- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Membawa misi dagang dan investasi, Provinsi Riau dan Provinsi Jawa Timur (Jatim) melakukan matchmaking atau strategi yang saling menguntungkan, bagi para pelaku usaha baik di Riau maupun di Jatim. Salah satu dampak yang bisa dirasakan bagi kedua belah pihak adalah adanya perluasan pasar bagi pelaku-pelaku usaha kedua provinsi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Riau Evarefita SE MSi. Ia juga mengungkapkan matchmaking ini diharapkan dapat membawa dampak pada pergerakan perekonomian di Jatim dan Riau. "Pelaku usaha nantinya dapat bertemu dan berkenalan di sini, kemudian setelah cocok dan klik bisa melakukan kerja sama," katanya.
- Advertisement -
Evarefita menambahkan, ke depannya Riau akan belajar dari Jatim dan akan melakukan matchmaking dengan provinsi-provinsi lainnya. "Jatim buka pintu ke kita. Kita buka juga kerja sama dengan provinsi lainnya. Dari tahun ke tahun kita meningkatkan investasi terutama untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ke depan kita mulai kegiatan seperti ini," papar Eva.
Dalam acara yang berlangsung di Grand Central Hotel Pekanbaru ini, Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jatim Dr Ir Aris Mukiyono MT MM menyampaikan, untuk membangun perekonomian tidak bisa dengan bersaing tetapi harus bersinergi sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah.
Aris menuturkan, sebelumnya Jatim telah melakukan hal yang sama dengan provinsi-provinsi lain. Sedangakan Provinsi Riau adalah provinsi pertama di Sumatera yang melakukan matchmaking dengan Jatim. "Kita bersinergi meningkatkan dunia usaha. Pengusaha Jatim bisa mengakses ke Riau dan Riau bisa mengakses ke Jatim. Jadi akan ada perluasan pasar antara kedua belah pihak," terangnya.
- Advertisement -
Matchmaking antar dunia usaha ini dibuka oleh Evarefita dan digelar 4-5 Maret 2020. Di hari kedua akan hadir langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Riau Syamsuar.(a)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Membawa misi dagang dan investasi, Provinsi Riau dan Provinsi Jawa Timur (Jatim) melakukan matchmaking atau strategi yang saling menguntungkan, bagi para pelaku usaha baik di Riau maupun di Jatim. Salah satu dampak yang bisa dirasakan bagi kedua belah pihak adalah adanya perluasan pasar bagi pelaku-pelaku usaha kedua provinsi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Riau Evarefita SE MSi. Ia juga mengungkapkan matchmaking ini diharapkan dapat membawa dampak pada pergerakan perekonomian di Jatim dan Riau. "Pelaku usaha nantinya dapat bertemu dan berkenalan di sini, kemudian setelah cocok dan klik bisa melakukan kerja sama," katanya.
- Advertisement -
Evarefita menambahkan, ke depannya Riau akan belajar dari Jatim dan akan melakukan matchmaking dengan provinsi-provinsi lainnya. "Jatim buka pintu ke kita. Kita buka juga kerja sama dengan provinsi lainnya. Dari tahun ke tahun kita meningkatkan investasi terutama untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ke depan kita mulai kegiatan seperti ini," papar Eva.
Dalam acara yang berlangsung di Grand Central Hotel Pekanbaru ini, Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jatim Dr Ir Aris Mukiyono MT MM menyampaikan, untuk membangun perekonomian tidak bisa dengan bersaing tetapi harus bersinergi sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah.
- Advertisement -
Aris menuturkan, sebelumnya Jatim telah melakukan hal yang sama dengan provinsi-provinsi lain. Sedangakan Provinsi Riau adalah provinsi pertama di Sumatera yang melakukan matchmaking dengan Jatim. "Kita bersinergi meningkatkan dunia usaha. Pengusaha Jatim bisa mengakses ke Riau dan Riau bisa mengakses ke Jatim. Jadi akan ada perluasan pasar antara kedua belah pihak," terangnya.
Matchmaking antar dunia usaha ini dibuka oleh Evarefita dan digelar 4-5 Maret 2020. Di hari kedua akan hadir langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Riau Syamsuar.(a)