Rabu, 9 April 2025

Sistem Buka Tutup Dikeluhkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —   Pembangunan jembatan di Jalan Lintas Pekanbaru-Siak tepatnya di Kampung Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, menjadi sorotan semua pihak. Pasalnya terjadi kemacetan panjang kendaraan dari dua arah disebabkan sistem buka tutup jalan tidak dilakukan secara profesional.

Sebenarnya, di sebelah pembangunan jembatan itu sudah dibangun jalan alternatif, namun dikarenakan kurang baiknya sistem buka tutup yang dilakukan pihak pengelola, sehingga macet tidak jarang terjadi.

"Sudah satu jam lebih saya belum menembus antre,  saya komplain terhadap sistem pengelolaan buka tutup jalan yang dilakukan pihak pengelola," kata salah seorang warga Siak, Zulfaini, Senin (11/11).

Ia meminta pihak Dinas PUPR Provinsi Riau agar turun ke lapangan mengecek kondisi yang terjadi, dan memberi teguran kepada pihak pengelola. "Seharusnya waktu yang dihabiskan antre ini sudah bisa digunakan untuk yang lain, tentu kalau dibiarkan seperti ini banyak penggunakan jalan yang emosi nanti," tegasnya.

Baca Juga:  Ini Riwayat Empat Pasien Positif Asal Pekanbaru

Zulfaini mengatakan,  antrean panjang ini terpantau sudah terjadi lebih dari sepekan  yang lalu, dan ia berharap pihak yang berwenang segera ambil langkah cepat untuk menangani masalah ini.

Menanggapi hal itu kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau melalui PPTK jembatan Arif Usman, Selasa (12/11) mengatakan, antre panjang kendaraan itu dikarenakan jalan alternatif disebelah jembatan mengalami rusak dan saat ini sedang diperbaiki.

Selain itu pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk sistem buka tutup jalan membolehkan truk-truk besar yang mempunyai tonase berat melewati jalan alternatif itu di malam hari sehingga jalan menjadi rusak.

"Mereka (salah satu OKP,red) membolehkan truk-truk besar melewati jalan alternatif itu, tentu tidak akan kuat. Kami sudah melaporkan juga kejadian ini ke pihak Polres Siak, mereka juga membenarkan tindakan yang dilakukan oknum OKP itu," kata Arif.
Arif mengatakan, dengan rusaknya jalan alternatif itu, membuat kendaraan memperlambat kecepatannnya. Sehingga antrean panjang dari kedua sisi  jalan terjadi sangat panjang.

Baca Juga:  Gerakan Pangan Murah di Tenayan Raya Ramai Diserbu Warga

"Saya sekarang sedang menuju ke lokasi mengecek kondisi jembatan dan jalan itu, karena semalam sudah dikerjakan, apakah sudah selesai atau belum," ujarnya.(*4)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —   Pembangunan jembatan di Jalan Lintas Pekanbaru-Siak tepatnya di Kampung Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, menjadi sorotan semua pihak. Pasalnya terjadi kemacetan panjang kendaraan dari dua arah disebabkan sistem buka tutup jalan tidak dilakukan secara profesional.

Sebenarnya, di sebelah pembangunan jembatan itu sudah dibangun jalan alternatif, namun dikarenakan kurang baiknya sistem buka tutup yang dilakukan pihak pengelola, sehingga macet tidak jarang terjadi.

"Sudah satu jam lebih saya belum menembus antre,  saya komplain terhadap sistem pengelolaan buka tutup jalan yang dilakukan pihak pengelola," kata salah seorang warga Siak, Zulfaini, Senin (11/11).

Ia meminta pihak Dinas PUPR Provinsi Riau agar turun ke lapangan mengecek kondisi yang terjadi, dan memberi teguran kepada pihak pengelola. "Seharusnya waktu yang dihabiskan antre ini sudah bisa digunakan untuk yang lain, tentu kalau dibiarkan seperti ini banyak penggunakan jalan yang emosi nanti," tegasnya.

Baca Juga:  Warga Mudik, Polresta Patroli Rumah Kosong

Zulfaini mengatakan,  antrean panjang ini terpantau sudah terjadi lebih dari sepekan  yang lalu, dan ia berharap pihak yang berwenang segera ambil langkah cepat untuk menangani masalah ini.

Menanggapi hal itu kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau melalui PPTK jembatan Arif Usman, Selasa (12/11) mengatakan, antre panjang kendaraan itu dikarenakan jalan alternatif disebelah jembatan mengalami rusak dan saat ini sedang diperbaiki.

Selain itu pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk sistem buka tutup jalan membolehkan truk-truk besar yang mempunyai tonase berat melewati jalan alternatif itu di malam hari sehingga jalan menjadi rusak.

"Mereka (salah satu OKP,red) membolehkan truk-truk besar melewati jalan alternatif itu, tentu tidak akan kuat. Kami sudah melaporkan juga kejadian ini ke pihak Polres Siak, mereka juga membenarkan tindakan yang dilakukan oknum OKP itu," kata Arif.
Arif mengatakan, dengan rusaknya jalan alternatif itu, membuat kendaraan memperlambat kecepatannnya. Sehingga antrean panjang dari kedua sisi  jalan terjadi sangat panjang.

Baca Juga:  Alat Berat Kena Operasi Zebra

"Saya sekarang sedang menuju ke lokasi mengecek kondisi jembatan dan jalan itu, karena semalam sudah dikerjakan, apakah sudah selesai atau belum," ujarnya.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Sistem Buka Tutup Dikeluhkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —   Pembangunan jembatan di Jalan Lintas Pekanbaru-Siak tepatnya di Kampung Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, menjadi sorotan semua pihak. Pasalnya terjadi kemacetan panjang kendaraan dari dua arah disebabkan sistem buka tutup jalan tidak dilakukan secara profesional.

Sebenarnya, di sebelah pembangunan jembatan itu sudah dibangun jalan alternatif, namun dikarenakan kurang baiknya sistem buka tutup yang dilakukan pihak pengelola, sehingga macet tidak jarang terjadi.

"Sudah satu jam lebih saya belum menembus antre,  saya komplain terhadap sistem pengelolaan buka tutup jalan yang dilakukan pihak pengelola," kata salah seorang warga Siak, Zulfaini, Senin (11/11).

Ia meminta pihak Dinas PUPR Provinsi Riau agar turun ke lapangan mengecek kondisi yang terjadi, dan memberi teguran kepada pihak pengelola. "Seharusnya waktu yang dihabiskan antre ini sudah bisa digunakan untuk yang lain, tentu kalau dibiarkan seperti ini banyak penggunakan jalan yang emosi nanti," tegasnya.

Baca Juga:  Warga Mudik, Polresta Patroli Rumah Kosong

Zulfaini mengatakan,  antrean panjang ini terpantau sudah terjadi lebih dari sepekan  yang lalu, dan ia berharap pihak yang berwenang segera ambil langkah cepat untuk menangani masalah ini.

Menanggapi hal itu kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau melalui PPTK jembatan Arif Usman, Selasa (12/11) mengatakan, antre panjang kendaraan itu dikarenakan jalan alternatif disebelah jembatan mengalami rusak dan saat ini sedang diperbaiki.

Selain itu pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk sistem buka tutup jalan membolehkan truk-truk besar yang mempunyai tonase berat melewati jalan alternatif itu di malam hari sehingga jalan menjadi rusak.

"Mereka (salah satu OKP,red) membolehkan truk-truk besar melewati jalan alternatif itu, tentu tidak akan kuat. Kami sudah melaporkan juga kejadian ini ke pihak Polres Siak, mereka juga membenarkan tindakan yang dilakukan oknum OKP itu," kata Arif.
Arif mengatakan, dengan rusaknya jalan alternatif itu, membuat kendaraan memperlambat kecepatannnya. Sehingga antrean panjang dari kedua sisi  jalan terjadi sangat panjang.

Baca Juga:  Sejumlah Proyek Pemprov Tak Selesai Tepat Waktu

"Saya sekarang sedang menuju ke lokasi mengecek kondisi jembatan dan jalan itu, karena semalam sudah dikerjakan, apakah sudah selesai atau belum," ujarnya.(*4)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —   Pembangunan jembatan di Jalan Lintas Pekanbaru-Siak tepatnya di Kampung Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, menjadi sorotan semua pihak. Pasalnya terjadi kemacetan panjang kendaraan dari dua arah disebabkan sistem buka tutup jalan tidak dilakukan secara profesional.

Sebenarnya, di sebelah pembangunan jembatan itu sudah dibangun jalan alternatif, namun dikarenakan kurang baiknya sistem buka tutup yang dilakukan pihak pengelola, sehingga macet tidak jarang terjadi.

"Sudah satu jam lebih saya belum menembus antre,  saya komplain terhadap sistem pengelolaan buka tutup jalan yang dilakukan pihak pengelola," kata salah seorang warga Siak, Zulfaini, Senin (11/11).

Ia meminta pihak Dinas PUPR Provinsi Riau agar turun ke lapangan mengecek kondisi yang terjadi, dan memberi teguran kepada pihak pengelola. "Seharusnya waktu yang dihabiskan antre ini sudah bisa digunakan untuk yang lain, tentu kalau dibiarkan seperti ini banyak penggunakan jalan yang emosi nanti," tegasnya.

Baca Juga:  Transmart Carrefour Tawarkan Tamasya Hebat

Zulfaini mengatakan,  antrean panjang ini terpantau sudah terjadi lebih dari sepekan  yang lalu, dan ia berharap pihak yang berwenang segera ambil langkah cepat untuk menangani masalah ini.

Menanggapi hal itu kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau melalui PPTK jembatan Arif Usman, Selasa (12/11) mengatakan, antre panjang kendaraan itu dikarenakan jalan alternatif disebelah jembatan mengalami rusak dan saat ini sedang diperbaiki.

Selain itu pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk sistem buka tutup jalan membolehkan truk-truk besar yang mempunyai tonase berat melewati jalan alternatif itu di malam hari sehingga jalan menjadi rusak.

"Mereka (salah satu OKP,red) membolehkan truk-truk besar melewati jalan alternatif itu, tentu tidak akan kuat. Kami sudah melaporkan juga kejadian ini ke pihak Polres Siak, mereka juga membenarkan tindakan yang dilakukan oknum OKP itu," kata Arif.
Arif mengatakan, dengan rusaknya jalan alternatif itu, membuat kendaraan memperlambat kecepatannnya. Sehingga antrean panjang dari kedua sisi  jalan terjadi sangat panjang.

Baca Juga:  Sejumlah Proyek Pemprov Tak Selesai Tepat Waktu

"Saya sekarang sedang menuju ke lokasi mengecek kondisi jembatan dan jalan itu, karena semalam sudah dikerjakan, apakah sudah selesai atau belum," ujarnya.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari