Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Poskowas Perbatasan Tak Miliki Tempat Istirahat

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Tidak ingin wabah corona ini meluas, rombongan Komisi I DPRD Kuantan Singingi (Kuansing) turun langsung untuk meninjau kesiapan para petugas yang ada di Posko Pengawasan (Poskowas) perbatasan, antara Kuansing-Kampar, di Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Singingi Hilir, Jumat (8/5). Mereka prihatin melihat minimnya fasilitas di posko tersebut.

Wakil Ketua I DPRD Kuansing, Zulhendri bersama sejumlah pimpinan Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan DPRD Kuansing beserta anggota ikut melihat dari dekat pelayanan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kuansing.

"Kami meninjau posko yang ada di Tanjung Pauh. Ini kan di wilayah perbatasan Kuansing-Kampar. Yang jelas, kami melihat, posko ini minim fasilitas. Tempat istirahat tidak ada. Apa adanya. Prihatin kita. Sementara, kalau para petugas ini tidak sehat, kan bahaya, rawan mereka," ungkap anggota Komisi I Syafril ST kepada wartawan, usai melakukan peninjauan.

Baca Juga:  Waduh... 11 Kecamatan di Pekanbaru Zona Merah, Empat Oranye

Bahkan alat pengaman diri (APD) terhadap petugas di poskowas, katanya, juga tidak ada. Ditambah lagi, para petugas ini tidak maksimal melakukan pengawasan di perbatasan, karena terkendala mobil transportasi dari Telukkuantan ke posko. Sebab, hanya ada satu mobil yang tersedia untuk mengangkut petugas dari pusat kabupaten.

"Mereka ini sif jaganya kan 24 jam. Sementara, hanya ada satu mobil dari kabupaten ke poskowas. Tentu saat mereka kembali ke pusat kota, posko jadi kosong. Ini yang mereka keluhkan. Makanya, kami ingin, pemerintah daerah serius mengawasinya. Ini wilayah perbatasan," jelas Syafril.

Akibat minimnya fasilitas dan tidak adanya perhatian terhadap para petugas di posko, Ketua DPD PKS ini menilai, ada ketidakseriusan dalam mengawasi arus masuk orang dan barang ke Kuansing.

Baca Juga:  Disarankan Perjalanan Dinas Dipangkas

"Kita berbarap tidak ada yang positif Covid-19. Karena itu, semua mobil yang masuk ke Kuansing dihentikan. Diperiksa. Selama ini tidak. Mobil CPO lewat aja. Justru mobil-mobil inilah yang bahaya. Harus diperiksa satu-satu itu," harap Syafril menyarankan.

Ketua BK DPRD Kuansing ini berulang kali menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi poskowas yang minim fasilitas. "Kasihan kita. Tempat istirahat para petugas tidak ada. Padahal mereka ini adalah garda terdepan memutus mata rantai Covid-19," katanya.

Terakhir, rombongan Komisi I DPRD Kuansing pun turut menyalurkan sejumlah APD kepada para petugas di posko tersebut. Di antaranya, ada masker dan APD lainnya. "Kita langsung bantu APD untuk mereka," sebut Syafril.(jps)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Tidak ingin wabah corona ini meluas, rombongan Komisi I DPRD Kuantan Singingi (Kuansing) turun langsung untuk meninjau kesiapan para petugas yang ada di Posko Pengawasan (Poskowas) perbatasan, antara Kuansing-Kampar, di Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Singingi Hilir, Jumat (8/5). Mereka prihatin melihat minimnya fasilitas di posko tersebut.

Wakil Ketua I DPRD Kuansing, Zulhendri bersama sejumlah pimpinan Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan DPRD Kuansing beserta anggota ikut melihat dari dekat pelayanan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kuansing.

- Advertisement -

"Kami meninjau posko yang ada di Tanjung Pauh. Ini kan di wilayah perbatasan Kuansing-Kampar. Yang jelas, kami melihat, posko ini minim fasilitas. Tempat istirahat tidak ada. Apa adanya. Prihatin kita. Sementara, kalau para petugas ini tidak sehat, kan bahaya, rawan mereka," ungkap anggota Komisi I Syafril ST kepada wartawan, usai melakukan peninjauan.

Baca Juga:  DPRD Apresiasi Pemko Raih WTP

Bahkan alat pengaman diri (APD) terhadap petugas di poskowas, katanya, juga tidak ada. Ditambah lagi, para petugas ini tidak maksimal melakukan pengawasan di perbatasan, karena terkendala mobil transportasi dari Telukkuantan ke posko. Sebab, hanya ada satu mobil yang tersedia untuk mengangkut petugas dari pusat kabupaten.

- Advertisement -

"Mereka ini sif jaganya kan 24 jam. Sementara, hanya ada satu mobil dari kabupaten ke poskowas. Tentu saat mereka kembali ke pusat kota, posko jadi kosong. Ini yang mereka keluhkan. Makanya, kami ingin, pemerintah daerah serius mengawasinya. Ini wilayah perbatasan," jelas Syafril.

Akibat minimnya fasilitas dan tidak adanya perhatian terhadap para petugas di posko, Ketua DPD PKS ini menilai, ada ketidakseriusan dalam mengawasi arus masuk orang dan barang ke Kuansing.

Baca Juga:  Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia Taja Sunatan Massal

"Kita berbarap tidak ada yang positif Covid-19. Karena itu, semua mobil yang masuk ke Kuansing dihentikan. Diperiksa. Selama ini tidak. Mobil CPO lewat aja. Justru mobil-mobil inilah yang bahaya. Harus diperiksa satu-satu itu," harap Syafril menyarankan.

Ketua BK DPRD Kuansing ini berulang kali menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi poskowas yang minim fasilitas. "Kasihan kita. Tempat istirahat para petugas tidak ada. Padahal mereka ini adalah garda terdepan memutus mata rantai Covid-19," katanya.

Terakhir, rombongan Komisi I DPRD Kuansing pun turut menyalurkan sejumlah APD kepada para petugas di posko tersebut. Di antaranya, ada masker dan APD lainnya. "Kita langsung bantu APD untuk mereka," sebut Syafril.(jps)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari