Minggu, 7 Juli 2024

Pribadi Sederhana, Rajin dan Pintar

Keluarga besar Riau Pos berduka, seorang mantan wartawan senior yang telah ikut membesarkan surat kabar harian ini,  Idris Ali meninggal dunia pada Jumat (10/1) pagi. Banyak jasa serta karya almarhum yang hingga kini masih banyak dikenang. Riau Pos

kehilangan sosok senior.

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak Jumat siang, kediaman almarhum Idris Ali yang beralamat di Jalan Swadaya, Kecamatan Tampan sudah dipenuhi sanak saudara dan para pelayat. Di antaranya para pelayat, tampak salah seorang tokoh masyarakat Riau yang juga mantan Gubernur Riau, H Wan Abu Bakar. 

Dengan mengenakan baju putih, Wan Abu Bakar tampak berbaur dengan pelayat lainnya. Matanya berkaca-kaca saat memandangi keranda tempat di mana almarhum dibaringkan. Wan mengaku mengenal betul sosok Idris Ali, bahkan jauh hari sebelum ia menjadi gubernur.

"Saya mendengar almarhum sakit sudah dua hari lalu, dan memang ada rencana mau menjenguk. Namun Allah berkehendak lain, ia dipanggil yang maha kuasa Jumat pagi," katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Contoh Nyata Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Perubahan Iklim

Di mata Wan Abu Bakar, almarhum merupakan orang yang rajin. Ia mengaku sudah kenal dengan almarhum sejak menempuh pendidikan di kota Selat Panjang. 

"Almarhum adalah orang yang rajin, saya sudah lama kenal dengan dia. Walaupun dia penampilannya sederhana, tapi dia pintar, baik dan jujur," kenangnya.

Meskipun tidak menempuh pendidikan di bidang jurnalistik, Wan Abu Bakar kagum dengan sosok Idris Ali yang akhirnya bisa menjadi wartawan. Itu bisa diraih almarhum karena ia seorang yang berani dan rajin.

"Dia berani dan rajin, karena itu dia bisa menjadi wartawan meskipun tidak sekolah di jurusan jurnalistik," sebutnya.

Rekan kerja almarhum, Yurmalis Khatib juga masih ingat betul masa-masa di mana ia bertugas bersama membawa nama Riau Pos di Kabupaten Kampar. Semasa bekerjasama, mereka kerap saling bertukar pikiran untuk bisa mengembangkan perusahaan.

Baca Juga:  Ujian SKB CPNS Pemprov Mulai 25 Maret

"Berkawan dengan almarhum adalah sebuah keaysikan. Dia adalah rekan kerja dan tim yang baik, orangnya tidak banyak bicara tapi dia rajin bekerja," sebutnya.

Yurmalis juga masih ingat, ketika mereka bekerjasama menyelenggarakan kegiatan ulang tahun Riau Pos yang dipusatkan di Kampar. Saat itu adalah pertama kalinya Riau Pos melaksanakan kegiatan ulang tahun di luar Pekanbaru.  

"Kami sukses membuat acara ulang tahun Riau Pos pertama kalinya di luar Pekanbaru. Saat itu hadir banyak anak yatim dan kami merasa terharu sekaligus bangga bisa membuat acara seperti itu," kata Yurmalis.

Almarhum Idris Ali meninggal dunia pada usia 60 tahun. Ia meninggalkan empat orang anak. Sementara itu, istrinya sudah lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT. Jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum Jalan Flamboyan IV.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Keluarga besar Riau Pos berduka, seorang mantan wartawan senior yang telah ikut membesarkan surat kabar harian ini,  Idris Ali meninggal dunia pada Jumat (10/1) pagi. Banyak jasa serta karya almarhum yang hingga kini masih banyak dikenang. Riau Pos

kehilangan sosok senior.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak Jumat siang, kediaman almarhum Idris Ali yang beralamat di Jalan Swadaya, Kecamatan Tampan sudah dipenuhi sanak saudara dan para pelayat. Di antaranya para pelayat, tampak salah seorang tokoh masyarakat Riau yang juga mantan Gubernur Riau, H Wan Abu Bakar. 

Dengan mengenakan baju putih, Wan Abu Bakar tampak berbaur dengan pelayat lainnya. Matanya berkaca-kaca saat memandangi keranda tempat di mana almarhum dibaringkan. Wan mengaku mengenal betul sosok Idris Ali, bahkan jauh hari sebelum ia menjadi gubernur.

"Saya mendengar almarhum sakit sudah dua hari lalu, dan memang ada rencana mau menjenguk. Namun Allah berkehendak lain, ia dipanggil yang maha kuasa Jumat pagi," katanya.

Baca Juga:  Turap Parit Indah Hancur

Di mata Wan Abu Bakar, almarhum merupakan orang yang rajin. Ia mengaku sudah kenal dengan almarhum sejak menempuh pendidikan di kota Selat Panjang. 

"Almarhum adalah orang yang rajin, saya sudah lama kenal dengan dia. Walaupun dia penampilannya sederhana, tapi dia pintar, baik dan jujur," kenangnya.

Meskipun tidak menempuh pendidikan di bidang jurnalistik, Wan Abu Bakar kagum dengan sosok Idris Ali yang akhirnya bisa menjadi wartawan. Itu bisa diraih almarhum karena ia seorang yang berani dan rajin.

"Dia berani dan rajin, karena itu dia bisa menjadi wartawan meskipun tidak sekolah di jurusan jurnalistik," sebutnya.

Rekan kerja almarhum, Yurmalis Khatib juga masih ingat betul masa-masa di mana ia bertugas bersama membawa nama Riau Pos di Kabupaten Kampar. Semasa bekerjasama, mereka kerap saling bertukar pikiran untuk bisa mengembangkan perusahaan.

Baca Juga:  Contoh Nyata Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Perubahan Iklim

"Berkawan dengan almarhum adalah sebuah keaysikan. Dia adalah rekan kerja dan tim yang baik, orangnya tidak banyak bicara tapi dia rajin bekerja," sebutnya.

Yurmalis juga masih ingat, ketika mereka bekerjasama menyelenggarakan kegiatan ulang tahun Riau Pos yang dipusatkan di Kampar. Saat itu adalah pertama kalinya Riau Pos melaksanakan kegiatan ulang tahun di luar Pekanbaru.  

"Kami sukses membuat acara ulang tahun Riau Pos pertama kalinya di luar Pekanbaru. Saat itu hadir banyak anak yatim dan kami merasa terharu sekaligus bangga bisa membuat acara seperti itu," kata Yurmalis.

Almarhum Idris Ali meninggal dunia pada usia 60 tahun. Ia meninggalkan empat orang anak. Sementara itu, istrinya sudah lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT. Jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum Jalan Flamboyan IV.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari