PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sampai saat ini masih ada masyarakat yang meragukan program pemerintah tentang vaksinasi, tidak hanya di kalangan masyarakat umum, akan tetapi juga di kalangan lansia. Kondisi membuat capaian vaksinasi lansia menjadi terhambat, sehingga sampai saat ini capaian 60 persen vaksinasi lansia belum tercapai.
Dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, masih ada memang masyarakat yang menganggap vaksinasi ini sebagai hal sepele, sehingga enggan untuk divaksin. Padahal, ini bagian dari pencegahan penularan covid-19 lewat kekebalan tubuh.
"Keinginan kita tentu semua masyarakat tak ragukan vaksin lagi, karena tujuannya jelas untuk membentuk kekebalan tubuh," ujarnya, Rabu (5/1).
Disampaikan politisi Demokrat, terhadap masih belum tercapainya target vaksinasi lansia ini, diminta dapat menuntaskannya dengan maksimal. "Jika sebelumnya arahan satgas itu door to door, kini mesti dimaksimalkan juga dengan mendata dan menjemput antar lansia ke lokasi vaksinasi, mungkin bisa memaksimalkan capaian," ujarnya.
Dengan belum tercapainya vaksinasi lansia ini, disebutkan menjadi hambatan untuk status PPKM Pekanbaru level 1.
"Vaksinasi ini adalah program yang berkesinambungan jadi harus tetap dilanjutkan," kata Azwendi.
Ia juga meminta Pemko Pekanbaru terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada warga lansia agar tidak takut untuk divaksin.
"Kebanyakan mereka (lansia) tidak mau divaksin itu karena mereka khawatir dengan kondisi fisiknya sehingga apabila divaksin, menimbulkan permasalahan baru bagi diri mereka sendiri. Jadi ini perlu edukasi yang lebih intens kepada masyarakat khususnya lansia," paparnya.
Ditegaskan Azwendi lagi, sosialisasi kan dan tegaskan kepada masyarakat bahwa vaksinasi itu aman dan halal.(gus/rio)