KOTA (RIAUPOS.CO) — Anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk perbaikan jalan rusak di dalam kota menurun dibandingkan tahun 2019 lalu. Jika tahun lalu berada di angka Rp12 miliar, maka tahun ini hanya di angka Rp9 miliar. Diperkirakan, tak banyak perbaikan yang bisa dilakukan.
Jika dirinci, tahun lalu Dinas PUPR Kota Pekanbaru mengelola anggaran total Rp435 miliar. Perbaikan jalan kala itu dialokasikan sekitar 2,8 persen atau Rp12 miliar. Dampaknya, hanya tiga jalan yang dilakukan pengaspalan ulang (overlay) yakni Jalan Pemuda, Dharma Bakti dan Suka Karya. Sisanya hanya dilakukan tambal sulam berdasarkan pemantauan lapangan laporan masyarakat yang masuk.
Tahun 2020 ini kondisi belum menunjukkan situasi yang lebih baik. Secara umum, Dinas PUPR Kota Pekanbaru mengelola anggaran lebih kecil lagi, yakni sekitar Rp242 miliar. Jika dipersentasekan, besaran bagian anggaran yang diperuntukkan untuk perbaikan jalan memang membesar dari tahun lalu, yakni 3,7 persen. Namun, dari segi jumlah, besarannya menurun yakni hanya di angka Rp9 miliar.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat dikonfirmasi mengungkapkan hal ini. Dia mengakui anggaran tahun ini memang lebih kecil dari tahun lalu."Sekarang di angka Rp9 miliar.Turun dari tahun lalu. Kemampuan kita segitu," kata dia.
Untuk tahun 2020 ini, Indra belum bisa menyebut berapa banyak jalan rusak dalam kota yang akan diperbaiki. Dia beralasan, penghitungan masih dilakukan.
"Sekarang pekan-pekan ini sedang kita kumpulkan datanya mana yang mau ditangani. Karena datanya berubah-ubah. Yang diprioritaskan itu jalan-jalan yang pengendara ramai," terangnya.
Sepanjang tahun 2019, Dinas PUPR Kota Pekanbaru dengan alokasi anggaran Rp12 miliar melakukan perbaikan jalan dengan tambal sulam sebanyak 2.000 meter persegi (M2). Anggaran ini tidak seluruhnya untuk perbaikan karena termasuk juga biaya operasional seperti SDM, gaji OP, dan bahan bakar. Berkaca pada hal ini, 2020 perbaikan jalan rusak diperkirakan lebih sedikit dari yang bisa dilakukan tahun ini.(ali)