,” ujarnya.(dof/ayi/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota