Jumat, 5 Juli 2024

Targetkan 30 Persen Masalah Banjir Selesai

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kota Sampai saat ini masalah banjir di Kota Pekanbaru masih menjadi pembicaraan di tengah-tengah masyarakat, apalagi sudah masuk musim hujan, kekhawatiran masyarakat pun semakin bertambah.

Menyikapi persoalan ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan meminta pekerjaan penanganan banjir bisa dimaksimalkan pekerjaannya sebelum masuk musim hujan. Karena masalah banjir bukan barang baru dan seharusnya sudah punya langkah untuk antisipasinya. Termasuk juga soal anggarannya harus diprioritaskan.

- Advertisement -

"Pemko harus punya target dalam menyelesaikan masalah banjir, bila perlu libatkan Pemprov Riau untuk bersama-sama dalam mengatasi personalan banjir Pekanbaru. Apalagi ada keterkaitan dengan kabupaten tetangga, Kampar, Pelalawan, Siak," terang Nurul.

Masterplan yang sudah dirancang kata Politisi Gerindra ini, harus dimaksimalkan realisasinya. "Intinya, masalah anggaran yang ada saat ini harus tepat sasaran untuk penggunaannya, dan penanganan banjir harus menjadi skala prioritas Pemko," tegas Nurul.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Pemko Pekanbaru Indra Pomi menyebutkan, pihaknya secara bertahap sudah menjalankan masterplan penanganan banjir untuk Kota Pekanbaru. Dan menargetkan jelang akhir tahun bisa menyelesaikan masalah banjir minimal 30 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pj Wako Pekanbaru Muflihun akan Evaluasi BUMD

"Kami sudah mulai, dan ada beberapa lokasi yang dilakukan pengerjaan normalisasi anak sungai di wilayah Tengku Bey, Air Hitam, Tenayanraya, dan bahkan sudah setiap hari melakukan normalisasi anak sungai," kata Indra Pomi.

Dari anak sungai yang menjadi atensi Pemko Pekanbaru saat ini, juga ada yang harus melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). Untuk koordinasi ini disampaikan Indra lagi terkait dengan sungai Sail.

"Koordinasi dengan BWSS itu adalah terkait sungai Sail, kalau anak sungai kecil itu Pemko. Jadi koordinasi dengan mereka (BWSS, red) dengan alat saja, karena kami kekurangan alat," tambah Indra lagi.

Dari anak sungai yang sudah dilakukan normalisasi ini, disampaikan Indra lagi, menunjukkan hasil yang memuaskan, karna aliran air sudah normal. "Di wilayah yang susah normalisasi sudah membaik pastinya airnya cepat mengalir, kalau sempat airnya tinggi tapi tidak lama-lama, cepat surut," jelasnya lagi.

Baca Juga:  Puluhan Imam Masjid Paripurna Jalani Rapid Test 

Ditegaskan Indra, dari giat normalisasi anak sungai yang menjadi tanggungjawab Pemko Pekanbaru sesuai dengan titik yang ada dalam masterplan banjir. "Jadi satu persatu sudah dieksekusi titik banjir yang menjadi masalah itu," bebernya.

Untuk persoalan drainase, Indra juga menegaskan, untuk eksekusi drainase ini dilakukan dengan OP manual, ada lima group OP di bawah bidang Sumber Daya Air yang membersihkan sedimen di drainase kecil.

Untuk drainase pelengkap jalan itu ada 10 group yang menanganinya. "Setiap hari melakukan pembersihan di sepanjang jalan kota yang panjangnya itu mencapai 1,277 KM, termasuk juga memperbaiki gorong-gorong rusak," ujarnya lagi.

Jadi ditegaskan Indra lagi, selain perbaikan yang diminta masyarakat, PUPR juga melakukan pengawasan untuk semua drainase agar dapat berfungi baik.

Indra juga mengatakan, dirinya memiliki target dalam menyelesaikan persoalan banjir ini. "Jelang akhir tahun minimal 30 persen masalah banjir bisa terselesaikan, ini target kami," ucapnya.(gus)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kota Sampai saat ini masalah banjir di Kota Pekanbaru masih menjadi pembicaraan di tengah-tengah masyarakat, apalagi sudah masuk musim hujan, kekhawatiran masyarakat pun semakin bertambah.

Menyikapi persoalan ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan meminta pekerjaan penanganan banjir bisa dimaksimalkan pekerjaannya sebelum masuk musim hujan. Karena masalah banjir bukan barang baru dan seharusnya sudah punya langkah untuk antisipasinya. Termasuk juga soal anggarannya harus diprioritaskan.

"Pemko harus punya target dalam menyelesaikan masalah banjir, bila perlu libatkan Pemprov Riau untuk bersama-sama dalam mengatasi personalan banjir Pekanbaru. Apalagi ada keterkaitan dengan kabupaten tetangga, Kampar, Pelalawan, Siak," terang Nurul.

Masterplan yang sudah dirancang kata Politisi Gerindra ini, harus dimaksimalkan realisasinya. "Intinya, masalah anggaran yang ada saat ini harus tepat sasaran untuk penggunaannya, dan penanganan banjir harus menjadi skala prioritas Pemko," tegas Nurul.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Pemko Pekanbaru Indra Pomi menyebutkan, pihaknya secara bertahap sudah menjalankan masterplan penanganan banjir untuk Kota Pekanbaru. Dan menargetkan jelang akhir tahun bisa menyelesaikan masalah banjir minimal 30 persen.

Baca Juga:  Puluhan Imam Masjid Paripurna Jalani Rapid Test 

"Kami sudah mulai, dan ada beberapa lokasi yang dilakukan pengerjaan normalisasi anak sungai di wilayah Tengku Bey, Air Hitam, Tenayanraya, dan bahkan sudah setiap hari melakukan normalisasi anak sungai," kata Indra Pomi.

Dari anak sungai yang menjadi atensi Pemko Pekanbaru saat ini, juga ada yang harus melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). Untuk koordinasi ini disampaikan Indra lagi terkait dengan sungai Sail.

"Koordinasi dengan BWSS itu adalah terkait sungai Sail, kalau anak sungai kecil itu Pemko. Jadi koordinasi dengan mereka (BWSS, red) dengan alat saja, karena kami kekurangan alat," tambah Indra lagi.

Dari anak sungai yang sudah dilakukan normalisasi ini, disampaikan Indra lagi, menunjukkan hasil yang memuaskan, karna aliran air sudah normal. "Di wilayah yang susah normalisasi sudah membaik pastinya airnya cepat mengalir, kalau sempat airnya tinggi tapi tidak lama-lama, cepat surut," jelasnya lagi.

Baca Juga:  Operasi Zebra, 2.418 Pelanggar Diberi Teguran

Ditegaskan Indra, dari giat normalisasi anak sungai yang menjadi tanggungjawab Pemko Pekanbaru sesuai dengan titik yang ada dalam masterplan banjir. "Jadi satu persatu sudah dieksekusi titik banjir yang menjadi masalah itu," bebernya.

Untuk persoalan drainase, Indra juga menegaskan, untuk eksekusi drainase ini dilakukan dengan OP manual, ada lima group OP di bawah bidang Sumber Daya Air yang membersihkan sedimen di drainase kecil.

Untuk drainase pelengkap jalan itu ada 10 group yang menanganinya. "Setiap hari melakukan pembersihan di sepanjang jalan kota yang panjangnya itu mencapai 1,277 KM, termasuk juga memperbaiki gorong-gorong rusak," ujarnya lagi.

Jadi ditegaskan Indra lagi, selain perbaikan yang diminta masyarakat, PUPR juga melakukan pengawasan untuk semua drainase agar dapat berfungi baik.

Indra juga mengatakan, dirinya memiliki target dalam menyelesaikan persoalan banjir ini. "Jelang akhir tahun minimal 30 persen masalah banjir bisa terselesaikan, ini target kami," ucapnya.(gus)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari