PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru memasuki tahun 2021 jadi sorotan karena banyak yang tak terangkat hingga menggunung di beberapa tempat serta menimbulkan bau busuk. Terkait hal ini Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyampaikan permohonan maaf. Dia menjanjikan pada Februari nanti kondisi akan kembali normal.
Sejak kontrak kerja sama pengangkutan sampah dengan pihak ketiga di Pekanbaru berakhir 31 Desember 2020, banyak sampah menjadi tak terangkut. Memasuki Januari, lelang untuk pengangkutan tahun 2021 belum juga tuntas. Untuk sementara, pengangkutan sampah seluruhnya kini dilakukan swakelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.
"Pada kesempatan ini saya memohon maaf pada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru bahwa persoalan pengangkutan sampah ini membuat warga kota terganggu. Ini terjadi pertama kontrak kerja kita dengan mitra dalam pengangkutan sampah itu berakhir 31 desember 2020. Dinas teknis lelang di bulan desember selesai. Lelang baru dimulai di awal Januari, sehingga perlu waktu satu bulan. Nanti pada Februari akan ada pemenang (lelang, red)," urai dia, Kamis (7/1).
Dia melanjutkan, sudah memberikan arahan tegas pada jajarannya, bahwa dengan keterbatasan armada yang dimiliki Pemko Pekanbaru, maka untuk mencukupi harus dilakukan penyewaan." Arahan saya tegas, harus ada penyewaan alat angkut yang kita perlukan. Dengan menyewa unit alat, kemudian juga dibantu oleh dinas teknis yang lain. Di dalam pelayanan seperti ini harus kerja keras bergerak cepat dan tepat," imbuhnya.
Dia kemudian menyampaikan ucapan terima kasih pada berbagai unsur lapisan masyarakat dan OPD teknis yang ada yang sudah membantu melakukan pengangkutan sampah hingga Pekanbaru berangsur bersih. "Terima kasih pada warga kota dan forkopimda yang telah berpartisipasi membantu," tambahnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Agus Pramono menyebutkan, saat ini volume penumpukan sampah sudah berkurang dari awal pekan lalu. "Saat ini sudah berkurang karena sudah banyak bantuan. RT /RW, kecamatan, OPD, kepolisian, TNI, organisasi masyarakat. Untuk pasar-pasar sudah jauh berkurang juga sampahnya. Kami berterima kasih pada semua pihak yang berpartisipasi membersihkan kota," kata dia.
Kepada Agus, Riau Pos kemudian menanyakan dalam berapa hari ke depan kondisi pengangkutan sampah bisa kembali normal. Dia, tak mau menyebut target. "Kami targetnya tidak ada dua atau tiga hari (ke depan, red). Posisi yang sekarang kami pertahankan dan tingkatkan sambil menunggu pemenang lelang," jawabnya.
Mengenai kondisi sekarang, disebutnya sudah sekitar 70 persen dari kondisi normal pengangkutan sampah. "Saat ini sekitar 70 sampai 80 persen normal. Tumpukan-tumpukan sampah sudah banyak berkurang dan bersih. Mudah-mudahan banyak orang yang berpartisipasi dalam membersihkan kota kita. Masyarakat kami ingatkan buang sampah malam hari agar bisa kami angkut dan bersihkan," imbaunya.
Lelang Masuki Tahap Upload Dokumen Penawaran
Setelah melewati proses pengajuan oleh OPD terkait dalam hal ini DLHK Kota Pekanbaru, lelang untuk menentukan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru disebut sudah ditayangkan pada 4 Januari 20201. Namun, sudah sejauh mana perkembangan lelang itu tidak bisa dipantau karena website yang menayangkan lelang tak bisa dibuka.
Website tersebut berada di alamat lpse.pekanbaru.go.id. Riau Pos melakukan pengecekan dengan mengunjungi web tersebut pukul 17.00 WIB. Saat dibuka, tertera bahwa situs ini tidak dapat dijangkau dengan tampilan layar berwarna putih.
Riau Pos coba mengonfirmasi kondisi ini pada Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Hadi Firmansyah. Dia menyebut saat ini website sudah bisa dibuka. "Kan server kami di LKPP. Ini kan seluruh Indonesia, sekarang sudah bisa kok," jelasnya.
Saat ini tahapan pelelangan sebutnya sudah melewati masa peserta lelang memasukkan penawaran. "Besok sampai 13 Januari upload dokumen. Baru bisa dilihat siapa yang daftar. Kalau sekarang pokja sendiri belum bisa dilihat siapa yang daftar," imbuhnya.(yls)
Laporan : M. Ali Nurman (Pekanbaru)