Minggu, 7 Juli 2024

Rapid Test Antigen Pelajar dan Guru Tiap Pekan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru diminta untuk melakukan rapid antigen test acak tiap pekan terhadap pelajar dan guru. Ini sebagai prosedur mendeteksi kondisi kesehatan peserta didik serta pengajar dalam masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Perintah pelaksanaan tes rapid antigen  acak ini disampaikan oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Ini berlaku bagi SMP negeri dan swasta.

- Advertisement -

Dikatakan Wako Pekanbaru, Diskes bisa melakukan tes rapid antigen pada pelajar dan guru di setiap Jumat atau Sabtu. "Jumat atau Sabtu, saya minta Diskes melakukan tes cepat antigen di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini guna mengetahui kondisi kesehatan anak-anak dan guru," kata dia, Rabu (12/1).

Menurutnya, apabila pelajar dan guru tidak ada yang terindikasi terpapar Covid-19, Dinas Pendidikan bisa tetap melanjutkan PTM 100 persen. Wako mengingatkan, PTM ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Dinas pendidikan dan guru yang di sekolah diminta mengawasi ketat terhadap pelajar dalam menjalankan prokes. Dirinya tidak ingin kembalinya muncul kasus Covid-19 dari klaster sekolah.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kasus Positif Covid-19 Mulai Menurun 

"Maka dengan protokol kesehatan secara ketat diharapkan belajar tatap muka ini berjalan dengan baik," ungkapnya.

PTM 100 Persen Lancar

Semnetara itu, sepekan berjalan, PTM 100 persen sudah dilakukan evaluasi. Sejauh ini, pelaksanaan belum ditemukan masalah dan tidak didapati adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari pelaksanaan PTM.

PTM 100 persen sudah dilaksanakan oleh lebih dari 100 SMP sederajat baik negeri maupun swasta di Kota Pekanbaru. Dengan PTM 100 persen, siswa sudah belajar penuh dan sekolah tiap hari.

Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Kamis (13/1) mengatakan, pelaksanaan PTM 100 persen hingga pekan ini berjalan lancar tanpa kendala. Mereka juga sudah melaporkan hasil evaluasi belajar tatap muka penuh di SMP sejak pekan lalu.

"Kami sudah laporkan ke Pak Wali terkait aktivitas belajar penuh di sekolah. Kami pastikan tanpa kendala," kata dia.

Baca Juga:  Berharap Ada Solusi Terkait Belajar Daring

Selama pembelajaran berlangsung peserta didik dan guru menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama pembelajaran berlangsung mereka juga wajib menggunakan masker.

Ada tim pengawas dari dinas yang melakukan pengawasan secara acak ke sekolah-sekolah. Sekolah juga melaporkan jurnal harian ke dinas terkait pembelajaran. Belum ada laporan peserta didik atau guru yang terkonfirmasi Covid-19. "Tidak mengalami kendala berarti selama belajar penuh di SMP. Sejumlah sekolah terpaksa menerapkan beberapa sesi belajar," terangnya.

Kondisi ini karena jumlah ruang kelas yang terbatas. Mereka yang belajar sudah seratus persen kapasitas sehingga tidak mencukupi ruang kelas. "Kalau 50 persen mungkin bisa belajar satu sesi, kalau seratus persen ada sesi pagi dan sesi siang," jelasnya.

Pihaknya juga berencana mengajukan PTM 100 persen bagi SD. Ia menyebut bahwa pembelajaran seratus persen bisa berlangsung di SD bila penerapan PTM 100 persen di SMP berhasil dilakukan.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru diminta untuk melakukan rapid antigen test acak tiap pekan terhadap pelajar dan guru. Ini sebagai prosedur mendeteksi kondisi kesehatan peserta didik serta pengajar dalam masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Perintah pelaksanaan tes rapid antigen  acak ini disampaikan oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Ini berlaku bagi SMP negeri dan swasta.

Dikatakan Wako Pekanbaru, Diskes bisa melakukan tes rapid antigen pada pelajar dan guru di setiap Jumat atau Sabtu. "Jumat atau Sabtu, saya minta Diskes melakukan tes cepat antigen di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini guna mengetahui kondisi kesehatan anak-anak dan guru," kata dia, Rabu (12/1).

Menurutnya, apabila pelajar dan guru tidak ada yang terindikasi terpapar Covid-19, Dinas Pendidikan bisa tetap melanjutkan PTM 100 persen. Wako mengingatkan, PTM ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Dinas pendidikan dan guru yang di sekolah diminta mengawasi ketat terhadap pelajar dalam menjalankan prokes. Dirinya tidak ingin kembalinya muncul kasus Covid-19 dari klaster sekolah.

Baca Juga:  Masih Ditemukan Masyarakat Tidak Taat Prokes

"Maka dengan protokol kesehatan secara ketat diharapkan belajar tatap muka ini berjalan dengan baik," ungkapnya.

PTM 100 Persen Lancar

Semnetara itu, sepekan berjalan, PTM 100 persen sudah dilakukan evaluasi. Sejauh ini, pelaksanaan belum ditemukan masalah dan tidak didapati adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari pelaksanaan PTM.

PTM 100 persen sudah dilaksanakan oleh lebih dari 100 SMP sederajat baik negeri maupun swasta di Kota Pekanbaru. Dengan PTM 100 persen, siswa sudah belajar penuh dan sekolah tiap hari.

Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Kamis (13/1) mengatakan, pelaksanaan PTM 100 persen hingga pekan ini berjalan lancar tanpa kendala. Mereka juga sudah melaporkan hasil evaluasi belajar tatap muka penuh di SMP sejak pekan lalu.

"Kami sudah laporkan ke Pak Wali terkait aktivitas belajar penuh di sekolah. Kami pastikan tanpa kendala," kata dia.

Baca Juga:  Berharap Ada Keajaiban

Selama pembelajaran berlangsung peserta didik dan guru menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama pembelajaran berlangsung mereka juga wajib menggunakan masker.

Ada tim pengawas dari dinas yang melakukan pengawasan secara acak ke sekolah-sekolah. Sekolah juga melaporkan jurnal harian ke dinas terkait pembelajaran. Belum ada laporan peserta didik atau guru yang terkonfirmasi Covid-19. "Tidak mengalami kendala berarti selama belajar penuh di SMP. Sejumlah sekolah terpaksa menerapkan beberapa sesi belajar," terangnya.

Kondisi ini karena jumlah ruang kelas yang terbatas. Mereka yang belajar sudah seratus persen kapasitas sehingga tidak mencukupi ruang kelas. "Kalau 50 persen mungkin bisa belajar satu sesi, kalau seratus persen ada sesi pagi dan sesi siang," jelasnya.

Pihaknya juga berencana mengajukan PTM 100 persen bagi SD. Ia menyebut bahwa pembelajaran seratus persen bisa berlangsung di SD bila penerapan PTM 100 persen di SMP berhasil dilakukan.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari