Semrawut, Pasar Arengka Jadi Sorotan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasar Pagi Arengka kembali men­dapat sorotan. Bukan lagi macetnya, yang kini sudah mulai teratasi dengan baik oleh hadirnya fly over, namun tata kelolanya.

Praktisi tata kota Universitas Riau, Dr Muhammad Ikhsan menyebutkan, parkir, sampah dan banjir di pasar ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Dr Ikhsan menyebutkan, kesemrawutan Pasar Pagi Arengka harus segera ditangani. Selain sampah yang kini begitu menggangu, baik dari segi pandangan maupun baunya, masalah banjir juga kini masuk daftar permasalahan baru di pasar persimpangan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HR Soebrantas tersebut.

"Persoalan sampah, becek, parkir, bau, lalat, kesehatan dan gangguan lalu lintas harus ditangani," jelasnya.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, sampah dan parkir yang sudah mulai tidak teratur terlihat dengan jelas. Sampah yang menggunung di pinggir jalan sangat mengganggu pedagang maupun pengunjung. Masih pada posisi yang sama, di jalur lambat pasar tersebut, kendaraan yang parkir juga mulai sudah tidak beraturan.

Kondisi ini makin runyam saat musim hujan. Pasalnya, di persimpangan tersebut, khususnya yang berada di seberang pasar pada sisi Jalan Soekarno-Hatta, genangan air hujan juga jadi masalah besar. Hujan lebat beberapa waktu lalu menyebabkan arus lalu lintas hampir lumpuh di titik tersebut. Sejumlah kendaraan roda dua terlihat mogok di tengah genangan air.

- Advertisement -

Soal genangan air yang cukup dalam ini, Dr Ikhsan sejatinya sudah memberikan solusi. Dirinya menilai, genangan air di tikungan jalan tersebut disebabkan oleh pendangkalan aliran air. Terutama pada box culvert di bawah jalan yang melintang di Jalan HR Soebrantas. Lokasinya cukup panjang dan tumpukan sedimennya cukup tebal, yang menurut Dr Ikhsan, mencapai ketebalan 50 centimeter. Dirinya berharap pihak berwenang dapat menurunkan petugas di lokasi tersebut untuk melakukan pembersihan.

Dr Ikhsan menyebutkan, pasar merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah kota. Pasar Pagi Arengka yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Pekanbaru harus mendapat perhatian serius dari  Pemko Pekanbaru.

"Pasar adalah jantung ekonomi kota. Kalau mau perekonomian kota maju, maka benahilah pasarnya. Karena pasar adalah jantung ekonomi kota. Terutama pasar rakyat, seperti di Pasar Pagi Arengka ini. Sudah tidak zamannya lagi gusur menggusur, tetapi waktunya untuk menata, memberi tempat yang layak dan memajukan ekonomi di pasar rakyat. Syaratnya cuma mau diatur, bukan menggusur," terangnya.(lim)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasar Pagi Arengka kembali men­dapat sorotan. Bukan lagi macetnya, yang kini sudah mulai teratasi dengan baik oleh hadirnya fly over, namun tata kelolanya.

Praktisi tata kota Universitas Riau, Dr Muhammad Ikhsan menyebutkan, parkir, sampah dan banjir di pasar ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Dr Ikhsan menyebutkan, kesemrawutan Pasar Pagi Arengka harus segera ditangani. Selain sampah yang kini begitu menggangu, baik dari segi pandangan maupun baunya, masalah banjir juga kini masuk daftar permasalahan baru di pasar persimpangan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HR Soebrantas tersebut.

"Persoalan sampah, becek, parkir, bau, lalat, kesehatan dan gangguan lalu lintas harus ditangani," jelasnya.

Pantauan Riau Pos, sampah dan parkir yang sudah mulai tidak teratur terlihat dengan jelas. Sampah yang menggunung di pinggir jalan sangat mengganggu pedagang maupun pengunjung. Masih pada posisi yang sama, di jalur lambat pasar tersebut, kendaraan yang parkir juga mulai sudah tidak beraturan.

Kondisi ini makin runyam saat musim hujan. Pasalnya, di persimpangan tersebut, khususnya yang berada di seberang pasar pada sisi Jalan Soekarno-Hatta, genangan air hujan juga jadi masalah besar. Hujan lebat beberapa waktu lalu menyebabkan arus lalu lintas hampir lumpuh di titik tersebut. Sejumlah kendaraan roda dua terlihat mogok di tengah genangan air.

Soal genangan air yang cukup dalam ini, Dr Ikhsan sejatinya sudah memberikan solusi. Dirinya menilai, genangan air di tikungan jalan tersebut disebabkan oleh pendangkalan aliran air. Terutama pada box culvert di bawah jalan yang melintang di Jalan HR Soebrantas. Lokasinya cukup panjang dan tumpukan sedimennya cukup tebal, yang menurut Dr Ikhsan, mencapai ketebalan 50 centimeter. Dirinya berharap pihak berwenang dapat menurunkan petugas di lokasi tersebut untuk melakukan pembersihan.

Dr Ikhsan menyebutkan, pasar merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah kota. Pasar Pagi Arengka yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Pekanbaru harus mendapat perhatian serius dari  Pemko Pekanbaru.

"Pasar adalah jantung ekonomi kota. Kalau mau perekonomian kota maju, maka benahilah pasarnya. Karena pasar adalah jantung ekonomi kota. Terutama pasar rakyat, seperti di Pasar Pagi Arengka ini. Sudah tidak zamannya lagi gusur menggusur, tetapi waktunya untuk menata, memberi tempat yang layak dan memajukan ekonomi di pasar rakyat. Syaratnya cuma mau diatur, bukan menggusur," terangnya.(lim)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya