- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Upaya mengoptimalisasi pelestarian budaya Melayu, terutama kain tenun Siak, Pemerintah Kecamatan Bukit Raya sosialisasikan penyusunan buku “Mencari Makna Yang Hilangâ€, Kamis (4/7).
“Selama tiga tahun belajar, mencari informasi tentang kain tenun Siak bersama para ibu-ibu. Kami bukukan semoga bermanfaat menaikan marwah PMB-RW,†jelas Sekcam Bukit Raya Dina Sepnita SStp.
Mulai dari mencari mengumpulkan informasi, cara menenun hingga tata cara pemakaian, lanjut Dina, dijelaskan secara rinci di dalam buku tersebut. “Semua ada dijelaskan. Cara menenun yang merupakan hasil dari kebudayaan Melayu, bukan hanya Kabupaten Siak saja,†tambahnya.
- Advertisement -
Selain sosialisasi penerbitan buku itu, Kecamatan Bukit Raya juga sekaligus menggelar sosialisasi aplikasi e-PMB-RW, yang dihadiri puluhan peserta. Di antaranya, lurah hingga LPM.
“Nanti aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone, google, mozilla dan lainnya. Karena, memang memerlukan jaringan internet untuk masuk, perlu akun username serta password,†kata Kasi PPM Bukit Raya Yuzirwan.
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Camat Bukit Raya Wahyu Idris yang mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah menyusun buku mengenai kebudayaan Melayu. Dalam hal ini kain tenun Siak.
- Advertisement -
“Tema yang menarik sekali. Dari yang tidak mengerti makna songket, termasuk tata cara meletakkan motif. Ada cara-caranya. Semoga hingga penerbitan nanti berjalan lancar,†pungkasnya.(*1)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Upaya mengoptimalisasi pelestarian budaya Melayu, terutama kain tenun Siak, Pemerintah Kecamatan Bukit Raya sosialisasikan penyusunan buku “Mencari Makna Yang Hilangâ€, Kamis (4/7).
“Selama tiga tahun belajar, mencari informasi tentang kain tenun Siak bersama para ibu-ibu. Kami bukukan semoga bermanfaat menaikan marwah PMB-RW,†jelas Sekcam Bukit Raya Dina Sepnita SStp.
Mulai dari mencari mengumpulkan informasi, cara menenun hingga tata cara pemakaian, lanjut Dina, dijelaskan secara rinci di dalam buku tersebut. “Semua ada dijelaskan. Cara menenun yang merupakan hasil dari kebudayaan Melayu, bukan hanya Kabupaten Siak saja,†tambahnya.
- Advertisement -
Selain sosialisasi penerbitan buku itu, Kecamatan Bukit Raya juga sekaligus menggelar sosialisasi aplikasi e-PMB-RW, yang dihadiri puluhan peserta. Di antaranya, lurah hingga LPM.
“Nanti aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone, google, mozilla dan lainnya. Karena, memang memerlukan jaringan internet untuk masuk, perlu akun username serta password,†kata Kasi PPM Bukit Raya Yuzirwan.
- Advertisement -
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Camat Bukit Raya Wahyu Idris yang mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah menyusun buku mengenai kebudayaan Melayu. Dalam hal ini kain tenun Siak.
“Tema yang menarik sekali. Dari yang tidak mengerti makna songket, termasuk tata cara meletakkan motif. Ada cara-caranya. Semoga hingga penerbitan nanti berjalan lancar,†pungkasnya.(*1)