PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Hingga saat ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau masih menunggu hasil DNA bulu atau rambut harimau yang menewaskan salah seorang seorang pencari kayu di kawasan hutan di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Mahfud kepada Riau Pos. Ia mengatakan, sejauh ini KSDA belum mendapatkan jawaban hasil DNA. Apakah bulu atau rambut itu memenuhi syarat agar bisa dilakukan tes DNA. KSDA Riau belum dapatkan jawaban itu dari pihak uji DNA dari Laboratorium di Bogor. Karena syarat agar bisa dilakukan DNA itu, bulu yang tercabut itu harus sampai akarnya.
"Sembari menunggu hasil uji tadi, kita dari KSDA Riau juga saat ini tengah melakukan survei dengan pemasangan kamera trap untuk memastikan keberadaan harimau sumatera tersebut agar bisa terindentifikasi keberadaannya," ujarnya.
Kalau nanti dari kamera trap terpantau harimau sama dengan ciri lorengnya yang menewaskan warga tersebut, tanpa menunggu hasil DNAnya, pihaknya akan langsung pasang kerangkeng atau perangkap untuk menangkap harimau tersebut
Lebih jauh dijelaskannya, namun untuk memastikan individu harimau yang menewaskan warga itu tentu harus menunggu hasil dari DNA.
"Kalau memang terbukti bahwa harimau yang terpantau oleh KSDA tersebut nanti sama dengan hasil DNA nya (yang menewaskan warga di Pelangiran) maka akan kita tangkap dan lakukan evakuasi. Kita akan pasang kamera trap, umpan dan perangkap jebak, ditangkap dan dilakukan evakuasi,"terangnya.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Hingga saat ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau masih menunggu hasil DNA bulu atau rambut harimau yang menewaskan salah seorang seorang pencari kayu di kawasan hutan di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Mahfud kepada Riau Pos. Ia mengatakan, sejauh ini KSDA belum mendapatkan jawaban hasil DNA. Apakah bulu atau rambut itu memenuhi syarat agar bisa dilakukan tes DNA. KSDA Riau belum dapatkan jawaban itu dari pihak uji DNA dari Laboratorium di Bogor. Karena syarat agar bisa dilakukan DNA itu, bulu yang tercabut itu harus sampai akarnya.
- Advertisement -
"Sembari menunggu hasil uji tadi, kita dari KSDA Riau juga saat ini tengah melakukan survei dengan pemasangan kamera trap untuk memastikan keberadaan harimau sumatera tersebut agar bisa terindentifikasi keberadaannya," ujarnya.
Kalau nanti dari kamera trap terpantau harimau sama dengan ciri lorengnya yang menewaskan warga tersebut, tanpa menunggu hasil DNAnya, pihaknya akan langsung pasang kerangkeng atau perangkap untuk menangkap harimau tersebut
- Advertisement -
Lebih jauh dijelaskannya, namun untuk memastikan individu harimau yang menewaskan warga itu tentu harus menunggu hasil dari DNA.
"Kalau memang terbukti bahwa harimau yang terpantau oleh KSDA tersebut nanti sama dengan hasil DNA nya (yang menewaskan warga di Pelangiran) maka akan kita tangkap dan lakukan evakuasi. Kita akan pasang kamera trap, umpan dan perangkap jebak, ditangkap dan dilakukan evakuasi,"terangnya.(dof)