PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kreativitas Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Qurota A’yun Pekanbaru menyulap limbah bekas gelas plastik minuman menjadi aneka kerajinan tangan. Pembuatan berbagai aneka kerajinan berbahan dasar sampah gelas dan botol plastik bekas tersebut adalah salah satu upaya mengurangi limbah sampah plastik yang tak bisa terurai oleh tanah, juga bisa meningkatkan nilai ekonomis barang bekas.
Guru Pembimbing sekaligus Guru Bidang Studi Prakarya AIswandi, SPd menyampaikan hal tersebut kepada Riau Pos, saat ditemui di lingkungan sekolah mereka, Rabu, (13/3).
“Barang-barang yang dibuat bisa berguna dan bisa kita jual juga. Modal membuat kerajinan ini hanya sampah gelas bekas minuman, gunting, pisau, lem, tali ikat belting,” kata Alswandi.
Siswa semangat dan antusias menghasilkan berbagai bentuk kerajinan ketika program berjalan.
Berbagai tanggapan dan usulan dari walimurid berdatangan. Bahkan ada dari walimurid yang sengaja mendatangi sekolah menyampaikan aspirasi kepada guru pembimbing.
“Tentunya dengan adanya kegiatan ini selain mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat dibuat kerajinan, diharapkan anak-anak jadi kreatif dan bisa mendorong dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan nantiknya,” kata Alswandi.(*1/rul)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kreativitas Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Qurota A’yun Pekanbaru menyulap limbah bekas gelas plastik minuman menjadi aneka kerajinan tangan. Pembuatan berbagai aneka kerajinan berbahan dasar sampah gelas dan botol plastik bekas tersebut adalah salah satu upaya mengurangi limbah sampah plastik yang tak bisa terurai oleh tanah, juga bisa meningkatkan nilai ekonomis barang bekas.
Guru Pembimbing sekaligus Guru Bidang Studi Prakarya AIswandi, SPd menyampaikan hal tersebut kepada Riau Pos, saat ditemui di lingkungan sekolah mereka, Rabu, (13/3).
- Advertisement -
“Barang-barang yang dibuat bisa berguna dan bisa kita jual juga. Modal membuat kerajinan ini hanya sampah gelas bekas minuman, gunting, pisau, lem, tali ikat belting,” kata Alswandi.
Siswa semangat dan antusias menghasilkan berbagai bentuk kerajinan ketika program berjalan.
- Advertisement -
Berbagai tanggapan dan usulan dari walimurid berdatangan. Bahkan ada dari walimurid yang sengaja mendatangi sekolah menyampaikan aspirasi kepada guru pembimbing.
“Tentunya dengan adanya kegiatan ini selain mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat dibuat kerajinan, diharapkan anak-anak jadi kreatif dan bisa mendorong dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan nantiknya,” kata Alswandi.(*1/rul)