PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, terus mengkaji rencana angkutan feeder (pengumpan, red) bagi trayek angkutan dan perumahan di Kota Pekanbaru, yang tidak dilalui Sarana Angkutan Umum Massal Trans Metro Pekanbaru (SAUM-TMP). Nantinya, dalam penerapan akan digandeng pengusaha Angkutan Kota (angkot) yang ada di Pekanbaru.
Feeder adalah angkutan yang akan melayani penumpang dari kompleks permukiman menuju Halte bus TMP. Sebab saat ini keberadaan bus TMP belum bisa menjangkau hingga permukiman. Sehingga dibutuhkan angkutan pendukung yang bisa mengantarkan penumpang dari halte ke pemukiman, atau sebaliknya, dari perkumiman ke halte bus TMP.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso, Selasa (5/11) kemarin mengatakan, kolaborasi bisa dilakukan baik dengan pengusaha angkot maupun ojek tempatan. "Kita yang rekrut mereka sebagai supir, atau mereka yang punya saham. Itu bisa saja untuk pengaplikasian feeder nanti," kata dia.
Langkah ini diambil karena angkutan feeder masih dikelola oleh Pemko Pekanbaru seutuhnya, dan hal ini dapat menghambat usaha pengusaha angkutan. Alasannya, dengan angkutan feeder, penumpang hanya butuh satu tiket perjalanan untuk sampai ke tujuan.
Dengan demikian, langkah yang diambil dalam melibatkan para pengusaha angkutan ini, dikatakan Yuliarso, sesuai dengan program Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, tanpa mematikan usaha angkutan lain. "Kita berdayakan masyarakat tempatan, terutama yang berusaha di bidang angkutan ini agar tetap hidup," jelasnya.
Angkutan feeder sendiri sekarang masih dalam kajian. Pihaknya kata Yuliarso tengah mencari referensi dari kota lain yang telah menerapkan angkutan feeder. "Tentunya kita berharap dengan adanya angkutan feeder ini, agar masyarakat lebih memilih angkutan umum sebagai moda transportasi mereka dengan pelayanan maksimal yang kita berikan," harapnya. Untuk pembayaran akan digabungkan dalam satu tiket dengan bus TMP.(ali)