Sabtu, 26 Juli 2025

Hidup di Jalan Mudah Terpapar Kriminalitas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Berbicara kriminalitas seolah tak ada habisnya. Siapapun bisa menjadi korban kejahatan, sekalipun sudah waspada. Itu dipicu karena ada kesempatan.

Kriminolog Universitas Islam Riau (UIR) Syahrul Akmal Latif kepada Riau Pos mengatakan, secara kasat mata, kriminalitas saat ini jelas tinggi. Sebab kondisi sosial ekonomi saat ini bermasalah. Piranti kerekatan sosial makin jauh.

"Kriminalitas jelas tinggi. Itu dipengaruhi jika dulu piranti kerekatan sosial dekat, adanya saling mengingatkan, saling mendekati. Namun kini situasinya berbeda dan makin jauh," terangnya.

Dengan demikian, dapat dilihat mereka yang tidak punya rumah maupun yang gelandangan, pengemis dan lainnya dapat dilihat secara kasat mata. Namun, yang menjadi pertanyaan kata Akmal, di mana kehadiran negara?

Baca Juga:  Aidil Perjuangkan Tanah Kuburan dan Bantu Pembangunan Polsek Rumpes

"Sementara fakir miskin dipelihara. Kok negara tidak peduli dengan mereka ini. Yang seharusnya mereka di rumah dan mereka dimanfaatkan. Ini menjadi hal yang sangat menyedihkan," tegasnya kemarin.

Masih kata Akmal, di Riau yang katanya provinsi kaya namun masih banyak dijumpai yang tidak punya tempat tinggal. Dengan demikian, mereka yang di jalan lebih mudah terpapar kriminalitas.

 "Sehari tak makan, boleh. Dua hari tak makan, azab. Sedangkan tiga hari tak makan, hanya dua pilihan hidup atau mati. Kalau orang tak memperhatikan yang tidak makan tentu kita korbannya," terangnya.

Oleh karena itu, conventional crime dilakukan oleh yang terdekat. Sebab tidak ada lagi yang memberikan untuk hidup mereka. Apalagi jika mempunyai anak banyak itu jadi tantangan tersendiri di kehidupan sosial.(s)

Baca Juga:  PSMTI Bagikan 2.000 Masker 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Berbicara kriminalitas seolah tak ada habisnya. Siapapun bisa menjadi korban kejahatan, sekalipun sudah waspada. Itu dipicu karena ada kesempatan.

Kriminolog Universitas Islam Riau (UIR) Syahrul Akmal Latif kepada Riau Pos mengatakan, secara kasat mata, kriminalitas saat ini jelas tinggi. Sebab kondisi sosial ekonomi saat ini bermasalah. Piranti kerekatan sosial makin jauh.

"Kriminalitas jelas tinggi. Itu dipengaruhi jika dulu piranti kerekatan sosial dekat, adanya saling mengingatkan, saling mendekati. Namun kini situasinya berbeda dan makin jauh," terangnya.

Dengan demikian, dapat dilihat mereka yang tidak punya rumah maupun yang gelandangan, pengemis dan lainnya dapat dilihat secara kasat mata. Namun, yang menjadi pertanyaan kata Akmal, di mana kehadiran negara?

Baca Juga:  Luas Lahan Terbakar Capai 19,10 Ha

"Sementara fakir miskin dipelihara. Kok negara tidak peduli dengan mereka ini. Yang seharusnya mereka di rumah dan mereka dimanfaatkan. Ini menjadi hal yang sangat menyedihkan," tegasnya kemarin.

- Advertisement -

Masih kata Akmal, di Riau yang katanya provinsi kaya namun masih banyak dijumpai yang tidak punya tempat tinggal. Dengan demikian, mereka yang di jalan lebih mudah terpapar kriminalitas.

 "Sehari tak makan, boleh. Dua hari tak makan, azab. Sedangkan tiga hari tak makan, hanya dua pilihan hidup atau mati. Kalau orang tak memperhatikan yang tidak makan tentu kita korbannya," terangnya.

- Advertisement -

Oleh karena itu, conventional crime dilakukan oleh yang terdekat. Sebab tidak ada lagi yang memberikan untuk hidup mereka. Apalagi jika mempunyai anak banyak itu jadi tantangan tersendiri di kehidupan sosial.(s)

Baca Juga:  21 Puskesmas Buka 24 Jam, Plt Kadiskes: Kalau Tutup Laporkan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Berbicara kriminalitas seolah tak ada habisnya. Siapapun bisa menjadi korban kejahatan, sekalipun sudah waspada. Itu dipicu karena ada kesempatan.

Kriminolog Universitas Islam Riau (UIR) Syahrul Akmal Latif kepada Riau Pos mengatakan, secara kasat mata, kriminalitas saat ini jelas tinggi. Sebab kondisi sosial ekonomi saat ini bermasalah. Piranti kerekatan sosial makin jauh.

"Kriminalitas jelas tinggi. Itu dipengaruhi jika dulu piranti kerekatan sosial dekat, adanya saling mengingatkan, saling mendekati. Namun kini situasinya berbeda dan makin jauh," terangnya.

Dengan demikian, dapat dilihat mereka yang tidak punya rumah maupun yang gelandangan, pengemis dan lainnya dapat dilihat secara kasat mata. Namun, yang menjadi pertanyaan kata Akmal, di mana kehadiran negara?

Baca Juga:  PSMTI Bagikan 2.000 Masker 

"Sementara fakir miskin dipelihara. Kok negara tidak peduli dengan mereka ini. Yang seharusnya mereka di rumah dan mereka dimanfaatkan. Ini menjadi hal yang sangat menyedihkan," tegasnya kemarin.

Masih kata Akmal, di Riau yang katanya provinsi kaya namun masih banyak dijumpai yang tidak punya tempat tinggal. Dengan demikian, mereka yang di jalan lebih mudah terpapar kriminalitas.

 "Sehari tak makan, boleh. Dua hari tak makan, azab. Sedangkan tiga hari tak makan, hanya dua pilihan hidup atau mati. Kalau orang tak memperhatikan yang tidak makan tentu kita korbannya," terangnya.

Oleh karena itu, conventional crime dilakukan oleh yang terdekat. Sebab tidak ada lagi yang memberikan untuk hidup mereka. Apalagi jika mempunyai anak banyak itu jadi tantangan tersendiri di kehidupan sosial.(s)

Baca Juga:  Polwan Polda Riau Kibarkan Merah Putih di Bukit Pelatihan Gajah

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari